part 43

3.2K 306 8
                                    

AAAAAAAAaaaaa

Jennie yang sedang baca novel sampe kaget. Denger teriakan jisoo yang kenceng banget..

Dia mengambil novel yang terjatuh di bawah kursi...
dia kira kerusuhan di ruang tengah sudah berakhir karena sepuluh menit yang lalu asrama kembali tenang. Tanpa suara berisik.

-

Di ruang tengah. Jisoo terus menggeliat karena kegelian..

"Lisaaaaa... geli ihhhhh.. berhenti engga?" Kata jisoo geram.

Tapi lisa sedang asik asiknya menggelitik jisoo..

Rosé ga ikutan. Dia takut kena kejahilan lisa. Kalau dia bantu jisoo, kemungkinan besar dia nanti yang jadi sasaran lisa..

"Berhenti kalau engga aku kasih liat foto jelek kamu ke jennie" ancam jisoo.

Lisa menghentikan pergerakannya. Tapi dia tak berniat untuk beranjak dari tubuh jisoo

"Emang punya?? Aku selalu cantik kalau di foto" ucap lisa percaya diri.

"Kamu ingat habis pertunjukan waktu itu. Kamu kebelet boker. Gue foto muka kamu.. sumpah itu jelek banget... gue akan kasih liat ke jennie" ucap jisoo

"Apa yang mau unnie kasih liat?" Tanya jennie yang sudah berdiri di dekat rosé

Lisa langsung beranjak dari tubuh jisoo..

"Kalian kenapa sih dari tadi ribut mulu?" Tanya jennie.

"Dia gelitikin aku jen" kata jisoo.

"Dia hapusin foto aku" adu rosé..

"Lisa" panggil jennie sambil menatap lisa

"Ya unnie" ucap lisa.

"Keluar bentar yuu" kata jennie dengan nada lembut.

Jisoo dan rosé ga ngerti dengan jennie. Bukannya marahin eh malah di ajak jalan.

Jennie berjalan terlebih dahulu diikuti lisa.

Setelah keduanya berada di luar pintu asrama..

"Hp kamu mana? Pinjem bentar" ucap  jennie sambil menjulurkan tangan kanannya.

Lisa memberikan hp nya.

Brakk...

Bunyi pintu yang di tutup tiba tiba oleh jennie.

Lisa kaget karena jennie dengan secepat kilat kembali masuk..

"Unnie apa yang kau lakukan?" Tanya lisa dari luar.

"Diam di situ dan renungkan tingkahmu.. kau sungguh nakal lisayaaa..
awas aja kalau kamu pergi. Aku tidak akan memaafkan mu". Ucap jennie, kemudian berlalu.

"Kalian berdua jangan ada yang buka pintu" kata jennie pada jisoo dan rosé. Keduanya kompak menganguk.

Jennie kemudian masuk ke kamarnya. Dia meletakan hp lisa di meja rias nya.
Jennie sengaja menyita hp lisa. Karena hukuman tidak akan berjalan mulus. Yang ada lisa malah keasikan main  game di hp nya

Sepuluh menit kemudian.. bel berbunyi berkali kali. Tentu saja lisa yang melakukannya.

Jisoo mengintip dari lubang untuk melihat lisa

Disana terlihat lisa nge dance ga jelas dan teriak teriak memanggil para unniie nya dengan nada imut.. jisoo ngakak liat kelakuan anak nakal itu..
Sungguh konyol tingkah lisa.

Jennie keluar kamar dan menghampiri rosé dan jisoo..

Kalau udah bertiga kaya gini.. mereka suka gibahin lisa..

"Chaeng kenapa lo beliin lisa sepeda?". Tanya jisoo

"Karena dia ga punya sepeda unnie" jawab rosé.

"Kan biasanya juga satu pake berdua" ucap jisoo

"Dia ga mau lagi. Katanya kaya pacaran aja bonceng boncengan".

"Iya juga sih" kata jennie

"Iyah apa?" tanya jisoo kurang ngerti ucapan jennie

"Iya kaya pacaran" jawab jennie

"Chaeng lo mau ga jadi pacar lisa?" Tanya jisoo

"Kalo dia cowok aku mau. Walaupun dia nyebelin" jawab rosé

"Untung ya dia cewek kalo cowok kita bakal hamil bareng". Ucap jisoo

Ketiganya asik dengan obrolan unfaedah mereka.

-

Satu jam kemudian.

"Unnie ini udah satu jam" ucap rosé

"Terus" jawab jisoo.

"Gimana kalau lisa kesemutan di luar sana?" Ucap rosé dengan nada khawatir..

"Orang modelan dia ga mungkin kesemutan" ucap jisoo

"Model apa emang?" Tanya rosé

"Dia itu kaya cacing kepanasan. Ga mau diem orangnya.. bahkan  tidur pun muter muter"

"Serius unnie? Unnie sering merhatiin" tanya rosé dengan mata yang membesar

"Emang kamu ga pernah liat?" Tanya jisoo

"Aku ga pernah liat cacing yang lagi kepanasan unnie.. unnie sering liat dimana?" Tanya Rosé

Jisoo cengo.. mulutnya sampe terbuka.. dia sedang bahas lisa bukan cacing.. kenapa rosé malah bahas cacing yang hanya umpamaan saja..

Jennie ngakak tiba tiba.. sungguh lucu obrolan dua orang di sampingnya itu..

"Apa cacing yang lagi kepanasan itu lucu unnie?" Tanya rosé pada jennie yang sedang terpingkal pingkal di sampingnya.

"Lucu. Kau harus melihatnya?" Ucap jennie sambil senyum. Dan kemudian  ketawa lagi.


Tbc...

Minggu 26 april 2020

IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang