80. U're my Daughter too

1.1K 126 1
                                    

"papa ayo bangun" ucap Daeun sambil terus menggoyang-goyangkan tubuh sang ayah

"Papa jadi ikut jalan-jalan nggak ? Kalau lama aku tinggal loh" ucap Daeun lagi, sedangkan Jaemin sedikit pun tidak bergerak atau bahkan terganggu

"Daeun, mungkin papa masih ngantuk. Yuk sama mama aja seperti biasa" kata Heejin yg sedari tadi memperhatikan anaknya yg berusaha membangunkan ayahnya

"Papa itu nyebelin, kemaren bilang nya mau ikut, sekarang malah nggak mau bangun" kesal Daeun

"Udah biarin, papa kita tinggal aja" kata Heejin

"PAPA JAEMIN NYEBELIN" teriak Daeun sebelum keluar dari kamar. Sedangkan Heejin hanya tersenyum melihat putrinya yg sedang kesal pada sang ayah

Heejin dan Daeun berjalan menuju pintu rumah. Heejin nampak mengambil sepatu untuk Daeun lalu menyerahkan nya pada sang anak.
Setelah itu, ia juga mengambil sepatu nya dan memakainya.
Ia duduk di kursi pendek dekat pintu, saat hendak menalikan sepatu nya ia merasa kesulitan karena perut besar nya terasa mengganjal.

Daeun yg melihat itu secara tiba-tiba mendekat ke arah sang ibu lalu meraih tali sepatunya untuk ia talikan. Heejin termangu melihatnya, ternyata bayi kecil nya sudah tumbuh besar sekarang, ia bahkan sudah bisa membantu orang lain tanpa diminta.

"Makasih sayang" kata Heejin lalu mencium kedua pipi Daeun

"Ayo ma, kita berangkat" ajak Daeun sambil menggandeng tangan ibu nya keluar rumah.

Heejin dan Daeun pun melangkahkan kaki nya keluar rumah, mereka tampak berjalan-jalan di sekitar kompleks perumahan. Heejin tampak berjalan santai sambil menggandeng tangan Daeun.

"Daeun lihat disana, ada yg lagi belajar sepeda" kata Heejin sambil menunjuk ke suatu arah

"Mama, Daeun juga mau" ucap Daeun

"Memang nya Daeun bisa ? Kamu nggak takut sayang ?" Tanya Heejin

"Daeun nggak takut ma" jawab Daeun meyakinkan

"Baiklah nanti kita minta papa beliin sepeda ya" ucap Heejin

"Tapi Nanti mama aja yg ajarin Daeun ya" pinta sang anak

"Kenapa nggak minta tolong papa aja yg ngajarin, papa kan lebih jago naik sepeda di banding mama" usul Heejin

"Daeun lagi sebel sama papa ma" jawab Daeun dan Heejin pun terkekeh mendengarnya

"Kenapa Daeun sekarang jadi seperti ini ke papa ? Biasa nya kan Daeun nempel terus sama papa" heran Heejin

"Papa semakin hari semakin nyebelin,  kemaren aja Daeun mau tidur pipi nya di uyel-uyel terus sampai Daeun nggak jadi tidur" adu Daeun

"Itu karena papa sayang sama kamu" jawab Heejin

"Tapi Daeun nggak suka ma" balas Daeun

"Kenapa Daeun nggak suka ?" Tanya Heejin lagi, sambil mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi yg ada di pinggir taman

"Ya nggak apa-apa, cuma nggak suka aja" jawab Daeun lalu cemberut

"Kamu semakin lama semakin ketularan sikap nggak jelas papa mu nak" ucap Heejin sambil mengelus rambut anak nya

Daeun menoleh kan kepalanya ke kiri, ia tampak memperhatikan seseorang yg terlihat berlari kecil menuju arahnya, saat semakin dekat Daeun pun semakin bisa melihat jelas siapa orang itu. Ia pun lantas mendengus kesal dan memalingkan wajahnya setelah orang itu sampai di depannya.

"Kok papa ditinggal ?" Tanya seseorang yg baru saja datang, Daeun tidak menjawab ia masih memalingkan wajahnya sambil sesekali melirik ayah nya.

"Daeun marah ya sama papa ?" Tanya Jaemin lagi, karena sedari tadi anaknya tidak merespon nya sama sekali

"Papa minta maaf deh, Daeun jangan ngambek ya sama papa" mohon Jaemin

"Papa itu kebiasaan, setiap janji sama Daeun pasti nggak ditepati. Daeun kan jadi nya kesel" marah Daeun

"Kemaren papa bilang mau bangun pagi buat temenin Daeun sama mama jalan-jalan, tapi tadi pagi aja Daeun bangunin papa nggak bergerak sedikitpun" lanjut Daeun sambil bersedekap

"Lain kali papa nggak usah ikut Daeun sama mama jalan-jalan lagi, papa tidur aja di rumah, ayo ma kita lanjut jalannya" ucap Daeun sambil turun dari kursi dan menggandeng tangan ibu nya

Heejin tersenyum miris melihat apa yg Daeun lakukan pada ayahnya. Walaupun seorang perempuan dan masih kecil Daeun sudah terlihat tegas dalam bersikap, ia akan mengatakan apa yg ia suka dan tidak secara terang-terangan. Bahkan ia juga tak sungkan protes kepada ayahnya jika sang ayah sering pulang telat Sehingga membuat ibunya harus tidur larut malam karena harus menunggu.

"Daeun kok gitu sih sama papa ? Daeun nggak sayang ya sama papa ?" Tanya Jaemin sambil mengikuti Daeun dibelakangnya

"Justru papa yg nggak sayang sama Daeun karena papa lebih milih tidur daripada jalan-jalan sama Daeun" jawab Daeun

Jaemin langsung terdiam, anak nya benar-benar berhasil membungkam perkataannya. Ia akui, ia memang jarang bisa bersama Daeun. Tapi bukan berarti ia tidak menyayangi nya. Selama ini Jaemin kerja keras sampai lembur agar ia bisa segera mengambil cuti untuk menemani Heejin sampai istrinya itu melahirkan.

"Papa stop disini aja, jangan ikutin mama sama Daeun" perintah Daeun pada ayahnya, Jaemin pun menunduk lalu mensejajarkan tinggi nya dengan Daeun. Ia pun memeluk Daeun, walaupun awalnya menolak tapi akhirnya Daeun pasrah juga setelah ayahnya tidak ingin melepaskan pelukannya walaupun ia sudah  memberontak.

"Papa kan udah minta maaf, papa sedih loh kalau Daeun cuekin papa kayak gini" ucap Jaemin sambil masih memeluk anak perempuan nya itu

"Papa itu sayang banget sama Daeun, papa kerja sampai pulang malam pun juga demi Daeun, demi mama, demi adik bayi. nanti kalau papa nggak kerja papa nggak bisa beliin Daeun dan adik bayi susu sama mainan yg banyak" lanjut Jaemin memelas

Daeun pun hanya diam sambil mendengarkan perkataan ayahnya. Ia melepas pelukan ayahnya lalu   mengelus pelan kedua pipi lelaki itu.
Daeun tak mengatakan apapun, namun ia menggenggam tangan sang ayah sambil memberi isyarat untuk berdiri.

"Sekarang Daeun maafin papa, tapi janji papa nggak boleh gitu lagi" ucap Daeun

"Papa janji, papa nggak akan gitu lagi. Besok papa akan bangun pagi buat nemenin mama dan Daeun jalan-jalan" jawab Jaemin, Heejin yg sedari tadi melihat perdebatan keduanya hanya tersenyum, putrinya benar-benar luar biasa. Ia bahkan sanggup membuat ayahnya diam tak berkutik saat ia sedang melayangkan protes nya.

Daeun melepaskan tangannya dari sang ayah lalu segera meraih tangan ibunya dan melanjutkan acara jalan pagi nya. Jaemin tak tinggal diam, ia segera mengejar Daeun lalu menggandeng tangan mungil itu

"Kok cuma Mama aja yg digandeng, papa juga dong, kan kamu juga anak nya papa" ucap Jaemin dan Daeun pun langsung tersenyum menanggapinya

Jaemin mengangkat tubuh anaknya yg sempat membuat Daeun terkejut namun membuatnya tertawa setelah nya.

"Aduh anak papa berat" ucap Jaemin pura-pura

"Daeun sudah besar papa" jawab Daeun

"Iya... Daeun sudah besar" balas Jaemin masih dengan posisi menggendong anaknya.

"Yuk... Jalan lagi yang" ucap Jaemin sambil salah satu tangannya memeluk pinggang Heejin dan sebelah lagi menggendong tubuh Daeun.

Daeun semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh sang ayah,  sesekali ia menyeka keringat di kening ayah nya dengan kedua tangan mungilnya. Jaemin dan Heejin pun terkekeh melihat bagaimana lucu nya tingkah Daeun, ternyata selain menjadi gadis kecil yg tegas Daeun juga mewarisi sifat manis dari  ayahnya.

Tbc









Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang