37. Something Happen ?

1.6K 156 1
                                    

Seperti pagi-pagi biasanya, hari ini pun Siyeon terlihat berkutat di dapur untuk membuat sarapan sebelum ia berangkat mengajar. Walaupun ia memiliki suami yg bisa diandalkan dalam hal memasak namun Siyeon tetap melakukan tanggung jawabnya. Ia tak mau menjadi istri yg buruk, untuk itu selagi ia bisa melakukannya ia tak pernah meminta suaminya untuk membantu.

Setelah sarapan sudah selesai dibuat dan ditata di atas meja Siyeon pun langsung pergi ke kamar untuk membangunkan suaminya dan juga bersiap.

"Jeno bangun... Aku mau bersiap ke sekolah" kata Siyeon sambil menggoyangkan lengan Jeno pelan

"eerrghh... 5 menit lagi sayang" ucap Jeno dengan mata yg masih terpejam

"Baiklah kalau kamu masih ngantuk, tidur lagi aja" kata Siyeon pada akhirnya

Setelah mengatakan itu Siyeon langsung melangkah ke kamar mandi untuk mandi, tak lama ia pun telah selesai mandi dan segera berganti baju. Jam menunjukkan pukul 07.10 pagi, masih ada waktu 20 menit lagi sebelum ia berangkat. Ia mendekati ranjang, mencoba lagi untuk membangunkan Jeno.

"Jen... Kamu beneran masih ngantuk banget ya ?" Tanya Siyeon

"Eummbbb"  Jawab Jeno

"Yaudah kalau gitu, aku hari ini berangkat sendiri aja. Kunci mobil dimana ?" Tanya Siyeon lagi

"Diatas meja depan TV" jawab Jeno dengan mata masih terpejam

"Baiklah kalau gitu, aku pergi ngajar dulu ya. Bye..." Ucap Siyeon lalu mengecup pipi Jeno sekilas.

"Hati-hati" balas Jeno yg masih tidak sadar

Saat Siyeon sudah keluar dan menutup pintu kamar, Jeno baru tersadar kalau ia baru saja memperbolehkan istrinya untuk menyetir mobil sendiri.
Tidak... tidak... itu tidak boleh terjadi, Jeno sudah berjanji untuk selalu mengantar Siyeon pergi mengajar, bukan karena apa-apa ia hanya ingin memastikan istri nya itu sampai di sekolah dengan keadaan baik-baik saja.
Tanpa berpikir panjang ia segera bangun dari atas ranjang dan menyusul istrinya. Karena nyawanya belum terkumpul semua, ia pun tanpa sengaja menyandung kursi rias di dalam kamarnya. Ia mengaduh kesakitan dan memegangi lutut kaki nya yg tadi terbentur, Dengan sedikit terpincang ia mengejar istrinya berharap semoga wanita itu belum berangkat.

"Sayang..." Teriaknya saat sang istri hampir membuka pintu rumah

"Loh kok kamu bangun, ngapain ?" Tanya Siyeon terkejut melihat Jeno yg tiba-tiba sudah ada di belakangnya

"Aku anterin aja, jangan nyetir sendiri" jawab Jeno

"Nggak... Nggak bisa, kamu masih ngantuk. Mending sana kamu tidur lagi, kamu kemaren pulang jam 1 pagi kan ? Udah sana balik lagi ke kamar terus tidur" perintah Siyeon

"Nggak kok nih aku udah nggak ngantuk" balas Jeno sambil berusaha membuka matanya lebar-lebar

"Nggak Jeno, aku nggak mau ya sampai terjadi apa-apa. Pokok nya untuk kali ini biarin aku berangkat sendiri" kata Siyeon

"Lain kali aku nggak lembur lagi deh biar bisa anterin kamu ke sekolah. yaudah kalau gitu, untuk kali ini aku kasih izin karena memang kamu benar, aku lagi nggak memungkinkan untuk menyetir. Hati-hati di jalan. Sini cium dulu" ucap Jeno sambil berusaha menarik tubuh Siyeon

"aish... Belum mandi juga" kata Siyeon namun tetap mau saja dicium oleh Jeno.

"Udah sana berangkat, inget hati-hati..." Peringat Jeno sekali lagi

"Iya...iya... Oh iya hampir lupa, aku udah buatin sarapan, jangan lupa dimakan" pesan Siyeon yg dibalas anggukan oleh Jeno.

