31. What's Wrong ?

1.5K 171 4
                                    

Pagi ini 3 orang perempuan terlihat sedang memasukkan beberapa barang ke dalam bagasi mobil. Rencananya mereka akan menyusul Heejin ke tempat prewedding. Ketiga perempuan itu bahkan sudah terlihat cantik dengan polesan make up di wajahnya.

"Udah semua kan ?" Tanya salah seorang dari mereka

"Udah kok, yuk berangkat" sahut gadis lainnya

Mereka bertiga pun lantas berangkat menuju tempat yg sudah diberitahukan oleh Heejin sebelumnya.

Disepanjang jalan mereka tampak mengobrol sambil bersenandung, wajah mereka tampak sangat bahagia menyambut pernikahan salah satu sahabatnya.

"Kira-kira nanti habis Heejin siapa ya yg bakal nyusulin Nikah ? Kayak nya Lo deh Na"

"Nggak lah kalau gue, koas gue aja masih satu tahun. Gimana mau nikah ? Siyeon nih pasti"

"Lah kok gue ? Sama siapa ? Pacar aja nggak ada, gimana ceritanya mau nikah coba ? Kalau menurut gue ya pasti Ennik, Haechan aja udah kayak gitu, yakin deh bentar lagi pasti heboh mau nyusulin" mendengar itu ketiganya lantas tertawa.

"Tapi nggak nyangka loh gue kalau Heejin akhirnya mau sama Jaemin, secara kan Jaemin ganteng-ganteng sinting. Dulu inget nggak, siapa aja dia tempelin. Sampai kadang gue muak gitu liatnya"

"Namanya juga jodoh Nik, lagian nih ya, pengorbanan Jaemin buat nikah sama Heejin itu keren banget loh. Empat Tahun dia rela ngelakuin apapun buat papanya yah walaupun akhirnya dia nyerah dan kabur. Tapi seenggaknya dia serius buat memperjuangkan Heejin"

"Iya ya... Nggak nyangka Jaemin bisa kayak gitu"

"Kalau sama Jeno, Lo nyangka nggak Yeon kalau Jeno bisa berubah se drastis itu ?"

"Awalnya sih nggak, tapi setelah gue lihat sendiri akhirnya gue percaya. Dia benar-benar berubah menjadi seseorang yg begitu hebat"

"Itu karena Lo alasan nya. Semenjak kepergian Lo, Jeno benar-benar  nunjukin ke semua orang kalau dia pengen berubah menjadi orang baik"

"Nggak mungkinlah, siapa gue ? Mungkin dia berubah karena ingin menunjukkan pada seseorang yg saat ini ada di hatinya ? Kita kan nggak tau ?"

"Seseorang itu Lo Yeon, Gue yakin banget. Jeno bener-bener nutup rapet hatinya semenjak Lo pergi. Bahkan dia nolak beberapa cewek yg dikenalkan oleh mama nya. Demi siapa coba ? Kalau bukan demi Lo yg saat itu tidak berada disisinya"

"Iya Yeon, lagian apa salah nya sih kalau Lo sama Jeno, kalian sama-sama sendiri dan lagi nggk terikat sama siapapun. Lo berhak buat suka sama Jeno begitupun sebaliknya"
Siyeon yg mendengar perkataan kedua sahabatnya hanya diam tak menjawab. Ia berpikir apakah dia pantas mendapatkan orang sehebat Jeno, sedang kan di luar sana masih banyak sekali perempuan yang lebih hebat dari dia dan juga lebih pantas untuk mendapatkan seorang Lee Jeno. Baginya berada di sisi Jeno sebagai seorang sahabat sudah lebih dari apapun dan ia tidak ingin berharap lebih.

Pukul 10.15 mereka sampai di tempat yang dijanjikan. mereka segera menghubungi Heejin untuk menanyakan dimana perempuan itu berada. Setelah diberitahu mereka pun menuju ke tempat yang dimaksud, di sana mereka melihat Heejin dan Jaemin sedang mengambil foto. Setelah Jaemin dan Heejin selesai mengambil foto, kini giliran Heejin dan ketiga sahabatnya yang mengambil gambar.

setelah semua selesai, mereka pun berkumpul pada sebuah bangku. Mereka tampak mengobrol sambil menikmati makanan ringan yang disediakan.

