52. Let's Create Happiness Together

1.5K 165 10
                                    

Seperti orang tua muda pada umumnya, baik Siyeon maupun Jeno kini sedang disibukkan dengan mengasuh putra semata wayang mereka, Lee Rowon.

Sesuai kesepakatan, baik Jeno maupun Siyeon tidak ingin menggunakan jasa pengasuh atau sebagainya, mereka berkeinginan membesarkan putranya itu dengan tangan mereka sendiri.

Setiap hari Siyeon dan Jeno selalu berbagi tugas dalam mengurus sang putra.
Saat pagi hari setelah Rowon bangun tidur, maka Siyeon akan segera memberinya makan lalu memandikan nya, Setelah selesai ia segera membangunkan Jeno untuk bersiap pergi ke restoran.

Rowon termasuk anak yg pintar dan tidak rewel, seolah mengerti kesibukan kedua orang tuanya setiap hari bayi berusia hampir 7 bulan itu selalu bangun sebelum pukul setengah tujuh pagi.

Dan pada Pukul setengah delapan Jeno, Siyeon dan juga Rowon sudah siap untuk keluar rumah. Pertama Jeno akan mengendarai mobil nya menuju restoran lalu turun bersama Rowon, ya... Setiap hari Rowon selalu bersama ayahnya jika sang ibu sedang pergi mengajar. setelah Jeno dan Rowon turun giliran Siyeon yg melanjutkan perjalanan pergi ke sekolah tempat biasa ia mengajar.

Pukul tiga sore, mobil yg dikendarai Siyeon sudah terparkir rapi di depan restoran milik sang suami. Seperti biasa, ia mampir untuk menjemput suami dan anak nya pulang ke rumah.

"Hei sayang" sapa Siyeon saat sudah masuk ke dalam ruangan suami nya.

Disana ia bisa melihat Rowon yg tampak anteng diatas stroller nya sambil memainkan mainan nya.

"Masih sibuk ?" Tanya Siyeon yg sedari tadi memperhatikan Jeno membolak-balik kan kertas laporan di hadapannya.

"Iya, cabang yg di Italia baru aja ngirim laporan. Aku lagi meriksa laporan nya sekarang" jawab Jeno

"Yaudah kalau gitu aku sama Rowon kedepan dulu ya" pamit Siyeon

"Bentar..." Tahan Jeno

"Apa ?" Bingung Siyeon

"Cium dulu" pinta Jeno

Siyeon pun segera mengarahkan Rowon ke hadapan Jeno.

"Bukan Rowon, tapi mama nya" ucap Jeno lalu segera mendaratkan ciumannya di pipi mulus Siyeon.

"Kamu ini ada-ada aja" kata Siyeon kemudian

"Tunggu bentar ya, aku bakal selesaiin ini secepatnya" ucap Jeno

"Iya" balas Siyeon

Siyeon dan Rowon pun segera keluar ruangan menuju lantai satu. Disana dapat Siyeon lihat banyak orang berlalu lalang. Sesekali para pelayan tampak menyapa nya dan ia balas dengan Senyuman ramah.

Rowon tampak nyaman sekali berada di dekapan sang ibu, hingga tak lama setelah mereka keluar ruangan, bayi tampan itu sudah terlelap di pelukan ibunya.

Siyeon masih setia menepuk pelan punggung anak nya agar si bayi tertidur nyenyak.
Sesekali ia menolehkan kepalanya ke samping memandangi wajah gemas putranya yg sedang menempel di pundaknya itu.

Tak sampai setengah jam tampak Jeno sedang menuruni tangga restoran sambil membawa tas Siyeon dan juga stroller milik Rowon. Lelaki itu lalu berjalan mendekati keduanya.

"Dia tertidur ?" Tanya Jeno pelan, dan Siyeon pun mengangguk

"Waahhh... padahal tadi siang dia sudah tidur, sekarang tidur lagi. Bener-bener jagoan papa ini" ucap Jeno sambil menciumi pipi anak nya

"Kamu udah selesai kan ?" Tanya Siyeon

"Udah... Mau pulang sekarang ?" Tanya balik Jeno yg segera diangguki Siyeon.

Saat baru saja masuk mobil Rowon sudah terbangun dan menangis. Sepertinya bayi itu haus, sehingga Siyeon pun segera memberikan ASI nya.

"Sayang, tolong ambilin penutup dibelakang ya" perintah Siyeon pada Jeno

Jeno pun dengan cekatan segera mengambil penutup untuk menutupi dada Siyeon yg hendak memberikan ASI. Dapat ia lihat si bayi yg tampak menyusu dengan sangat kuat, Jeno pun menggeleng-gelengkan kepalanya setelah melihat itu.

"gimana nggak tambah gemuk kamu nak ? Minum susu nya kuat banget kayak gitu" komentar Jeno

"Iya, perasaan dari bayi dia itu udah nyusu kuat banget kayak gini. Dan dia nggak pernah nolak kalau dikasih susu apalagi ASI. Walaupun habis makan pun, kalau dikasih susu tetep aja dihabisin" jawab Siyeon

"Mau cepet gede ya ? Rowon pengen cepet gede ?" Tanya Jeno pada bayi di pangkuan Siyeon itu

"Iya papa, Rowon mau cepet gede biar bisa bantuin papa" jawab Siyeon

"Yang, kayak nya hari Minggu nanti aku pengen ngajak kamu sama Rowon ke rumah mama. Sumpah, tiap hari mama neror aku terus. Suruh cepet-cepet bawa kalian ke rumah katanya udah kangen sama cucunya" ucap Jeno

"Ya nggak apa-apa nanti kita kesana, lagian udah hampir satu bulan kita nggak ke rumah mama. Bener aja kalau mama kangen" jawab Siyeon

"Nggak usah nginep lagi ya, nanti kamu terlambat ngajar kayak yg terakhir itu" usul Jeno

"Kita liat sikon nya dulu deh, kalau memungkinkan aku nggak masalah kalau harus nginep" balas Siyeon

"Aku bersyukur banget nikah sama kamu, kamu itu dewasa dan bijaksana. Beruntung banget, anak ku lahir dari wanita hebat kayak kamu" puji Jeno

"Aku juga beruntung nikah sama kamu, kamu itu laki-laki yg baik dan bertanggung jawab. Aku yakin banget Rowon pasti bangga punya papa kayak kamu" ucap Siyeon

"Ternyata emang bener ya ? Cinta yg tulus itu bisa merubah seseorang menjadi baik. Kamu ingetkan aku dulu kayak gimana ? Aku beneran nggak tau lagi kalau waktu itu bukan karena kamu, mungkin aku masih tetap menjadi laki-laki brengsek sampai sekarang. Kepergian kamu waktu itu benar-benar memberikan pelajaran yg begitu luar biasa buat aku, aku jadi tau jika ditinggal orang yg kita sayangi itu ternyata sakit banget" cerita Jeno

"Selalu ada pelajaran yg bisa kita ambil dari sebuah kejadian. Asal kamu tau, dari sana juga aku bisa mengerti jika merindukan seseorang yg begitu ingin kita temui itu sangatlah menyakitkan" balas Siyeon

Jeno mengambil sebelah tangan Siyeon untuk ia genggam.

"Tapi semenjak kamu kembali, hari-hari dalam hidup aku menjadi indah kembali. Aku ingin selamanya menciptakan moment bahagia bersama kamu dan anak kita. Aku berharap hidup kita kedepannya akan lebih bahagia dari sekarang. Nggak akan pernah ada kesedihan dan nggak akan pernah ada air mata" ucap Jeno

"Aku pun juga berharap hal yg sama, semoga selamanya kita akan selalu bahagia" lanjut Siyeon lalu mencium tangan Jeno yg saat ini sedang menggenggam tangan nya.

Tbc









Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang