85. Oh my Son

1.1K 141 9
                                    

"Pi, kalau adik bayi kayak gitu makan nya apa ya ?" Tanya Aron yg tiba-tiba  penasaran

Saat ini ia sedang dimandikan ayah nya setelah tadi selesai sarapan

"Ya nggak makan, cuma minum susu doang" jawab Haechan sambil menyabuni punggung anak nya

"Kasian dong Pi kalau nggak makan, nanti laper" bingung nya

"Ya nggak laper, kan kalau masih bayi nggak ngapa-ngapain cuma tidur doang. Iya kalau kamu, nggak bisa diem makanya laper terus" jawab Haechan, Aron pun langsung merengut sambil menatap sebal ayah nya

"Kamu jangan kebiasaan ya Aron, dosa tau liatin papi kayak gitu. Udah dikasih tau juga, masih aja nggak nurut" omel Haechan

"Don't talk to me" kata Aron yg membuat Haechan terkejut

"Idih...bisa ngomong pake bahasa Inggris" ucapnya

"Jangan lupa kalau mami nya Aron itu bule" jawab anak nya

"Iya... Iya... Percaya" ucap Haechan

"Udah bersih, habis ini jangan keluar rumah lagi. Nggak usah pake acara bantuin mami kamu siramin bunga, nanti ujung-ujungnya papi yg repot mandiin kamu lagi. Biar nanti sore aja mami siramin sendiri bunga nya" nasehat Haechan

"Orang Aron nggak minta papi mandiin, tadi kan papi yg mau" jawab Aron

"Jawab terus kalau papi kasih tahu, kualat nanti kamu" balas Haechan

"Kualat itu apa ?" Tanya Aron penasaran

"Udah nggak usah kepo, buat PR nanti tanyain mami ya kalau mami udah dateng" jawab Haechan sambil mengangkat tubuh anaknya keluar kamar mandi.

Setelah keluar dari kamar mandi Haechan pun mendudukkan tubuh Aron diatas ranjang sedangkan dirinya berjalan menuju lemari untuk mengambilkan baju ganti anaknya.

Saat Haechan masih bingung memilih baju, tiba-tiba Aron berdiri lalu meloncat-loncat diatas kasur. Mungkin karena terlalu minggir akhirnya dia pun terjatuh dari atas ranjang nya. Suara jatuh nya Aron terdengar cukup keras hingga mengejutkan Haechan. Melihat anaknya sudah berada di lantai Haechan pun segera menghampirinya.

"Astaga Aron, udah empat kali ya papi liat kamu jatuh dari ranjang kayak gini. Kamu nggak kapok apa ? Emang nggak sakit hah ?" Tanya Haechan kesal

Aron pun langsung bangun lalu hendak naik lagi keatas ranjang namun ditahan oleh Haechan.

"Mana tadi yg kena lantai ?" Tanya Haechan

Aron pun menunjuk kedua lutut nya yg tampak memar. Haechan benar-benar dibuat heran, bagaimana bisa anak nya itu tidak menangis padahal jika dilihat dari memar nya pasti lah terasa sakit.

"Sakit ?" Tanya nya

"Ya sakit lah Pi" jawab Aron

"kok masih di terusin kalau sakit ?" Tanya Haechan lagi

"Habis nya menyenangkan sih, makanya Aron mau loncat-loncat lagi"  jawab Aron sambil mencoba lagi naik keatas ranjang.

"Nggak usah naik ranjang lagi Aron, udah jatuh juga" larang Haechan

"Papi iiihhh... Pasti dilarang-larang. makanya Aron tuh nggak suka kalau di rumah sama papi" keluh Aron

"Kok gitu ? Emang kamu kalau sama mami nggak dilarang loncat-loncat kayak gitu ?" Tanya Haechan penasaran

"Nggak, mami cuma diem aja sambil diliatin doang" jawab Aron

"Pernah jatuh pas lagi sama mami ?" Tanya Haechan lagi

Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang