Seperti pagi-pagi biasanya, hari ini pun pasangan Renjun dan Nakyung juga terlihat sedang sibuk dengan tugas mereka masing-masing.
Nakyung sibuk memasak di dapur sedangkan Renjun sibuk memandikan Seojun setelah anak itu bangun tidur.
Di kehamilan kali ini Nakyung terlihat lebih sehat dari pada saat ia hamil Seojun dulu. Mungkin penyebab nya karena saat hamil yg kedua ini ia tidak perlu menjalani program dan banyak mengkonsumsi obat. Makanya dia bisa sehat seperti ini, bahkan ia tidak pernah mengalami morning sick yg begitu berarti.
Usia kandungannya hampir tiga bulan, dan selama itu pula Nakyung bisa beraktivitas normal. Melakukan pekerjaan sebagai istri dan ibu serta pergi ke rumah sakit sebagai seorang dokter, Nakyung bisa menjalankan semuanya tanpa ada kesulitan.
Kini ia sudah selesai membuat sarapan, ia pun segera menuju kamar Seojun untuk menyuruhnya sarapan. Saat ia baru membuka pintu, ia dikejutkan dengan munculnya Seojun yg tampak berlari keluar kamar tanpa memakai baju. Renjun pun mengejarnya sambil membawa kaos lengan pendek yg hendak ia pakaikan pada anak lelakinya itu.
"Seojun kamu belum pakai baju nak, jangan lari-lari. Sini papa pakaikan baju dulu" panggil Renjun
"Bentar" jawab Seojun
"Kok bentar ? Kamu mau ngapain ?" Tanya Renjun yg saat itu melihat Seojun berjalan ke arah sofa. Ternyata anak lelakinya itu mengambil boneka Moomin yg kapan hari dibelikan nya.
Setelah mengambil nya Seojun segera berlari ke arah Renjun untuk memakai baju.
"Kamu ini, belum pakai baju udah lari-larian. Lain kali nggak boleh ya nak, pakai baju dulu baru keluar. Seojun kan mau jadi kakak, jadi harus bersikap yg baik supaya ditiru sama adiknya. Apa Seojun mengerti ?" Nasehat Renjun
"Mengerti pa, maafkan Seojun ya" jawab anak nya
"Yaudah sekarang Seojun sarapan sama mama ya, papa mau mandi dulu" pamit Renjun lalu pergi meninggalkan anaknya
Sampai di depan pintu kamar Seojun ia melihat Nakyung yg masih setia berdiri disana. Ia pun menghampirinya lalu mengecup pelan kening wanita itu.
"Kamu temenin Seojun sarapan ya, aku mau mandi dulu" ucapnya, Nakyung pun lantas tersenyum lalu mengangguk
Nakyung segera menghampiri Seojun lalu menggandeng anak itu menuju meja makan. Ia duduk kan Seojun pada kursinya lalu segera mengambilkan nya sarapan.
"Seojun mau makan apa ? Nasi pakai sup atau bubur ayam ?" Tanya Nakyung
"Mau makan bubur ma" Jawab anaknya
"Baiklah, tunggu sebentar mama ambilkan" kata Nakyung lalu berjalan untuk mengambilkan Seojun bubur.
Ia lalu meletakkan bubur itu beserta sebotol air minum di depan Seojun.
"Mama suapin ya nak ?"
"Seojun bisa makan sendiri ma"
"Tapi mama pengen suapin kamu"
"Papa bilang, kalau udah besar nggak boleh disuapin mama. Seojun kan sudah besar, sebentar lagi Seojun jadi kakak jadi harus kasih contoh yg baik buat adiknya"
Nakyung pun langsung terdiam mendengar jawaban anaknya. Renjun benar-benar mendidik anak mereka menjadi seseorang yg begitu mandiri.
Namun Nakyung justru merasa kasihan, di usia nya yg baru dua setengah tahun anak laki-lakinya sudah terbiasa mandiri tanpa bantuan orang tuanya. Kecuali untuk mandi, Renjun melarang keras anaknya pergi ke kamar mandi sendirian karena takut terpeleset atau terjadi hal-hal yg tidak diinginkan.
