49. When I met you

1.5K 154 5
                                    

"Daeun sayang, buka mulut nya" perintah Heejin yg saat itu sedang menyuapi anaknya.

"Pinter nya anak mama, makan yg banyak ya sayang. Biar cepat besar" ucap Heejin lagi

Tak lama kemudian keluar lah seorang lelaki dari dalam kamar. Lelaki itu terlihat hanya memakai kaos oblong dan celana pendek Berjalan ke arah meja makan dimana sudah ada istri dan anaknya disana.

"Udah mandi ?" Tanya sang istri saat suaminya sudah duduk di sebelahnya

"Udah dong, udah wangi gini" balas sang suami lalu segera menciumi anaknya yg sedang sarapan sambil memainkan mainannya.

"Sayang..." Panggil Jaemin

"Apa ?" Tanya Heejin

"Temen aku ngadain event semacam seminar fashion gitu, kamu mau nggak jadi salah satu pembicara disana ?" Tanya Jaemin hati-hati

"Kenapa aku ? Aku kan udah lama nggak berada di dunia fashion lagi" jawab Heejin

"Lagian masih banyak fashion designer yg lebih hebat dari aku buat ngisi acaranya" lanjut nya

"Emang nya kamu bukan designer hebat ? Kamu lupa kalau kamu dulu seorang kepala designer disalah satu merk fashion terkenal di Korea ?" Tanya Jaemin balik

"Itu kan udah lama Jaem, lagian saat ini aku aja udah ragu apakah aku masih bisa bikin sketsa baju lagi apa nggak" jawab Heejin dengan senyum getirnya

"Aku yakin kamu masih bisa melakukannya, bahkan aku sangat yakin kalau kamu masih bisa membuat gaun-gaun yg indah. Walaupun kamu sudah lama tidak melakukannya tapi aku percaya bakat hebat kamu masih ada di dalam diri kamu" ucap Jaemin

"Aku nggak tau apa alasan kamu nggak mau cerita masalah kamu dipecat gara-gara papa aku kenapa, tapi aku yakin kamu lakuin semuanya agar kita baik-baik saja. Aku mewakili papa, minta maaf ya sayang karena sudah menghancurkan impian kamu. Maaf karena sudah merampas kebahagiaan kamu dan membuat hatimu terluka" ucap Jaemin dengan mata berkaca-kaca

"Lagi-lagi kamu harus berkorban karena aku. Maafin aku juga ya" lanjut Jaemin sambil mengelus bahu Heejin

Heejin menjatuhkan air matanya lalu tersenyum

"Kenapa kamu harus minta maaf, bukan kamu yg salah. Lagipula aku sudah merelakannya meskipun terasa berat. Setidaknya ada baiknya juga aku keluar dari sana, aku jadi punya banyak waktu buat kamu dan juga buat anak kita" balas Heejin bijak

"Kalau suatu hari nanti kamu ingin kembali kesana aku akan dukung kamu sepenuh nya. Aku nggak akan halangi kamu, kapan pun kamu ingin kembali lagi" kata Jaemin

"Kadang memang ada keinginan untuk aku kembali kesana, tapi keinginan itu tidak lebih besar dari keinginan untuk selalu berada disini bersama kalian. Bisa terus berada disamping kamu dan Daeun, sudah lebih dari apapun yg aku inginkan" ucap Heejin, Heejin pun mengelus tangan Jaemin perlahan. Lelaki itu tampak begitu mengkhawatirkan nya saat ini.

"Aku nggak apa-apa, jangan khawatir. Aku jauh lebih bahagia berada disini bersama kalian. Jangan merasa bersalah lagi ya" ucapnya berusahalah menenangkan

Jaemin pun tersenyum lalu mengusap air mata yg ada di sudut matanya.

"Kamu sarapan gih, aku udah masak makanan kesukaan kamu. Kamu ambil sendiri nggak apa-apa kan ? Aku lagi nyuapin Daeun soalnya" ucap Heejin mengalihkan pembicaraan

"Nggak apa-apa, biar aku ambil sendiri saja" jawab Jaemin

Setelah selesai sarapan Jaemin masih setia duduk di kursi meja makan sambil memperhatikan Heejin yg tampak telaten membersihkan sisa makanan di sekitar mulut anak nya.

Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang