81. Young Daddy

1.4K 139 3
                                    

"Aron sini..." Panggil Haechan pada anaknya yg hampir saja berlari setelah keluar dari mobil

"Janji sama papi dulu, hari ini nggak boleh nakal, harus nurut kalau nggak nanti papi panggilin sheep biar dibawa" ucap Haechan sambil berjongkok di depan tubuh anaknya

"Kok gitu ?" Protes Aron

"Soalnya kalau nggak gitu kamu nggak mau nurut sama papi, tapi terserah kalau Aron keberatan ya kita pulang aja, nggak jadi main sama temen-temen" jawab Haechan

"Ck...papi" sungut Aron

"Yaudah kalau gitu, yuk masuk mobil lagi kita pulang" ancam Haechan

"Iya deh Aron nurut, tapi jangan panggil Sheep, Aron takut" pasrah Aron pada akhirnya

"Good boy, sekarang kita masuk ya" ajak Haechan sambil menggandeng tangan Aron.

Sampai di tempat yg di janjikan ternyata teman-teman nya belum sampai, Haechan pun mencari bangku paling pojok lalu mendudukkan Aron di salah satu kursi.

Ia mengeluarkan ponsel nya dan membuka ruang chat nya. Tak berapa lama Renjun datang bersama Seojun dan duduk di sebelah Haechan.

"Kaget gue nyet" refleks Haechan saat tiba-tiba ada orang sudah duduk di sebelahnya.

"Udah nunggu lama Lo ?" Tanya Renjun

"Baru sepuluh menit, pesen minum aja belum" jawab Haechan

"Papi, Aron mau main loncat-loncat  sama Seojun" pinta Aron sambil menggoyangkan tangan Haechan

"Tunggu yg lain dulu Aron" jawab Haechan dengan pandangan masih menatap layar ponsel

"Mau nya sekarang" teriak Aron yg membuat mereka semua terkejut

"Nggak boleh teriak kayak gitu, tadi udah janji kan mau nurut. Kalau kamu bandel lagi papi beneran panggilin sheep loh" jawab Haechan

"Gila... Suara nya si Aron kenapa bisa kenceng banget kayak Lo sih" heran Renjun

"Ya gimana emang anak gue" jawab Haechan santai

"Ini si Jaemin sama si Jeno kok lama banget ya ? Tumben" ucap Renjun

"Yg tumben tuh si Jeno, kalau Jaemin udah nggak heran lagi, janjian jam delapan setengah sepuluh baru Dateng" cibir Haechan dan langsung disetujui oleh Renjun

"Sorry...sorry... Gue telat" ucap Jeno yg baru saja Dateng

"Tumbenan Lo telat Jen ? Biasa nya paling rajin Lo" tanya Haechan

"Semalem gue ngebut periksa laporan restoran. Bentar lagi kan ada investor baru yg mau gabung di restoran gue. jadi yah, belakangan ini jadinya gue sibuk, sering begadang dan bangun kesiangan" Jawab Jeno

"Rowon udah sehat kan ?" Tanya Renjun

"Udah, nafsu makan nya juga udah bagus lagi. Thanks banget buat istri Lo" jawab Jeno yg dibalas anggukan oleh Renjun

"Jaemin belum Dateng ya ?" Tanya Jeno pada kedua temannya

"Kayak nggak hafal si Jaemin aja Lo, kapan sih saudara Lo itu nggak ngaret ?" Ucap Haechan

"Yaudah, kita pesen minum dulu kali ya ?" Kata Jeno

"Iya deh, kayak nya Aron juga udah haus tuh dari tadi diem aja. Kering pasti tuh tenggorokannya dari tadi teriak-teriak" ucap Haechan

"Emang nggak Lo bawain air putih Chan ?" Tanya Renjun

"Ya bawa, tapi percuma. Dia nggak mau, suka nya yg berwarna" jawab Haechan

"Aron mau minum apa ?" Tanya Haechan

"Mau orange juice papi" jawab Aron sambil naik ke atas kursi untuk melihat buku menu yg dipegang Haechan

"Heh turun, nggak boleh naik-naik Aron. Liat tuh temen-temen kamu pada duduk anteng, kamu malah naik kursi, duduk yg baik" perintah Haechan

"Aron mau liat itu" pinta Aron sambil merebut buku menu di tangan Haechan

"Ya ampun, kepo banget sih anak bayi" dumel Haechan

Jeno dan Renjun hanya tertawa melihat tingkah ayah dan anak itu. Sudah mereka duga jika anak Haechan pastilah meniru 100% tingkah ayahnya.

"Jaemin datang" ucap Jaemin secara  tiba-tiba yg saat ini sudah berada di belakang kursi yg diduduki Jeno.

"Tumben cuma telat sejam Jaem ?" Tanya Haechan menyindir

"Biasa lah bantu istri beresin rumah dulu, kasihan kan lagi hamil gede" jawab Jaemin

"Emang bener Daeun, kalau papa kamu bantuin mama ?" Tanya Haechan tidak percaya

Daeun tampak berpikir sejenak

"Ah iya, tadi pagi papa bantuin rapiin tempat tidur sama jemur handuk bekas mandi" jawab Daeun

Haechan langsung melengos, itu namanya bukan bantuin tapi emang udah  kewajiban, dia aja kalau bangun tidur pasti langsung merapikan tempat tidur, dan jika selesai mandi pasti handuknya ia jemur sendiri karena kalau tidak, sudah dapat dipastikan istrinya akan mengomel 1 X 24 jam.

"Emang berasa jadi majikan Lo kalau di rumah, sebenarnya Lo dulu nikahin Heejin buat jadi istri apa pembantu Lo sih nyet?" Tanya Renjun sinis

"Ya istri lah, gila Lo" jawab Jaemin tidak terima

"Heh udah, ada anak-anak juga ribut kalian" lerai Jeno

"Nih pada pesen minum aja yg belum, jangan berantem Mulu" lanjut Jeno sambil menyodorkan buku menu pada Jaemin

"Papi...ayo kapan main nya ?" Tanya Aron

"Astaga ini anak, sebentar Aron, kakak Daeun baru aja Dateng, belum minum. Sabar kenapa sih" jawab Haechan

Aron pun kembali duduk setelah mendengar apa yg di katakan ayah nya. Wajahnya sudah cemberut karena sedari tadi ia sudah menunggu lama tapi tidak juga diajak main seperti yg sudah dijanjikan.

Satu jam kemudian mereka pun naik ke lantai 5 untuk menemani anak mereka bermain. Semua anak-anak sudah nampak sangat antusias terutama Aron.

"Anak-anak hari ini kita mandi bola aja ya" kata Jaemin

"Tapi Aron pengen yg loncat-loncat itu om" ucap Aron

"Nggak ada Aron, kemaren kamu main loncat-loncat sampai jatuh papi yg kena marah sama mami kamu" larang Haechan

"Papi iiihhh..." Kesal Aron, namun tak dihiraukan oleh Haechan. Ia terus berjalan ke arah permainan mandi bola walaupun anaknya sudah merengek tidak mau.

"Lah... Lho ikutan masuk sana Jaem ?" Tanya Jeno yg melihat Jaemin melepas sepatunya

"Iya lah, kalau gue nggak masuk Siapa yg jaga anak gue ?" Ucap Jaemin

"Aduh Jaem, telat banget sih Lo ngelakuin nya. Harus nya itu Lo jagain anak Lo pas dia masih kecil, yg pas waktu dulu Lo jagain nya teledor sampai dia nyungsep bolak-balik. Lah ini, anak udah gede masih mau dijagain. Yg ada dia malu lah. Lagian disana kan juga sudah ada yg jaga" kata Haechan, Jaemin pun cemberut

"Daeun, emang Daeun malu ya kalau papa ikutan main disana ?" Tanya Jaemin sambil menunjuk arena mandi bola

"Daeun nggak malu pa, tapi Daeun nggak suka. Disana yg jaga perempuan semua nanti papa digodain" Jeno, Haechan dan Renjun langsung tertawa kencang mendengar ucapan Daeun.

Memang, perilaku Daeun dan Jaemin seakan tertukar, jika pada umumnya orang tua lah yg menjaga anaknya, Daeun justru yg menjaga ayahnya agar tidak digoda oleh perempuan diluar sana.

Bahkan pernah suatu hari Daeun marah pada seseorang di restoran karena meminta berkenalan dengan sang ayah, bahkan perempuan itu juga mengira jika Daeun adalah adik Jaemin.

Saat itu Jaemin hanya tersenyum kikuk sambil meminta maaf atas kelakuan anaknya, ia tak habis fikir jika gadis kecilnya itu benar-benar overprotektif sekali padanya.

Tbc








Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang