Bagi kebanyakan orang, hari Minggu adalah hari yg paling tepat untuk pergi keluar rumah menikmati waktu senggang. Namun hal itu tidak berlaku bagi Renjun. Lelaki berhidung mancung itu setiap Minggu sebisa mungkin selalu berada di rumah untuk menghabiskan waktu bersama putranya.
Seperti pagi ini, sang putra sudah menempel padanya bahkan sejak ia bangun tidur. Nakyung ada jadwal praktek pagi ini, sehingga ia sudah meninggalkan rumah di pagi hari sebelum anak mereka terbangun. Selama ini, Nakyung tak pernah khawatir meninggalkan anaknya bersama ayahnya, karena suaminya itu sangat bisa diandalkan dalam mengurus anak, bahkan mulai Seojun lahir, Renjun lah yg lebih banyak merawat nya dari pada Nakyung.
Usia Seojun sudah hampir satu tahun, ia tumbuh dengan sangat baik, Ia juga sudah bisa mengucapkan beberapa kata meski belum terlalu jelas. Walaupun saat ini ia belum bisa berjalan namun ia sudah bisa berdiri kuat diatas kaki nya tanpa berpegangan pada apapun.
Saat ini Renjun sedang mengambilkan Seojun sarapannya, dan anak itu terlihat begitu anteng duduk di kursinya seraya memperhatikan ayahnya yg terlihat berjalan kesana-kemari di dapur.
"Waktunya sarapan, lihat papa bawa apa untuk Seojun" ucap Renjun sambil memperlihatkan isi mangkok yg ia bawa ke hadapan Seojun.
"Papa bawa Sup ayam Jahe kesukaan Seojun. Pokoknya makan nya harus dihabisin biar Seojun cepet besar" lanjut Renjun yg berhasil membuat Seojun tersenyum senang
Dengan telaten Renjun menyuapi anaknya, hingga makanan di mangkok tandas. Setelah itu, ia membasuh mulut anak nya dengan air dan mengelapnya dengan tishu.
Selesai sarapan, Renjun segera memandikan sang anak dan menggantikan baju nya. anak lelaki itu pun hanya diam menurut bahkan tidak menangis sekalipun. Sungguh, Renjun sangat bersyukur memiliki putra sepintar ini.
"Apakah Seojun bosan berada di rumah ? Bagaimana kalau kita jalan-jalan di luar ? Seojun mau ?" Tanya Renjun yg disambut antusias anaknya
"Baiklah, ayo kita pergi keluar untuk jalan-jalan dan membeli beberapa mainan" ucap Renjun lalu segera mengangkat anaknya untuk dipakaikan jaket
Setelah perjalanan hampir 30 menit kini sampailah mereka di salah satu pusat perbelanjaan, Renjun menggendong anaknya menggunakan gendongan depan. Seojun terlihat sangat senang, bahkan ia kini tersenyum-senyum melihat hal yg menurutnya menarik.
"Seojun suka berada disini ?" Tanya Renjun sambil tangan nya memegang kaki Seojun yg sedari tadi sudah bergerak-gerak seperti ingin turun dan berlari.
"Lain kali kita harus mengajak mama kemari" ucap Renjun lagi.
Renjun pun segera melangkah kan kaki nya menuju salah satu toko mainan langganan nya. Beberapa pekerja disana tampak menyapanya dengan akrab karena saking seringnya ia kesini.
"Seojun lihat, bukan kah ini terlihat bagus ?" Tanya Renjun sambil menunjukkan sebuah robot keluaran terbaru pada Seojun, Seojun pun langsung meraih benda itu namun di tahan oleh Renjun karena ia khwatir Seojun akan memasukkannya ke dalam mulut.
"Tidak Seojun, mama bilang belakangan ini kau sering memasukkan mainan mu ke dalam mulut. Biar papa saja yg pegang" Peringat Renjun, Seojun pun sudah ancang-ancang akan menangis. Namun Renjun berhasil membujuknya dengan sebotol susu.
Renjun pun kembali mengayunkan langkahnya menuju rak sebelah. Ia menunjuk sebuah boneka berwarna putih yg sangat ia sukai, bahkan dari dulu saat ia masih belum menikah.
"Wah...ada Moomin, papa sangat menyukai boneka ini. Apa Seojun mau papa belikan satu ?" Tanya Renjun lalu mengambil salah satu boneka yg dipajang disana. Seojun tampak sangat senang bahkan ia sampai menjatuhkan dot nya saat ingin meraih boneka di tangan ayahnya.
