Seoul, 28 Juni 2025
(Malam hari disaat pertama kali Jaemin dan Heejin bertemu)Disinilah Heejin dan Jaemin berada sekarang. disebuah bangku taman yg tak jauh dari restoran tempat mereka bertemu tadi. Heejin masih setia memandang wajah Jaemin, begitu pula dengan Jaemin yg masih setia menggenggam tangan gadis itu.
"Kamu sekarang kok kurus banget ? Kamu sering telat makan ya ?" Tanya Heejin lirih dan Jaemin hanya menggeleng sebagai jawabannya
"Jaem, kamu belum jawab pertanyaan aku tadi. Bagaimana bisa kamu datang kemari ? Bukan kah hari ini kamu akan bertunangan dengan seseorang ?"
"Aku kabur karena aku nggak bisa, aku nggak cinta sama dia. Dan aku nggak mau ngingkarin janji aku sama kamu. Aku sudah membuat mu menunggu terlalu lama tanpa kepastian. Bagaimana bisa aku meninggalkan mu begitu saja ?" Jawab Jaemin
"Apakah akan baik-baik saja jika kamu berada disini ? Papa kamu gimana ?" Tanya Heejin lagi
"Aku sudah melakukan segalanya agar papa bisa merestui kita. Tapi sepertinya papa mengingkari janjinya, dan aku nggak sanggup jika harus terus menerus nurutin papa. Papa nyuruh aku nikah sama orang lain, padahal papa tahu alasan aku menuruti semua perintahnya tak lain supaya dia ngizinin aku sama kamu. Aku ini anaknya, tapi papa nggak pernah sedikitpun peduli sama aku. Bisnis dan perusahaan lebih penting dari perasaan putranya"
"Jaem, semua orang tua ingin yg terbaik buat anaknya. Papa kamu pun, pasti ingin yg terbaik buat kamu, untuk itu--"
"Dengan cara memisahkan aku dengan seseorang yg membuat ku bertahan menghadapi kekangannya selama bertahun-tahun ? Itu bukan hal terbaik buat aku, itu hanya untuk kebaikan papa dan perusahaannya, dan kamu berhenti berpikir jika semua itu demi kebaikan aku." Heejin pun menghentikan ucapannya dan mengelus lengan Jaemin perlahan. Lelaki itu tampak menunduk dan menangis hingga membuat bahu nya bergetar. Heejin pun melingkarkan lengan nya pada bahu Jaemin dan membawa lelaki itu kedalam pelukannya.
"Kalau kamu mau nangis, menangis lah. Mungkin terlalu berat beban yg kamu miliki hingga membuat kamu seperti ini. Maafin aku, aku janji Kamu pasti akan baik-baik saja mulai sekarang, aku akan selalu ada disamping kamu dan bersedia berbagi beban dengan mu. Jangan menanggung nya sendirian lagi." Ucap Heejin dengan tangan yg masih setia melingkar di bahu Jaemin.
Dari kejauhan tampak seseorang memfoto mereka berdua. Ia lalu mengirim beberapa foto nya ke nomor orang diseberang sana dan juga mengetikkan beberapa kalimat.
'Tuan muda sudah bertemu dengan gadis itu'
'baiklah, pastikan dia baik-baik saja sebelum kau kembali kesini. Ingatlah, jangan sampai ada yg mencurigai mu. Berhati-hatilah'
'baik nyonya'
Jam menunjukkan pukul 21.03 malam, terlihat Heejin dan Jaemin sedang dalam perjalanan menuju rumah Heejin. Sepanjang perjalanan ada banyak hal yg Jaemin ceritakan pada Heejin. Mulai dari awal ia berada di London sampai hari ini ia bisa pulang ke Korea.
"Ayang Heejin harus ketemu sama mama Jaemin suatu hari nanti, selain Jaemin mama juga sangat antusias sama ayang Heejin. Bahkan mama nyebut ayang Heejin calon mantu" cerita Jaemin
"Iyakah ? Seperti nya mama kamu orang yg menyenangkan." Kata Heejin antusias
"Ohh ya, kamu sekarang tinggal dimana ? Di rumah kamu ?" Tanya Heejin
"Nggak, mama siapin apartemen di dekat tempat tinggal kamu. Cuma butuh waktu 5 menit untuk jalan kaki, udah sampai" jawab Jaemin
KAMU SEDANG MEMBACA
Love ?
Фанфик~Semakin aku membantah perasaanku padamu, maka semakin kuat pula rasa itu tertanam dalam hatiku. ~Kamu adalah mimpi yang terwujud dan doa yang terkabul...