Lee Jeno, pemuda tampan itu kini sedang duduk di salah satu meja di sebuah Cafe yg dulu sering sekali ia datangi. Wajah nya tampak lelah, dan pipi nya tampak semakin tirus. Tatapan pemuda itu tertuju pada meja kasir, dulu disana gadis yg sangat menyayangi nya sering berdiri sambil tersenyum menyapa pelanggan yg datang ke cafe milik nya. Namun sayang, kini gadis itu telah pergi jauh dari nya, meninggalkan begitu banyak rasa penyesalan di hati Jeno karena sampai hari dimana gadis itu pergi Jeno tidak bisa berada disisinya. Ego, benar-benar berhasil mengalahkan Jeno kala itu, hingga kini hanya penyesalan lah yg harus ia terima.
Jeno memejamkan kedua matanya, mengenang kembali moment demi moment yg ia pernah lewati bersama sang gadis. Bulir air mata berhasil lolos dari kedua mata sipitnya. Entah mengapa saat-saat bersama gadis itu, belakangan ini menjadi favorit Jeno untuk selalu ia pikirkan."Jen.... Nunggu lama Lo ?" Ujar lelaki yg baru saja tiba dan duduk di salah satu kursi yg berhadapan dengan Jeno.
"Nggak kok Jaem..." Jawab Jeno sambil tersenyum
"Gue ada kabar baik..."
"Kabar baik apa ?" Tanya Jeno penasaran
"Nanti aja gue kasih tau kalo semua nya udah clear, yg pasti ini tentang masalah Lo sama Ryujin" ujar Jaemin sambil tersenyum
"Gue cuma pengen semua nya cepet selesai Jaem, dan gue bisa hidup dengan tenang"
"Gue bakal bantuin Lo sampe masalah ini kelar. Lo Nggak usah khawatir"
"Thank you banget Jaem"
"Eeuumm...Sorry sebelum nya tapi gue pengen nanyain masalah Siyeon, gimana udah berhasil Lo hubungi ?" Tanya Jaemin, dan Jeno hanya menggelengkan kepalanya.
"Setiap hari gue coba telpon, tapi nomer nya nggak bisa dihubungi, gue DM juga nggak dibaca. Entah lah, kayak nya gue cuma bisa nunggu sampai dia pulang." Dan mata Jeno kembali memerah saat mengingatnya
"Ini semua untuk pelajaran Jen. Jangan khawatir Siyeon pasti balik lagi kesini. Cepat atau lambat"
"Gue cuma pengen bilang maaf karena udah mengabaikan dia selama ini. Dan berjanji untuk selalu nurutin apapun yg dia bilang. Ternyata bener, apa yg selama ini dia khawatirkan beneran terjadi di hidup gue dan bodoh nya, gue baru sadar saat semuanya udah terlanjur"
"Sabar ya bro..." Kata Jaemin menenangkan
"Disaat kayak gini, gue bener-bener butuh dia disisi gue. Nenangin gue dan support gue. Tapi gue sadar, kalo ternyata selama ini, gue cuma datang pas gue butuh dan pergi saat semua udah membaik. Tuhan begitu adil Jaem, sehingga nggak biarin gadis sebaik Siyeon untuk selalu berada disisi lelaki brengsek kayak gue" kali ini Jeno benar-benar sudah tidak bisa menahan air matanya di depan Jaemin.
"Dari awal dia berjuang banget buat ngrubah gue jadi orang baik, tapi apa ? Gue malah marahin dia, bilang ke dia buat nggak ngurusin hidup gue dan sekarang dia bener-bener nggak akan pernah ngurusin hidup gue lagi. Mungkin ketika ia pulang dan kami bertemu kembali ia sudah tidak bisa mengingat gue lagi bahkan menganggap gue orang asing"
"Jen... Gue percaya Siyeon nggak akan kayak gitu. Dia gadis yg sangat baik, dia nggak akan lupain Lo cuma karena masalah ini. Mungkin disana dia juga coba untuk menenangkan diri karena masalah ini. Lo harus percaya dia akan hubungi Lo kalo hatinya udah siap." Jeno pun hanya menunduk mendengar ucapan Jaemin, dalam hati Jeno berharap semoga semua itu benar, Siyeon hanya butuh waktu untuk menenangkan diri. Setelah itu, Siyeon akan menghubungi nya dan semua akan kembali membaik seperti sedia kala.
Malam hari, Jeno terduduk di tepi ranjangnya. Kedua matanya tak lepas dari sebuah foto yg ada di atas meja belajar nya. Fotonya, bersama Siyeon saat mereka masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Dalam foto itu terlihat Siyeon yg mendekap erat tubuh Jeno yg seakan mengatakan jika ia akan melindungi lelaki itu sampai kapanpun. Tangan Jeno terulur, membelai lembut foto itu. Matanya berkaca-kaca, gurat kesedihan dan penyesalan benar-benar terlihat jelas di wajah tampan nya.
"Gue kangen banget sama Lo Yeon, beberapa bulan ini banyak banget hal yg gue lewatin. Berat, semuanya bener-bener terasa berat. Seandainya Lo ada disini mungkin rasanya tidak akan sesulit ini. Maafin gue, karena nyia-nyiain Lo selama ini. Gue cuma mau bilang walaupun gue brengsek tapi gue nggak pernah nglecehin cewek, karena gue liat Lo. Siapapun tidak akan pernah rela orang yg disayangi nya dilecehin. Gue nggak menghamili siapapun Yeon. Gue dijebak, dan sekarang gue lagi berjuang buat keluar dari jebakan itu. Gue janji gue bakal berubah jadi orang baik, dan suatu hari nanti saat Lo balik kesini Lo akan bangga Karena Jeno yg selalu Lo khawatirkan ini sudah menjadi Jeno yg hebat seperti yg selama ini Lo inginkan. Dan gue bakal ganti jagain Lo, selamanya"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Love ?
Fanfiction~Semakin aku membantah perasaanku padamu, maka semakin kuat pula rasa itu tertanam dalam hatiku. ~Kamu adalah mimpi yang terwujud dan doa yang terkabul...