22. With You

1.7K 179 26
                                    

Kanada, 10 Juli 2025

Hari ini adalah hari kelulusan seluruh mahasiswa semester akhir di sebuah Universitas terkenal di kota Toronto, Kanada. Suka cita tampak mewarnai aula kampus yg akan dijadikan tempat wisuda itu. Dari jauh tampak seorang perempuan yg berjalan sambil menghentakkan kaki, dibelakangnya ada seorang lelaki yg berusaha mengejar nya.

"Hari ini salah apa lagi ?" Tanya lelaki itu saat langkahnya berhasil mengejar langkah perempuan tadi.

"Kamu telat jemput aku, lihat tempatnya udah penuh, iiihhh..." Perempuan itu masih menggerutu

"Yg penting kan belum telat, lagian tempat duduknya udah di namain, nggak usah khawatir nggak dapat duduk" jawab lelaki itu santai

"Tapi tetep aja, kalau kita berangkat nya dari tadi kan bisa foto-foto dulu di depan, mumpung aku masih cantik, nanti kalau fotonya pas selesai wisuda make up ku udah berantakan" protes gadis itu

"Astaga... Dimana-mana foto kelulusan itu kalau udah selesai acara, udah bawa ijazah baru foto. Kamu doang emang yg aneh, belum apa-apa udah mau foto aja"

"Oohhh...jadi kamu udah berani ngatain aku aneh ya ? Kamu nggak bener-bener sayang ya sama aku ?"

"Ya ampun Ennik... Ini itu nggak ada hubungannya sama aku sayang kamu apa nggak. Huuffttt.... Yaudah-yaudah aku salah, maafin Haechan ya..."
Dan Ennik pun hanya mengangguk sambil merentangkan tangan kanan nya di depan

"Yah...jangan minta gendong, aku lagi capek banget sumpah"

"Siapa yg minta gendong ? Gandeng, ini tuh aku minta digandeng. Tuhkan... Kita udah sama-sama lebih dari 4 tahun kamu masih aja nggak ngerti" Haechan hanya menggaruk kepala belakang nya, ia pun segera menggandeng tangan gadis disampingnya itu.

"Maafin ya, Haechan salah lagi"

Ya, setelah lulus sekolah Haechan membuat sebuah keputusan yg membuat semua sahabat nya terkejut. Lelaki itu memutuskan untuk ikut Ennik kembali Ke Kanada, teman-temannya bilang bahwa Haechan sudah gila, dia tidak lah pintar dan juga tidak bisa bahasa Inggris tapi dengan santainya bilang mau kuliah ke Kanada.

Lalu Bagaimana dengan Ennik ? Ia sama kagetnya, Ia tak mengerti apa sebenarnya motivasi Haechan untuk ikut ke Kanada bersama nya. Setiap kali ditanya lelaki itu tak pernah menjawab nya dengan benar. Sikap nya juga berubah semenjak ia berada di sini, dulu ia selalu bersikap dingin dan cenderung mengacuhkan Ennik tapi sekarang sebaliknya, bahkan bisa dibilang jika ia itu Bucin nya Ennik, sampai Ennik kadang takut sendiri, ia sempat berpikir Haechan memiliki kepribadian ganda tapi melihat bagaimana lelaki itu bersikap selama ini membuat Ennik melupakan sedikit demi sedikit pikiran buruknya tentang Haechan. Seperti sekarang, saat Ennik sedang uring-uringan karena hampir terlambat menghadiri wisuda nya, Haechan dengan sabar membujuk nya agar tidak kesal lagi.

Saat selesai acara Ennik segera keluar dan mencari keluarganya, begitu pula dengan Haechan, ia terlihat celingukan mencari ayah dan ibunya hingga tak lama ia melihat ibunya sedang melihat ke arahnya dan melambai-lambaikan tangan.

"Nik...Nik...kesana dulu yuk" ajak Haechan

"Mau kemana ? Aku masih belum menemukan papa ku" ucap Ennik

"Bentar... nanti aku bantuin cari papa kamu, tuh... Liat mama sama papa ku disana. Samperin bentar yuk"

"Yaudah deh..."

Mereka pun berjalan beriringan menghampiri orang tua Haechan.

"Nih ma, calon mantu nya..." Kata Haechan pada mama nya, Ennik yg mendengar itu langsung terkejut dan menyikut pelan lengan Haechan.

Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang