60. Failed Plan

1.4K 150 2
                                    

Pagi hari pukul 10.00 Haechan sudah siap hendak pergi ke suatu tempat. ia tampak memakai topi dan kacamata hitam miliknya. Entah akan pergi kemana dia pagi ini dengan dandanan seperti itu.
Ennik yg sedang duduk di kursi sambil memberi ASI pada anaknya pun hanya bisa menatap Haechan dengan tatapan bingung.

"Kamu mau ke pantai ya ?" Tanya Ennik pada akhirnya

"Nggak, aku mau renang" jawab Haechan sambil tangan nya masih sibuk memasukkan handuk ke dalam tas yg akan di bawanya.

"Renang ? Mendung begini ? Mending nggak usah lah, nanti malah sakit lagi kalau kehujanan" nasehat Ennik

"Aduh yang, aku nggak renang di sungai ya. Aku renang nya di kolam renang yg indoor. Jadi nggak bakal kehujanan" jawab Haechan

"Terus ngapain kalau kolam renangnya indoor kamu pakai topi sama kacamata segala ?" Tanya Ennik

"Ya buat gaya-gayaan aja sih" jawab Haechan sambil cengengesan. Ennik yg mendengar jawaban suaminya itu  langsung mengelus dada, dia harus banyak bersabar punya suami yg tingkah nya ajaib seperti Haechan.

"Yaudah ya aku pergi dulu, nggak lama kok paling cuma dua jam" pamit Haechan

"Kamu pergi sama siapa aja ? Sama anak-anak kayak biasanya ?" Tanya Ennik

"Paling cuma sama Jeno, tadinya sih Jaemin juga mau ikut cuma anaknya nggak mau ditinggal, ya udah deh akhirnya dia nggak jadi ikut" jawab Haechan

"Oh... yaudah kamu berangkat aja kalau gitu, nanti keburu hujan. Hati-hati ya !" ucap Ennik

Haechan pun segera melangkah menuju pintu, namun sebelum itu ia sempat kan dulu untuk mencium kening Ennik dan juga pipi anaknya yg saat itu masih asyik meminum ASI nya. Mata Aron yg tadinya mengantuk langsung terbuka lebar karena ciuman dari sang ayah. Ennik yg tahu itu langsung saja melotot dan hendak mengomel namun Haechan sudah lebih dulu lari keluar rumah sebelum istrinya itu sempat mengeluarkan suara.

Setelah kepergian Haechan, Ennik segera membawa Aron masuk ke dalam kamar. Rencananya ia ingin melanjutkan acara nonton drama Korea nya mumpung Haechan tidak ada di rumah, karena jika laki-laki itu ada, maka dapat dipastikan jika ia tak akan pernah bisa menikmati acara nontonnya sebab suaminya itu pasti akan terus-terusan mengganggu.
Bahkan pernah suatu hari Ennik melempar Haechan dengan sandal nya karena berdiri sambil berkacak pinggang di depan layar televisi padahal saat itu ia tahu jika Ennik sedang menonton dibelakangnya.

Ennik tampak menikmati acara nontonnya sambil memangku Aron yg saat itu sedang bermain dengan mobil-mobilan nya. Ennik tampak begitu larut pada adegan drama di hadapannya hingga ia tak menyadari jika ada seseorang yg baru saja masuk ke dalam kamarnya.

Seperti biasa, lelaki itu langsung berdiri menghalangi pandangan Ennik pada layar televisi. Ennik pun langsung membuang nafas jengkel. Orang itu lagi-lagi mengacaukan waktu nonton nya.

"Kamu ngapain sih pulang lagi ? Katanya tadi mau renang ?" Tanya Ennik pada seseorang yg ternyata adalah Haechan.

"Jeno kurang ajar banget tau yang, aku udah sampai sana dia baru ngabarin kalau dia nggak bisa Dateng karena ada meeting dadakan" adu Haechan

"Terus kalau udah sampai sana, ngapain kamu pulang ? Kan bisa renang sendiri" tanya Ennik

"Nggak ah, nggak seru nggak ada temennya. Malah kayak orang bego lagi nggak ada yg diajakin ngobrol" jawab Haechan

"Yaudah kalau gitu di rumah aja. Main-main sama Aron" usul Ennik

"Tapi yang, aku itu pengen renang" ucap Haechan

"Kamu aja yuk temenin aku, ajak Aron sekalian" bujuk nya

"Nggak ada...nggak ada... Hari libur gini aku males kemana-mana. Jalanan macet, mending aku di rumah aja sambil nonton Drakor" jawab Ennik

Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang