73. Our Morning Story

1.2K 128 2
                                    

"Sayang..." Teriak Haechan dari dalam kamarnya, Ennik yg saat itu sedang mengepel lantai ruang tamu pun langsung terlonjak mendengar nya.

Benar-benar, lelaki satu itu bisa membuatnya jantungan jika setiap memanggilnya selalu dengan berteriak.

Ennik pun berjalan menuju kamar setelah meletakkan alat pel nya ke dalam ember.

"Bisa nggak sih sehari aja nggak usah teriak, suara kamu itu bisa gangguin tetangga. Bisa di usir kamu kalau terus-terusan kayak gitu" kesal Ennik

"Lagian baru bangun tidur juga udah teriak aja" lanjutnya sebelum keluar untuk melanjutkan pekerjaannya

Baru saja tangan nya meraih gagang pintu, tiba-tiba Haechan menahannya. Lelaki itu nyengir sambil memandang wajah istrinya.

"Ngapain kamu kayak gitu ? Mau apa kamu ?" Tanya Ennik curiga

"Jalan yuk" ajak Haechan

"Jalan kemana ? nggak bisa. Anak mu masih tidur" jawab Ennik

"Anak-anak ngajakin piknik yang"

"Piknik kemana ?" Tanya Ennik sambil berjalan keluar kamar.

"Ke Hangang Park" jawab Haechan yg mengekori dibelakangnya

"Jam berapa emang nya ?" Ucap Ennik sambil melanjutkan acara mengepelnya

"Nanti sore jam 3 an" jawab Haechan yg hendak duduk di sofa

"STOP... diem di situ, lantai nya masih basah jangan diinjek nanti kotor lagi"
Cegah Ennik sedikit berteriak

"Suara mu yang, bikin kaget orang tau nggak" protes Haechan

"Soalnya kamu kalau nggak diteriaki nggak denger" balas Ennik

"Terserah kamu lah. Jadi gimana yang ? Ikutan ya kita"

"Aku sih ayo aja. Mumpung pada liburan, Kalau hari biasa kan susah banget tiap mau jalan bareng"

"Asyik... Yaudah aku bilang ke anak-anak dulu kalau kita ikutan" kata Haechan, ia pun sempat mencuri ciuman di pipi istrinya sebelum kembali ke kamar. Ennik langsung mendelik dibuatnya, Lee Haechan Benar-benar...
______________________________________

"Papa, Rowon mau makan pancake" pinta Rowon yg saat ini sedang berada di gendongan ayahnya

"Pancake ? rasa coklat seperti biasanya ?" Tanya Jeno yg langsung diangguki oleh anaknya

"Baiklah kita ke dapur sekarang"

Jeno pun berjalan menuju dapur lalu mendudukkan Rowon di atas meja makan. Ia mulai menyiapkan bahan-bahan yg di butuhkan untuk membuat pancake sedangkan Rowon terlihat anteng memperhatikan ayahnya.

Tak lama, Siyeon yg baru selesai mandi keluar dari dalam kamar. Ia berjalan menuju kamar anaknya namun sudah kosong. Ia pun meneruskan langkahnya menuju dapur dan menemukan dua lelaki nya sedang berada disana.

"Pagi sayang" sapa Siyeon pada anaknya

"Pagi juga sayang" jawab Jeno

"Rowon bukan kamu" balas Siyeon

"Jahat banget sih" kata Jeno lalu cemberut

Siyeon pun hanya tersenyum sambil  menepuk pelan pipi suaminya. Ia menghampiri Rowon yg duduk diatas meja lalu mencium kedua pipi anak lelaki nya itu.

"Semalam tidur nya nyenyak ?" Tanya Siyeon

"Nyenyak ma" jawab Rowon

"Apakah Rowon juga bermimpi ?" Tanya Siyeon lagi

Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang