"mama kamu sampai jam berapa ?" Tanya seorang gadis pada seorang lelaki yg sedang menyetir di sampingnya.
"Satu jam lagi" jawab lelaki itu
"Huuffttt..." Suara gadis itu menghela nafas panjang nya
"Ayang Heejin kenapa ?" Tanya lelaki itu tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan di depannya
"Aku gugup banget, ini pertama kalinya aku ketemu mama kamu. Kira-kira mama kamu nanti gimana ya pas ketemu aku ?" Tanya gadis itu cemas
"yg pasti seneng lah, kan ketemu calon mantu nya" jawab Lelaki itu santai
"Pegang nih, tangan ku sampai keringat dingin" kata perempuan itu sambil memegang lengan lelaki di sampingnya. Lelaki itu lantas memegang tangan gadis itu erat sambil sesekali menciumnya.
"Nggak usah khawatir berlebihan, mama aku baik kok orang nya" ujar lelaki itu menenangkan.
Sesampainya mereka di Bandara mereka langsung menuju arah kedatangan Internasional dan terlihat menunggu dengan tangan bergandengan sedari tadi. Si perempuan terlihat masih khawatir sedangkan si lelaki masih berusaha menenangkan dengan mengelus punggung gadis itu pelan.
Cukup lama mereka menunggu sampai akhirnya tampaklah seorang wanita berusia 40 tahunan yg terlihat masih sangat cantik sedang menggeret koper nya. Wanita itu tampak tersenyum saat melihat dua orang yg telah menunggunya.
"Welcome to Korea ma..." Sapa sang putra sambil merentangkan kedua tangannya. Wanita itupun langsung menyambut sapaan putra nya dengan sebuah pelukan hangat. Tak lama Wanita itu segera melepaskan pelukannya saat melihat satu sosok lain bersama mereka. Wanita itu memandang gadis didepannya lalu tersenyum dan memeluknya.
"Pasti kamu yg bernama Heejin" ucap wanita itu
"Iya Tante" jawab Heejin sedikit canggung. Wanita itu melepas pelukannya lalu mengelus pelan kedua lengan Heejin.
"Panggil mama saja, sebentar lagi kan kamu juga akan menjadi anak saya" kata wanita itu.
"Iya ma" ucap Heejin sedikit ragu
"Yaudah yuk, Jaem mama menginap di apartemen kamu saja" ucap wanita itu pada putranya
"Mama nggak pulang ke rumah ?" Tanya Jaemin
"Mama nggak mau menginjakkan kaki kesana lagi" jawab wanita itu pelan, namun masih bisa di dengar oleh dua orang disampingnya.
"Baiklah kalau gitu, Jaemin anterin mama ke apartemen" kata Jaemin pada akhirnya.
Di dalam mobil Jaemin dibiarkan menyetir di depan sendirian sedangkan ibu nya dan Heejin duduk di kursi penumpang di belakang. Sesekali Jaemin melirik keduanya lewat kaca spion depan, ia tampak ikut tersenyum saat ibunya bercerita dengan Heejin.
"Dulu mama itu sampai benar-benar pusing tiap dengar Jaemin membuat masalah. Mama sampai sempat marah dan nggak mau ngomong sama dia gara-gara dia ketahuan merokok di salah satu club malam. Astaga, bener-bener anak itu" keluh mama nya pada Heejin yg hanya dibalas Heejin dengan senyum manisnya
"Tapi sekarang kan udah nggak ma" sahut Jaemin dari depan
"Iya, karena kamu ketemu sama seseorang yg tepat. Kalau nggak ya mama yakin kamu masih saja membuat mama darah tinggi sampai sekarang" kata ibunya
"Jaemin aslinya baik kok ma, tapi memang kadang-kadang suka buat orang naik darah" keluh Heejin balik
"Nanti kalau kamu sudah jadi istrinya harus dibanyakin sabarnya ya sayang. Menghadapi orang seperti Jaemin itu emang nggak gampang" nasehat sang ibu
KAMU SEDANG MEMBACA
Love ?
Hayran Kurgu~Semakin aku membantah perasaanku padamu, maka semakin kuat pula rasa itu tertanam dalam hatiku. ~Kamu adalah mimpi yang terwujud dan doa yang terkabul...