Walaupun Seojun kadang bersikap manja, namun tetap saja itu sangat jarang terjadi. Bahkan dalam sebulan bisa dihitung dengan jari kapan ia bersikap manja pada kedua orangtuanya.
Nakyung berjalan ke arah Seojun lalu memeluk erat anak lelakinya itu, dan pada saat itu juga Renjun keluar kamar lalu berjalan menuju meja makan.
"Ada apa ini ?" Tanya Renjun yg saat itu melihat Nakyung memeluk Seojun sambil menitikkan air mata
"Kamu kenapa sayang ?"
"Nggak apa-apa, aku sedih aja liat Seojun"
"Sedih kenapa ?"
"Kamu tuh bisa nggak sih jangan mendidik nya jadi terlalu mandiri. Aku kan masih pengen manjain dia, kalau dia udah bisa apa-apa sendiri kan jadinya dia udah nggak perlu lagi bantuan aku " keluh Nakyung
"Justru bagus dong Na. Dia kan cowok, anak sulung lagi. Kalau dia manja terus gimana nanti adiknya ?" Jawab Renjun
"Jun, dia baru dua setengah tahun. Masih kecil, aku nggak apa-apa kalau dia masih bersikap manja. Apalagi bentar lagi dia punya adik, aku nggak bisa bayangin gimana perasaan nya. Pasti dia bakal semakin jauh sama kita" cemas Nakyung
"Sayang, itu cuma perasaan kamu aja. Seojun bakal baik-baik aja meskipun dia punya adik. Rasa sayang kita ke dia kan juga bakal tetep sama. Kamu nggak usah khawatir yg berlebihan ya" pesan Renjun
"Seojun, meskipun nanti kamu punya adik. Mama akan tetap menyayangi Seojun seperti biasanya. Cinta mama ke kamu juga akan tetap sama" kata Nakyung pada Seojun
"Seojun, mama sedih tuh. Seojun peluk sana" perintah Renjun yg langsung dilakukan oleh anaknya
"Mama nggak boleh sedih, nanti adiknya ikutan sedih" ucap Seojun sambil memeluk Nakyung erat. Bahkan lelaki tampan itu menciumi pipi ibunya beberapa kali.
"Lihat kan Na, kita udah berusaha mendidik nya sebaik mungkin, kita juga udah kasih banyak pengertian ke dia. Anak kita itu anak yg pintar, dia pasti bisa mengerti dan kelak juga bisa menjadi kakak yg baik"
"Mungkin, aku terlalu takut karena aku hidup sebagai anak tunggal. Aku terbiasa mendapatkan semua kasih sayang dari kedua orang tuaku. Untuk itu, aku khawatir kalau Seojun akan sedih jika dia harus berbagi"
"Yg penting kita tidak membedakan keduanya, aku yakin semua akan baik-baik saja. Jangan terlalu dipikirkan ya"
"Iya" angguk Nakyung, ia lalu menyuruh Renjun untuk segera sarapan sebelum berangkat mengajar.
Setelah selesai sarapan, Renjun segera berangkat menuju sekolah tempat nya mengajar.
"Kamu hati-hati nyetirnya, nanti sore setelah aku pulang, aku akan langsung mampir ke rumah mama buat jemput Seojun. Jangan terlalu capek ya, inget ada adik nya Seojun di perut kamu" kata Renjun sebelum ia keluar rumah.
"Iya, kamu juga hati-hati" balas Nakyung
Renjun pun mengecup kening Nakyung lalu beralih ke pipi anaknya yg saat itu sedang berada di sebelahnya
"Seojun nanti baik-baik ya di rumah nenek. Inget kan apa pesan papa ?"
"Seojun nggak boleh nakal" jawab anak lelaki itu
"Pinter, papa pergi dulu ya" pamit Renjun lalu pergi keluar rumah dan masuk kedalam mobilnya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Love ?
أدب الهواة~Semakin aku membantah perasaanku padamu, maka semakin kuat pula rasa itu tertanam dalam hatiku. ~Kamu adalah mimpi yang terwujud dan doa yang terkabul...