"Ini cowok-cowok pada kemana ? Kok belum pada datang ?" Tanya Siyeon

"Gue tadi bilangnya sih agak sorean soalnya kan konsepnya kayak sunset gitu" jawab Jaemin

"Keren banget lo Jaem" puji Ennik

"Keren ? keren apa maksudnya?" Tanya Jaemin bingung

"Ya keren, nggak pakai rame-rame tiba-tiba nikah aja" jawab Ennik yang hanya dibalas senyum oleh Jaemin.

Saat sedang asyik tiba-tiba datanglah 3 orang pemuda. Mereka sudah berdandan rapi dengan kemeja yang dimasukkan ke dalam celana.
para perempuan tampak menyoraki penampilan ketiganya karena baru kali ini mereka melihat ketiga pemuda itu berdandan sangat rapi.

"Mau pada kondangan dimana nih ?" Tanya Ennik

"Kondangan... orang kita mau ikutan foto prewed sama Jaemin" jawab Renjun

"Baru kali ini loh kita lihat kalian dandan rapi banget kayak gini" celetuk Siyeon

"Gimana-gimana ganteng nggak ?" Tanya Haechan

"Biasa aja tuh" jawab Ennik

"Yaelah yang udah dandan kayak gini masa nggak ganteng sih ?" Tanya Haechan lagi

"muka lo mau diapain aja ya tetep gitu-gitu aja Chan, berharap banget berubah jadi ganteng" jawab Renjun sarkas

"Tuh yang Renjun ngatain aku" adu Haechan pada Ennik

"Gitu aja ngadu sama aku, emang kamu nggak berani ngatain balik ?"

"Heh kalian udah... Malu sama calon pengantin" lerai Jeno

Tepat pukul 15.33 mereka mengambil foto. Dimulai dari para lelaki yg terlihat berpose di samping Jaemin dilanjutkan dengan berpose di samping kedua mempelai. Acara pengambilan fotopun di akhiri dengan mereka semua yg berpose dengan pasangan masing-masing. Jeno dan Siyeon tampak canggung karena diantara semuanya hanya mereka berdua yg tidak punya pasangan. Jaemin sudah berpose dengan mencium pipi Heejin, Haechan berpose dengan merangkul pundak Ennik, Renjun berpose dengan memeluk mesra Nakyung dari belakang sedangkan Jeno dan Siyeon hanya berdiri kaku dengan tangan di depan.

"Itu yg di sebelah kiri kaku banget" kata sang fotografer

"Udah gandengan aja Nggak apa-apa" kata Haechan yg berdiri disebelah nya

"Iya orang sama-sama jomblo juga, nggak bakal ada yg marah" sahut Renjun yg berdiri paling kanan, yg lain hanya memperhatikan mereka berdua. Sampai akhirnya, dengan ragu Siyeon menggandeng lengan Jeno dan meletakkan kepalanya di pundak lelaki itu, Jeno pun membalas dengan meletakkan kepalanya di atas kepala Siyeon yg menempel di pundaknya.

Acara foto prewed telah selesai. Mereka pun pulang ke rumah masing-masing. Haechan dan Ennik ikut satu mobil dengan Jeno dan Siyeon. Suasana mobil tampak tenang sebelum Haechan menanyakan sebuah pertanyaan yg membuat suasana menjadi canggung.

"Heh Lo berdua yg di depan, kenapa nggak jadian aja sih ? Sama-sama jomblo juga" tanya Haechan yg membuat Siyeon dan Jeno kebingungan untuk menjawab.

"Lo pikir segampang itu ?" Tanya balik Siyeon

"Emangnya nggak gampang ya ?" Tanya Haechan lagi. Keduanya tampak diam tak bisa menjawab

"Emang apa sih masalahnya ? Kalian udah tau sifat satu sama lain, udah bareng-bareng dari masih bocah, udah sama-sama nyaman juga kan ? Terus dimana susah nya ? Kalian tuh tinggal mantepin hati buat naik ke jenjang yg lebih dari sekedar teman, dan menurut gue itu nggak susah sama sekali. Lo liat Renjun sama Nakyung, Jaemin sama Heejin juga gue sama Ennik semua nya juga awalnya cuma teman. So, what's wrong ?" nasehat Haechan

Lagi-lagi keduanya hanya diam, sampai Jeno akhirnya membuka suara.

"Lo bener Chan, gue akan coba. gue rasa nggak akan susah untuk menyukai Siyeon sebagai seorang perempuan dan bukan sebagai seorang sahabat"

Tbc

Bagaimana teman-teman, apakah kalian mulai bosan ???









Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang