part 88 : bertemu kembali

2.1K 220 9
                                    

Davikah memilih berjalan jalan ke pusat perbelanjaan daripada menemani anak dan suaminya. mengajak somi, tapi somi tidak mau, anak itu emang lebih menempel sama ayahnya. Somi anak tunggalnya punya pribadi yang ganda menurutnya, somi manja tapi dia ga cengeng. Somi anggun tapi dia sudah memegang sabuk hitam di olahraga beladirinya.

Davikah menyimpan beberapa paperbag di kursi taman yang sedang ia duduki.

Setelah bosan berkeliling, davikah memilih untuk duduk santai di sebuah taman.

Cuaca hari ini tak terlalu terik, jadi walaupun jam menunjukan pukul 2 siang. Dia masih bisa menikmati taman tanpa kepanasan.

Pandangannya tertuju pada satu sosok yang sangat ia kenali.
Davikah langsung meraih paperbagnya kemudian berlari menuju sosok yang menarik perhatiannya. Walaupun hanya punggung yang ia lihat sekarang. Davikah tau betul siapa itu..

-
Tap.

Davikah memegang bahu seorang lelaki.

Saat lelaki itu berbalik dia langsung menutup mulutnya sendiri dengan tangan kirinya. Paperbagnya pun terjatuh dengan sendirinya. Tangan itu sepertinya ikut melemah sama seperti perasaannya.

Davikah langsung memeluk lelaki itu dengan sangat erat. Tak di elakan lagi tangis davikah pun pecah. Air matanya membasahi bahu lelaki itu.

"Kau kemana saja. Kenapa kau menghilang begitu saja jj?" ucap davikah di sela isak tangis nya

Yah..
Lelaki itu adalah jirayu, adik dari suaminya, sahabatnya waktu kecil hingga dewasa.

Jirayu kaget saat bahunya di sentuh seseorang, dan dia bertambah kaget saat tau siapa orang yang ada di hadapannya.
Orang yang begitu berarti, orang yang begitu ia rindukan, orang yang selalu ia impikan. Davikah, sahabat nya, cinta pertamanya.

"Sedang apa kau disini?" Tanya jirayu mencoba bersikap tenang. Dia perlahan mengurai perlukan davikah.
Tapi sepertinya davikah enggan, dia malah semakin mengeratkan pelukannya pada jirayu. Dia rindu sahabat kecilnya

"Diamlah sebentar saja" ucap davikah.

Jirayu pun menurut dia membiarkan davikah menangis di bahunya. Dia tak berniat untuk membalas pelukan davikah. Jirayu hanya menangis pilu di dalam kalbu. Dia tak mau tampak lemah di depan orang yang sangat berarti untuknya.

Setelah beberapa saat tangis davikah pun mereda. Jirayu mengajak davikah untuk duduk di sebuah kursi panjang yang muat untuk tiga orang

"Kenapa kau menghilang tiba tiba jj?"

Jj adalah nama panggilan jirayu, singkatan dari james jirayu.

"Aku kerja bukan menghilang"

"Pekerjaanmu lebih berharga dari sahabat dan kakakmu?"

"Aku hanya tak ingin menyianyiakan kesempatan"

"Sesungguhnya aku masih marah sama kamu. Kamu tidak hadir di hari pernikahanku."

"Sudah kubilang aku ingin meraih impianku."

"Setelah kepergianmu ke mexico kau tidak bisa di hubungi. Kenapa?"

"Hp ku hilang waktu itu"

"Pembohong. Kau kan hapal di luar kepala nomor hp ku"

"Kata siapa? Aku hapal nomor lama tapi tak hapal saat kau mengganti nomormu yang baru"

"Sesibuk apa kau di mexico sampai tak sempat mengirimiku email."

"Sibuk banget pokoknya"

"Ayah selalu menanyakan mu padaku. Apa kau sudah berdamai dengan ayahmu sekarang?"

"Aku, tidak peduli dengan ayah. Biarkan saja, dia tetap bahagia walau tak ada aku" ucap jirayu

"Sedang apa di korea.?" Tanya davikah.

Davikah memilih topik lain karena jirayu tak pernah santai kalau bahas ayahnya.

"Aku tinggal di sini sekarang"

"Benarkah?"

"Oh ya kau sedang apa di sini?"

"Aku mengunjungi putriku, dia bekerja di sini sekarang?"

"Benarkah?" Jirayu pura pura tidak tau.

"Iyah. Namanya somi. Anak itu urakan tapi dia sangat baik. Aku sebenarnya khawatir saat dia memilih kerja di tempat yang jauh dari jangkauanku. Sebenarnya aku mau menghubungi nichkhun, tapi dia susah di hubungi, tapi aku tak khawatir sekarang karena ada kau di sini" ucap davikah panjang lebar.

***

"Lisa aku dengar rumor kau berkencan dengan nichkhun?"

"Itu hanya rumor paman"

"Ish daddy ga sopan ngomong kaya gitu" ucap somi sambil menggeplak tangan ayahnya.

Mereka bertiga sedang selonjoran di atas lantai, sambil mengelap peluh yang mengucur.

"Padahal kalau benar aku akan merasa senang. Asal kau tau nichkhun itu keponakan paman"

Deg..

Jantung lisa langsung berpacu. Pikiran nya menjadi tak jernih. Pengakuan naphat sangat mengejutkan untuknya.

"Keponakan?" Tanya lisa ingin lebih yakin.

"Iya dia anak dari sepupu paman.. ahhh anak itu sungguh keterlaluan. Aku menghubunginya berkali kali tapi dia tak pernah menjawab"

"Dia itu sibuk dad. Dia kan baru comeback, aku aja belum sempat ketemu sama dia " ucap somi.

Tbc...

Jum'at 5 juni 2020

IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang