"Kenapa kau menghindariku?"
"Itu hanya perasaanmu saja"
"Perasaanku bilang, kamu sedang marah padaku sekarang"
"Perasaanmu kan.? Jadi salah kan saja perasaanmu itu. Kenapa harus melibatkan ku"
"Jangan berbelit jennie. Bilang sama aku. Apa salahku?"
"Kamu tidak salah. Kamu jangan berlebihan menanggapi sesuatu, yang belum kamu pahami"
Lisa menghirup udara sore ini sebanyak mungkin kemudian menghembuskannya perlahan. Untuk meredakan emosi nya.
Sudah dua hari jennie tidak pulang ke asrama. Kalo ketemu pas kerja pun jennie cuek sekali padanya, tapi sikapnya biasa ke yang lain. Dan dia cuek hanya ke lisa.
Lisa sudah usaha untuk cari perhatian jennie. diantaranya dia menggoda jennie, tapi tidak mempan. Membuat keributan dengan jisoo dan rosé berharap jennie mengomelinya, tapi tidak berhasil. Jennie membiarkannya, tidak seperti biasanya yang pasti mengomelinya.Lisa lebih suka di marahi dari pada di anggap mahluk tak kasat mata oleh jennie.
Dan sore ini, di balkon asrama dia meminta penjelasan dari jennie atas sikapnya. Dia sudah tak tahan, di siksa secara mental oleh jennie. Padahal jennie tak berniat untuk menyiksa mental lisa. Lisanya aja yang berlebihan.
"Ya udah kalo aku ga ada salah, jangan acuh padaku. Dan bisakah malam ini tak pulang ke rumah"
"Kenapa?. Lagian besok ga ada schedule"
"Sepi"
"Apa aku suka bikin keributan disini, sampai kau bilang sepi tanpa aku" tanya jennie dingin.
"Bukan seperti itu maksudku"
Salah lagi kan lisa.
"Terus apa maksudmu?"
Lisa bingung untuk menghadapi jennie yang mode seperti ini
"Aku rindu unnie" ucap lisa pelan.
"Ada chaeng di sini. Kau main saja sama dia, biar ga kesepian, biasanya seperti itu kan?, dan rindu katamu. Rindu macam apa? Kita bahkan ketemu tiap hari" ucap jennie.
"Kau marah padaku?, kau marah aku sering pergi dengan chaeng?"
Jennie sedikit terdiam
"Tidak.. itu hak mu untuk pergi dengan siapa saja sesukamu. Kau bisa lakukan apapun" ucap jennie
"Kalau ada yang menganggu pikiran mu kau bisa bilang padaku" ucap lisa
"Kau lah yang selalu mengganggu pikiranku" ucap jennie dalam hati
"Tidak ada, berhentilah berfikir kalau aku marah padamu, lagian buat apa aku marah padamu, ga ada haknya. Kamu ga melakukan kesalahan apapun padaku" ucap jennie kemudian meninggalkan lisa.
-
Jam 7 malam. Lisa kembali membuat ulah. Dia pengen di marahi jennie
Dia mainin musik kenceng banget di ruang tengah, awalnya jisoo dan rosé mengomelinya. Tapi pada akhirnya mereka kebawa sesat oleh lisa. Jadilah ruang tengah yang berisik seperti club malam
Jennie keluar dari kamar nya.
jengkel juga pada akhirnyaDisana terlihat 3 orang sahabatnya lagi nyanyi nyanyi random, bungkus snack berserakan dimana mana. Jelas itu punya lisa, karena lisa yang suka nyetok makanan seperti itu. Bisa di bilang lisa itu kebalikannya dari rosé. Rosé lebih suka buah lisa suka coklat, rosé suka sayur, lisa suka snack.
"Mau kemana jendeuk?" Tanya jisoo yang melihat jennie sudah memakai jaket
"Pulang"
"Lagi?" Tanya jisoo
"Ya udah gue juga pulang kalo gitu" ucap jisoo mulai berdiri
"Aku juga" ucap rosé yang ikutan berdiri.
Lisa juga berdiri akhirnya.
"Gue juga" ucap Lisa
Jennie, Jisoo, dan rosé langsung menatap lisa.
"Gue emang ga punya rumah di sini, tapi gue punya temen yang pastinya ga bakal keberatan kalau malam ini gue nginep di rumahnya" jelas lisa, yang mengerti ketiga orang itu butuh penjelasan darinya.
Entah kenapa perkataan lisa menyakiti hati ketiga unnie nya..
Lisa mematikan musik nya, kemudian berlalu ke kamarnya mengambil hp, jaket dan dompetnya.
"Kamu mau kemana lisa?" Tanya rosé
"Kukira kalian sudah pergi" ucap lisa
"Teman mana yang kamu maksud? Apa nichkhun?" Tanya jisoo
"Kenapa terus bertanya, bukannya kalian mau pulang ya?" ucap lisa dan mulai melangkah.
"Apa kamu marah pada kami?" Tanya rosé dengan nada hampir nangis sambil menatap punggung lisa.
"Marah?.. untuk apa marah?" Ucap lisa menghentikan langkahnya.
"Aku tidak jadi pulang" ucap jisoo
"Plin plan." Ucap lisa dingin
"Aku tidak serendah yang kamu pikir. Dan teman ku bukan hanya nichkhun" lanjut lisa
Jisoo sadar perkataannya menyinggung lisa. Dia membisu sekarang, seakan kehilangan kata.
"BERHENTI"
jennie sudah tidak tahan dengan keadaan seperti ini.
Lisa menghentikan langkahnya.
"Gue ga ijin lo pergi" ucap jennie
"Kenapa?, apa karena gue ga punya rumah seperti kalian?" Lisa mulai melangkah lagi
Dengan sedikit berlari jennie mengejar lisa yang sudah mendekati pintu keluar dan meraih tangannya.
"Jangan keras kepala. Gue larang lo buat pergi, jangan bantah" ucap jennie dingin, matanya menatap tajam mata lisa.
"Ya udah iya.. gue ga pergi." Ucap lisa melepaskan tangan jennie di lengannya, Kemudian masuk keruang tengah. Lisa membersihkan bungkus snack yang berserakan karena ulahnya.
Lisa menghentikan pergerakannya. menyadari sesuatu, dia kemudian berkata "bukan nya kalian mau pulang? Kenapa belum pada berangkat?"
Jennie tidak menjawab. Dia kembali masuk ke kamarnya.
"Kan Gue bilang ga jadi pulang" ucap jisoo dan masuk ke kamarnya.
Rosé membantu lisa membersihkan ruang tengah.
"Ga usah di bantuin ga apa" ucap lisa
"Lisa jangan marah sama gue" ucap rosé yang mulai nangis.
"Cengeng banget si lo. Lagian siapa yang marah sama lo". Ucap lisa sambil senyum kemudian memeluk rosé.
"Yesss akhirnya jennie unnie mau ngomong sama aku. Ahh senengnya di perhatikan" sorak lisa dalam hati..
Tbc...
Kamis 7 mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Identity
FanfictionSebuah usaha lalisa manoban untuk mencari jati dirinya Silahkan koment walau cerita nya sudah selesai. #1 Jenlisa 01 maret 2023 💃 ff ini di publis tahun 2020. #2 gxg 10 maret 2023 Makasih yang mau baca🙏