Nakyung nampak menunggu seseorang di lobby sekolahnya. Ia masih celingukan mencari sosok yg sejak tadi pagi mendiami nya itu. Ia tak mengerti apa yg sebenarnya terjadi, untuk itu ia ingin bertemu dengan pemuda itu dan menyelesaikan masalah mereka.
Hampir satu jam Nakyung menunggu nya, sepertinya benar jika lelaki itu menghindari nya. Tadi dikelas saja ia terus-menerus menjauh jika Nakyung mendekatinya.
Nakyung mulai lelah, ia pun mendudukkan dirinya di sebuah kursi. Perutnya terasa lapar, kepalanya pusing dan ia mengantuk. Biasanya jam-jam segini memang Nakyung sudah beristirahat di rumah nya. karena rasa kantuk yg sudah tidak bisa ia tahan Nakyung pun akhirnya tertidur di kursinya.
Berselang 15 menit, lelaki yg sedari tadi Nakyung tunggu nampak keluar dari ruang guru dan berjalan menuju lobby untuk pulang ke rumah. Saat pemuda itu sedang asyik bermain dengan ponselnya sambil berjalan, ia dikejutkan dengan Nakyung yg tertidur lelap disebuah kursi padahal keadaan sekolah sudah sepi. Ia pun jongkok di depan Nakyung dan menyentuh lengan gadis itu perlahan.
"Na... ngapain tidur disini ? Lo nggak pulang ?" Tanya si pemuda yg tak lain adalah Huang Renjun, lelaki yg seharian ini menghindari Nakyung dan membuat Nakyung rela menunggunya pulang, bahkan sampai tertidur seperti ini.
"Eeeehhhh...Renjun ?"
"Lo ngapain masih disini Na ?"
"Nungguin lo, mau pulang bareng Lo"
"Ya ampun Na, kenapa nggak telpon aja sih ? Ngapain sampe nungguin kayak gini?"
"Gue takut kalo nggak Lo angkat dan Lo ngehindar lagi" Renjun hanya menghela nafas lalu mengelus kedua bahu Nakyung.
"Seenggaknya nyoba dulu kan ngk ada salahnya Na, daripada Lo nungguin sampe ketiduran gini. Iya kalo gue lewat lobby sini. Kalo gue lewat pintu belakang gimana ?"
"Nggak mungkin, Lo pasti lewat sini. Karena Lo selalu parkirin mobil Lo di sebelah sana" jawab Nakyung dengan tangan yg sudah menunjuk ke arah dimana mobil Renjun terparkir. Renjun menatap Nakyung sambil tersenyum lalu mengajaknya pulang.
"Gue anterin pulang yuk, lain kali jangan diulangi lagi ya. Nungguin sampe ketiduran kayak gitu" ucap Renjun sembari menggenggam tangan Nakyung menuju dimana mobilnya terparkir.
"Gue nggak akan ngulangin lagi kalo Lo ngk diemin gue kayak tadi. Lo kenapa sih Jun? gue ada salah sama Lo ? Kenapa Lo sampe ngehindar dari gue ?" Tanya Nakyung dengan mata merah dan hampir menangis. Saat ini posisi mereka sudah ada di dalam mobil menuju arah keluar parkiran sekolah.
"Nggak ada Na, Lo nggak ada salah apa pun ke gue"
"Terus kalo nggak ada kenapa Lo kayak gini ? Gue jadi nggak tenang tau mikirin Lo kenapa tiba-tiba diemin gue kayak gitu, gue takut..." kini Nakyung sudah tidak bisa lagi membendung air matanya. Ia menangis dengan kencang nya di dalam mobil Renjun. Melihat itu, Renjun pun segera menepikan mobilnya dan bergerak untuk memeluk gadis disampingnya itu.
"Na...udah ya jangan nangis, maafin gue"
"Kalo Lo ada masalah harusnya lo omongin ke gue baik-baik. Bukan malah Lo diemin gue. Gimana gue tau kalo gue ada salah sama Lo kalo Lo cuma diem aja tanpa kasih tau gue"
"Na, Lo beneran nggak ada salah apa-apa ke gue, mungkin gue sendiri yg bermasalah disini."
"Maksud Lo apa?" Tanya Nakyung bingung, Renjun pun merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah ponsel dari sana. Ia terlihat menekan beberapa aplikasi disana sampe akhirnya ia menunjukkan sebuah foto.
"Dia siapa lo ?"
"Jinyoung maksud Lo ? Dia mantan pacar gue waktu SMP dulu. Kenapa ?"
"Gue nggak suka liat dia post foto Lo sembarangan apalagi pakai caption menjijikkan kayak gitu"
"Emang nya dia bilang apa sih ? Coba gue liat"
"Na... I am Jealous with him. Gue nggak suka dia masih deket-deket sama Lo kalo udah jadi mantan."
Tanpa Renjun sadari ucapan nya itu berhasil membuat jantung Nakyung berdetak kencang.
"Apa maksud perkataan Renjun barusan ?" Batin Nakyung
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Love ?
Fanfiction~Semakin aku membantah perasaanku padamu, maka semakin kuat pula rasa itu tertanam dalam hatiku. ~Kamu adalah mimpi yang terwujud dan doa yang terkabul...