"Baiklah, ini satu untukmu" ucap Renjun sambil mencium pipi anaknya.
Setelah itu Renjun segera berjalan ke kasir dan membayar mainan nya. Ia pun segera pergi saat dirasa sudah tidak ada yg perlu dilakukan lagi disana.
Renjun tampak bingung akan kemana lagi ia setelah ini. Jam masih menunjukkan pukul 10.15 pagi, ia masih ingin mencari udara segar. Akhirnya ia pun mendapat ide untuk mengajak anaknya bermain di sekitar taman dekat sungai Han.
Renjun mengendarai mobilnya pelan, sesekali matanya melirik ke arah Seojun yg tampak anteng sambil memainkan boneka yg tadi ia belikan.
Setelah sampai, ia pun segera memarkirkan mobilnya di tempat biasanya.Renjun berjalan ke arah taman dengan Seojun yg berada digendongnya. Ia menuju ke salah satu bangku taman yg sudah menjadi tempat favoritnya sejak beberapa tahun lalu.
Setelah sampai ia pun segera mendudukkan Seojun pada salah satu bangku yg ada disana.
"Apa Seojun tahu, disini adalah tempat dimana papa dulu bilang suka sama mama kamu untuk pertama kalinya, waktu mama hamil kamu juga mama sering banget minta kesini, ah... Dan satu lagi, disini juga dulu papa pertama kali tertarik sama mama kamu. " cerita Renjun pada Seojun yg tampak memperhatikan ayahnya seakan ia tahu maksud ayahnya.
"Tempat ini tidak akan pernah terlupakan, karena banyak hal manis yg terjadi disini" lanjut Renjun, Seojun pun tampak bergerak ingin turun saat ia sedang berada dipangkuan Renjun.
"Apa Seojun ingin turun ? Mau mencoba belajar berjalan lagi ? Baiklah" ucap Renjun sambil menurunkan Seojun dari pangkuannya
Seojun tampak berdiri tegap saat Renjun menurunkan nya, namun tak lama ia terjatuh. Hebatnya, ia sama sekali tidak menangis dan justru mencoba untuk berdiri lagi.
Beberapa kali Seojun mencoba untuk melangkahkan kaki nya, namun tak pernah berhasil. Renjun sampai merasa kasihan melihatnya. Ia pun mengangkat Seojun dan hendak mendudukkan nya di kursi namun Seojun justru berontak dan kembali ingin turun.
Saat anaknya turun Renjun segera memegangi kedua tangan Seojun sambil kaki mungil anaknya itu melangkah sedikit demi sedikit.
Renjun mulai melepaskan pegangan tangan nya saat Seojun sudah bisa melangkah dengan baik. Tanpa di sangka anak lelaki itu, berhasil melangkah sejauh 7 langkah tanpa dipegangi. Renjun pun ikut menahan nafas saat melihat anaknya berjalan tertatih, Lalu tersenyum senang saat anak lelakinya itu berhasil berjalan tanpa berpegangan padanya."Wah... Seojun sudah bisa berjalan, ayo kita coba lagi. Kali ini nggak papa pegangi sama sekali, Seojun bisa kan ?" Tanya Renjun yg dibalas senyuman menggemaskan oleh anaknya
"Ayo sini, Seojun jalan pelan-pelan kesini" ucap Renjun sambil merentangkan tangannya.
Seojun pun mulai melangkah, kali ini langkah bayi berusia hampir 12 bulan itu tampak lebih baik dari yg sebelumnya.
Renjun tersenyum bangga dan segera memeluk tubuh anaknya."Seojun hebat, Seojun udah bisa jalan sekarang" bangga Renjun sambil mengangkat tubuh anaknya.
"Satu lagi kenangan manis terjadi di tempat ini. Seojun bisa berjalan untuk pertama kalinya disini" ucap Renjun lalu mencium kedua pipi anaknya bergantian.
Tbc
Bye...bye ontie... Hari ini Seojun udah bisa jalan 🤗
Fiuh... Akhirnya bisa menulis satu cerita lagi 😁
Happy Reading 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Love ?
Fanfiction~Semakin aku membantah perasaanku padamu, maka semakin kuat pula rasa itu tertanam dalam hatiku. ~Kamu adalah mimpi yang terwujud dan doa yang terkabul...