Hari ini masih terlalu pagi, namun Ennik sudah terbangun dari tidurnya. Ia tidak bisa tidur nyenyak semalam karena tak sabar untuk segera masuk ke sekolah barunya. Memulai awal yg baru lagi dalam hidupnya. Yah...setelah perjuangan panjang nya melupakan kesedihan pasca meninggalnya sang mama, ia akhirnya bangkit.
Setelah bangun dari kasurnya, ia segera masuk ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap pergi ke sekolah. Jam menunjukkan pukul 6.00 pagi saat ia sudah selesai bersiap. Kemaren sebelum kembali ke Kanada, ayah nya sempat mengatakan jika ingin pergi ke sekolah, Ennik cukup naik bus no 16 dan turun di depan halte dekat sekolah nya. Sekolah Ennik saat ini bisa dibilang sekolah Elite mengingat betapa mahal nya biaya yg harus dikeluarkan untuk bisa bersekolah disini. Namun jangan salah, disekolah ini juga menyediakan beasiswa untuk siswa yg benar-benar pandai.
Tak butuh waktu lama untuk sampai disekolah, hanya 15menit dengan naik bus dan dapat dipastikan Ennik sampai disekolah saat sekolah masih sangat sepi. Tak apa, ia akan berkeliling selagi menunggu bel masuk berbunyi. Sekolah yg bagus pikirnya. Kaki Ennik terus melangkah sampai akhirnya ia sampai di kolam ikan di salah satu taman sekolahnya. Tampak beberapa siswa ada disana, sedang duduk-duduk sambil bercanda dengan teman lain nya. Ennik mengeluarkan ponselnya berniat untuk bermain game namun niat itu ia urungkan kala atensinya tertarik pada 4 orang siswa laki-laki yg barusan duduk di kursi taman tak jauh dari tempatnya. Mereka adalah Renjun, Jeno, Haechan dan Jaemin.
"Nih liat... "
Salah satu lelaki itu bersuara sambil memperlihatkan gambar di ponselnya
"Gilaaa... Lu ganti pacar lagi Jaem ? Emang sinting Lo, perasaan baru seminggu yg lalu Lo kasih lihat foto cewek baru Lo, sekarang udah ganti aja. Terus Heejin gimana ? Lo godain Mulu kalo baper tanggung jawab Lo"
"Elah... Lo temenan sama gue udah berapa tahun sih nyet, masih ngk tau gue gimana ?"
"Tapi ngk tiap Minggu ganti cewek juga anjir..."
"Kalian tuh lucu ya, nasehatin Jaemin padahal kelakuannya sama. Kagak pada ngaca ?"
"Yeu...si Renjun malah ceramah"
"Udah elah ke kelas yok... ngantuk gue"
"Gila lu Chan, ke sekolah bukan nya pengen belajar malah molor aja kerjaan lu..."
"Diem ya Jeno..."
Mereka pun beranjak meninggalkan bangku taman, namun mata jeli Jaemin menangkap sosok gadis manis yg sampai saat ini masih anteng duduk di bangkunya. Dia adalah Ennik yg sedari tadi mendengar percakapan para lelaki itu.
"Cewek cantik eh...Chan...Chan...bule Chan tipe Lo banget"
Haechan hanya melirik sekilas apa yg dimaksud Jaemin, Haechan akui dia memang cantik, tapi terlalu polos dan bukan tipe nya.
"Bukan tipe gue..."
Dan mereka pun berlalu. Ennik yg mendengar penuturan Haechan hanya memutar mata nya malas dalam hati ia mengatakan
"Kumpulan lelaki berandalan..."Bel masuk berbunyi...
Ennik segera masuk ke ruang guru untuk menanyakan dimana kelasnya, tak lama seorang guru wanita keluar dan menyuruh Ennik untuk mengikutinya karena kebetulan ia ada jam mengajar di kelas yg akan menjadi kelas Ennik nantinya.
"Perhatian anak-anak..."
Suara guru tersebut menarik atensi seluruh murid yg ada di dalamnya. Murid-murid yg awalnya terlihat gaduh itupun segera diam dan duduk di bangku masing-masing.
"Kita kedatangan murid baru hari ini, seorang murid pindahan dari Kanada yg akan menjadi teman sekelas kalian mulai hari ini. Silahkan perkenalkan dirimu..."
"Selamat pagi semua...namaku Ennik Douma aku baru pindah hari ini, semoga kita bisa berteman baik. Terimakasih..."
Di bangku belakang terdengar bisik-bisik suara laki-laki yg seperti nya sedang membicarakan murid baru tersebut.
"Eh Jaem, Bukan nya itu cewek bule yg tadi ?"
"Iya bener... Wuih...satu kelas kita, gimana Chan? Lo gebet apa gue ?"
"Lo aja sono kalo mau, cewek polos gitu bukan tipe gue. Ngk menarik..."
"Jaemin..."
"Eh...iya Bu ?"
"Kamu pindah ke belakang dekat Jeno, biar Ennik duduk dekat Heejin"
"Lah...Bu, kok saya suruh pindah sih ?? Biar dia aja yg duduk dekat Jeno"
"Dibarisan belakang itu cowok semua Jaemin, lagian ini juga demi kebaikan kamu, kamu kalo duduk disitu bukannya perhatikan guru malah sibuk gangguin Heejin terus, kamu kira saya ngk tau ??"
"Yailah Bu, namanya juga usaha..."
Ucap Jaemin sambil berdiri membawa tas nya dan berjalan ke bangku belakang
"Ayang Heejin jangan kangen ya..."
Yang langsung mendapat sorakan dari teman-teman nya. Sedangkan Heejin hanya menatap malas Jaemin. Memang sinting anak itu, pikirnya.
Ennik melangkah kan kaki nya menuju bangku yg tadi di duduki Jaemin dan segera mendudukkan dirinya. Ennik menatap Heejin sambil tersenyum dan dibalas Heejin dengan senyum pula. Ennik mengulurkan tangan nya...
"Ennik..."
"Heejin, nice to meet you Ennik..."
Dan Ennik pun tersenyum mendengar Heejin berbicara dengan nya dalam bahasa Inggris.
Akhirnya dia mendapat teman baru hari ini...
Tbc
01.04.2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Love ?
Fanfiction~Semakin aku membantah perasaanku padamu, maka semakin kuat pula rasa itu tertanam dalam hatiku. ~Kamu adalah mimpi yang terwujud dan doa yang terkabul...