Siyeon pun akhirnya berangkat setelah tadi sempat berdebat dengan Jeno. Ia pun mengendarai mobil nya dengan pelan-pelan karena sudah lama juga ia tidak menyetir sendiri.

Saat sudah sampai di sekolah tempat nya mengajar ia pun segera memarkir mobilnya. Ia berjalan dengan santai menuju ke ruang guru. Bel masuk masih 5 menit lagi, ia pun menggunakan nya untuk menyiapkan materi untuk mengajar pagi ini.

Saat bel berbunyi ia pun bersiap untuk memasuki kelas, saat sampai di depan pintu ia berpapasan dengan Renjun yg sepertinya sedang berjalan tergesa-gesa menuju ke ruang guru.

"Telat Jun ?" Tanya nya

"Iya nih..." Jawab Renjun sambil sedikit terkekeh

"gue ke kelas dulu ya" pamit Siyeon kemudian

"Ohh iya-iya" balas Renjun

Bel istirahat baru saja berbunyi, Siyeon terlihat baru saja keluar dari salah satu kelas. Ia kembali melihat Renjun yg saat ini sedang berjalan di koridor sambil meletakkan ponsel di telinga nya. Lelaki itu tampak sedang berbicara sambil sesekali tersenyum. Siyeon pun mengabaikan nya dan segera berjalan menuju ruang guru.

Saat akan menginput nilai para murid nya Siyeon pun baru ingat jika laptop nya tertinggal di mobil, ia pun segera peergi menuju parkiran.

Saat sudah dekat dengan mobilnya ia dikejutkan dengan Renjun yg baru saja keluar dari sebuah mobil yg ia ketahui jika mobil itu bukanlah mobil Renjun maupun Nakyung. Karena penasaran ia pun bersembunyi dan menunggu pemilik mobil itu keluar.

15 menit kemudian seorang wanita tampak keluar dari dalam mobil dan berjalan menuju koridor sekolah. Siyeon tampak melongo setelah mengetahui siapa wanita itu. Ia tak menyangka jika wanita itu akan muncul lagi dalam kehidupan Renjun setelah sekian lama. Dan yg lebih membuat nya terkejut adalah Renjun yg sepertinya menyambut baik kedatangan wanita itu.
Dengan tangan bergetar wanita itu tampak menghubungi sebuah nomor di ponsel nya.

"Chan... Lo tau nggak Yuna balik lagi ke Korea ?" Tanya Siyeon pada seseorang di seberang sana

"Yuna siapa ? Cewek gila yg waktu itu ninggalin Renjun ?" Tanya balik Haechan

"I--iya, gue lihat dia Chan. Dia ada di sekolah tempat gue ngajar" ucap Siyeon

"Dan Lo tau ? gue barusan juga lihat Renjun keluar dari mobil cewek itu" lanjut Siyeon

"Astaga, gue baru inget. Papa nya cewek itu kan pemilik sekolah tempat Lo ngajar" kata Haechan dari seberang

"Maksud Lo ? Jangan bilang dia sekarang bisa ngajar juga disini karena papa nya pemilik sekolah" tebak Siyeon

"Sayang nya tebakan Lo bener Yeon" jawab Haechan

Siyeon pun langsung mengakhiri panggilan nya. Ia masih tampak mematung di tempatnya. ini tidak boleh dibiarkan, Renjun tidak boleh terpengaruh lagi oleh wanita itu. Saat ini Renjun sudah punya Nakyung dan mereka sedang sama-sama menunggu kelahiran anak pertama mereka.
Mulai sekarang ia akan menghalangi Renjun untuk bertemu dengan wanita itu lagi. Ia tak ingin rumah tangga sahabatnya rusak karena kehadiran seorang wanita dari masa lalu Renjun.

Setelah sekian lama berada di parkiran, Siyeon pun tampak berjalan kembali ke arah ruang guru setelah ia selesai mengambil laptop nya.
Saat masuk ke dalam ruangan ia dibuat bingung karena di meja nya sudah ada seorang wanita yg sedang duduk.
Ia pun semakin mendekat dan melihat siapa wanita itu. Wanita itu yg menyadari kehadiran Siyeon lantas menoleh dan tampak tersenyum miring.
Siyeon hanya menatap wanita itu tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Ia merasa suatu hal buruk akan segera terjadi setelah ini.

Tbc













Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang