"Jangan bertindak bodoh. Kalau kau tak ingin aku melakukan yang dulu sempat ingin ku lakukan"
"Jangan sentuh dia se ujung kuku pun, ini semua karena kamu oppa. Kamu begitu egois terhadapku"
"Salah bertindak, kau akan menyakiti jennie"
Rosè mematung di depan pintu yang sedikit terbuka itu. Maksud hati ingin bertemu dengan CEO, dia malah mendengar sesuatu yang tak seharusnya.
Dia segera berlalu dari sana.
***
"Lisa minta di temani ke pesta pernikahan dan kau juga di minta ikut".
"Jelaskan padaku paman"
"Apa yang harus aku jelaskan"
"Kau bilang lisa tak punya hubungan apa apa dengan kita"
"Aku memutuskan untuk mengikat lisa menjadi keluargaku"
"Kau bohong kan paman? Lisa anak paman kan?"
"Iyah aku berbohong. Dia keponakanku, anak haram napath" ucap jirayu sedikit dingin
"Lisa berhak tau ayahnya masih hidup" ucap nichkhun sedikit geram. Terbukti dengan nafasnya yang berburu.
"Kau mau menghancurkan keluarga pamanmu?" Ucap jirayu tajam.
Nichkhun diam
"Aku akan beri lisa kebahagiaan lebih dari ayah kandungnya, biarkan paman mu hidup tenang tanpa terusik oleh anak yang bahkan tidak ia ketahui" ucap jirayu
"Aku tidak bisa ikut ke pesta itu. Aku akan sangat merasa bersalah saat melihat lisa. Aku membohongi dia, karena paman" ucap Nichkhun
"Kau harus ikut. dia memintanya dan kamu harus menurutinya, buatlah dia bahagia karena mempunyai kita".
***
Jam 07:49 pm. di asrama.
Biasanya di jam segini mereka bakalan ngumpul di ruang tengah. Nonton drama bareng, tapi tidak dengan hari ini.
Jisoo masih ada kerjaan, jennie belum kembali dari menjemput kuma. Lisa sibuk sendiri di kamarnya, dia mempelajari file yang baru di kirim oleh rekannya..
Merasa lelah lisa memutuskan untuk keluar kamar.
Sepi..
lisa bergidig ngeri. Bulu kuduknya udah bediri semua.
Lisa berjalan secara cepat ke kamar rosé.Di lihatnya rosé sedang duduk di meja rias, matanya menatap cermin di depannya. Tanpa berkedip sedikitpun, rosé sedang menatap kosong pantulan dirinya.
Lisa yang melihat rosé seperti itu menjadi ngeri sendiri. Dia berpikir rosé kerasukan hantu.
"Chaeng" panggil lisa dengan suara sedikit rendah.
Rosé tidak merespon.
Lisa semakin was was
Lisa memberanikan diri mendekati rosé.
"Chaeng.... lo chaeng kan?" Tanya lisa takut takut.
Ga ada respon.
Lisa menepuk bahu rosé dengan rasa takut yang luar biasa.
Rosé tersadar dari lamunannya.
Rosé begitu kepikiran dengan apa yang dia dengar di ruang CEO. Dia merasa tak percaya orang yang dia hormati punya sisi lain yang mengerikan.
"Ada apa lisa? Kenapa nanya gue chaeng apa bukan?"
"Gue kira lo kerasukan, dari tadi gue panggil, lo diem aja"
"Ga bakalan lah gue kerasukan. Hantu nya aja minder mau masuk badan gue"
"Lo kenapa, ada masalah?" Tanya lisa sedikit khawatir
"Ga ada. Cuma kepikiran permintaan jisoo unnie yang minta kita bawa keluarga kita ke pesta nya"
"Ga usah terlalu di pikirin, jisoo unnie ga akan marah hanya karena itu"
"Lo udah makan belum?" tanya Rosé
Rosé itu orang yang pengertian nomer wahid
"Belum. Ga lapar gue." Jawab lisa
Rosé kembali diam, bikin lisa khawatir.
"Kalo lo. Udah makan belum?" Tanya lisa
"Belum"
"Mau makan ga, gue pesenin kalo mau"
"Engga" jawab rosé singkat
Tumben banget. Tidak seperti biasanya. Rosé tak pernah nolak kalo masalah makan, tapi kali ini. Dia nolak makanan gratis dari lisa.
Lisa semakin di buat heran dengan sikap rosé, dia yakin rosé sedang tidak baik baik saja.
"Tidur di kamar gue ya malam ini" ucap rosé. Sambil mendongak menatap lisa yang berdiri di sampingnya.
Lisa mengangguk. Dia semakin yakin rosé sedang ada masalah. Masalah lain selain yang dia katakan tadi.
"Tumben minta di temenin"
"Gue lagi kangen aja. Kita udah jarang ngobrol berdua sekarang. Gue kangen lo yang dulu. Yang selalu di samping gue."
Rosé beranjak menuju tempat tidurnya.
Lisa mengikuti dari belakang.
"Kalo di suruh milih. Gue lebih seneng tinggal di asrama lama. Gue bisa ngobrol banyak sama lo sebelum tidur. Dan sekarang gue ngerasa ada yang hilang di bagian diri gue."
"Kenapa lo jadi melow gini sih?." Tanya lisa
"Lisa beri gue pelukan. Gue butuh itu sekarang" kata rosé sedikit sendu.
Lisa mendekat, kemudian memeluk rosé. mengelus punggungnya guna menenangkannya.
"Kalo lo lagi ada masalah, lo bisa ngomong ke gue"
"Gue ga ada masalah. Cuma hati gue aja yang lagi bermasalah"
Lisa bingung dengan yang di ucapkan rosé
"Hati lo bermasalah. Pasti ada masalah yang menyebabkan nya kan?"
"Gue merasa ragu dengan apa yang gue yakini. Gue menolak percaya dengan apa yang gue dengar."
"Apa yang lo dengar?"
"Sesuatu yang membuat aku ragu dengan yang mengucapkannya"
"Siapa yang mengucapkannya. Dan apa yang di ucapkannya".
"Gue ga bisa bilang. Maaf"
"Tidak apa."
"Gue akan cerita setelah gue tau kebenarannya"
Lisa mengangguk.
Rosé merasa sedikit lega hanya dengan sebuah pelukan seorang lalisa. Orang yang begitu berarti buat dia, orang yang begitu berpengaruh terhadap emosional nya.
Tbc...
Minggu 17 mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Identity
FanfictionSebuah usaha lalisa manoban untuk mencari jati dirinya Silahkan koment walau cerita nya sudah selesai. #1 Jenlisa 01 maret 2023 💃 ff ini di publis tahun 2020. #2 gxg 10 maret 2023 Makasih yang mau baca🙏