Minggu kedua di bulan Oktober ini suasana tampak cerah, musim gugur masih belum berganti. Terlihat seorang lelaki yg tengah sibuk di dapur untuk membantu istrinya memasak.
Lelaki itu tampak cekatan mengambil kan apa saja yg diminta oleh istrinya. Bukan tanpa alasan, lelaki bernama Na Jaemin itu tak ingin istrinya yg saat ini sedang hamil 6 bulan itu kenapa-napa. Sejak awal kehamilan Hingga sekarang lelaki itu menjadi overprotektif, ia selalu berada di samping istrinya saat berada di rumah.
Jaemin juga sebenarnya sudah melarang istrinya untuk pergi bekerja, namun berakhir dengan ia yg tak disapa oleh sang istri selama hampir 2 minggu. Ya, Heejin sangat menyukai pekerjaan nya. Lagipula dia merasa sangat sehat jadi tak perlu sampai berhenti bekerja."Kamu berdiri lama gitu nggak pegel apa yang ?" Tanya Jaemin
"Sekarang sih udah mulai terasa pegel, tapi masih kuat kok" jawab Heejin
"Kalau capek biar aku lanjutin, kamu duduk aja. Nanti kamu bilang apa-apa yg perlu dimasukin ke dalam masakannya" usul Jaemin
"Nggak usah nanti masakannya jadi nggak enak. Nggak apa-apa biar aku aja, bentar lagi selesai kok" kata Heejin
"Mending kita sewa ART aja lah yang, jadi nggak repot masak sendiri, atau nggak delivery aja. Aku nggak tega liat kamu masak kayak gini. Perut kamu udah gede, mau ngapa-ngapain kan susah."
"Nggak perlu sayang, aku masih bisa. Percaya deh"
Bel pintu rumah berbunyi. Tampak sepasang lelaki dan perempuan datang bertamu. Jaemin langsung berjalan kedepan untuk membukakan pintu. Ternyata mereka adalah Jeno dan Siyeon.
"Loh udah pulang kalian ? gimana bulan madunya ?" Tanya Jaemin sambil mempersilakan kedua temannya untuk masuk.
"Lancar sih..." Jawab Jeno sambil tersenyum
"Wah... Bentar lagi my baby dapet temen baru dong kalau lancar bulan madunya"
"Doain aja ya"
Tak lama Heejin pun datang dari arah dapur, ia berjalan menghampiri mereka. Siyeon pun langsung berdiri lalu memeluk sahabatnya itu.
"Perut Lo udah keliatan gede ya Jin ? Nggak sabar gue pengen liat baby nya lahir" kata Siyeon sambil mengelus pelan perut Heejin
"Iya Yeon, gue juga udah nggak sabar banget. Pengen cepet-cepet gendong dia" kata Heejin antusias
"Pasti bakal cakep banget anak Lo" ucap Siyeon
"Ohh jelas... Kan bibit unggul" sahut Jaemin, yg membuat Jeno tertawa
"Kalau mukanya kayak Lo okelah, yg penting jangan kelakuannya. Bisa rusak anak Lo kalau niru kelakuan bapak nya" cibir Jeno
"Sembarangan Lo..." Kata Jaemin
"Ini kalian udah pada makan belum ? Kalau belum yuk kita makan bareng, gue masak sup iga sapi" kata Heejin
"Kita udah makan tadi pas mau kesini, gue lagi pengen banget makan pasta terus dibuatin sama Jeno" Jawab Siyeon
"Yaudah deh kita mau lanjut ke rumah Renjun sama Nakyung dulu, tadi kesini cuma mau ngasih oleh-oleh buat kalian sama calon keponakan" pamit Jeno
"Ohh gitu, makasih banyak ya oleh-olehnya. Hati-hati di jalan" kata Heejin sambil berdiri dan mengantar keduanya sampai depan pintu.
Saat kedua temannya sudah pulang, Jaemin dan Heejin melangkah kembali ke dalam rumah.
"gila si Jeno bulan madu sampai 4 bulan. Ngapain aja mereka disana ?" gumam Jaemin
Heejin yg berada di samping nya menatap Jaemin serius
"Kamu kenapa yang liatin aku nya sampai kayak gitu ? Mau bulan madu juga ?" Tanya Jaemin dan Heejin pun menggeleng
"Aku pengen makan pasta kayak Siyeon, yuk ke restoran nya Jeno, makan pasta disana" kata Heejin yg langsung membuat Jaemin terkejut. Bagaimana tidak, pagi tadi Heejin merengek ingin makan sup iga sapi sehingga Jaemin harus belain ke supermarket pagi-pagi, sekarang sup nya udah Mateng ganti minta makan pasta.
"Sayang, Tadi pagi kan kamu bilang mau makan sup iga sapi. Sup nya kan udah Mateng. Makan itu aja ya ?" Kata Jaemin halus
"Nggak mau, sekarang udah nggak pengen makan sup iga. Pengen nya makan pasta" kata Heejin merengek
Jaemin pun pasrah, hormon ibu hamil memang sulit ditebak. Ia pun segera menyuruh Heejin berganti Baju dan mengajaknya berangkat ke restoran Jeno.
"Baiklah kalau gitu, kamu siap-siap" kata Jaemin pada akhirnya.
Dikediaman Nakyung dan Renjun, terlihat Renjun sedang berkutat di dapur nya, sedangkan Nakyung masih berbaring di atas ranjang. Saat ini Nakyung sedang hamil muda, baru 6 Minggu sehingga masih sering pusing dan lemas jika pagi hari.
Sesaat setelah membuka mata Nakyung bisa melihat Renjun yg baru saja masuk ke dalam kamar dengan membawa nampan berisi makanan untuknya. Walaupun mual Nakyung harus memaksakan diri untuk makan, karena ia tak ingin bayi nya kenapa-napa.
"Nih yang, kamu minum susu nya dulu" kata Renjun sambil menyodorkan segelas susu, Nakyung pun menerima nya dan segera meminum susunya.
"Ini aku buatin bubur, kamu bisa makan kan ?" Tanya Renjun hati-hati
"Aku paksa deh, makasih ya sayang" jawab Nakyung lalu mencium pipi kiri Renjun
"Makannya pelan-pelan aja, kalau Mulai mual berhenti dulu" Nasehat Renjun dan langsung diangguki Nakyung.
Saat sedang menemani Nakyung makan, tiba-tiba terdengar suara bel rumah berbunyi. Renjun segera melangkah kan kaki menuju pintu dan membukanya. Ternyata ada Jeno dan Siyeon yg sudah berdiri disana.
"Wuih... pengantin baru, akhirnya pulang juga bulan madunya" sambut Renjun
"Yuk masuk-masuk, langsung ke kamar aja. Nakyung lagi makan di sana" lanjut Renjun
"Ngapain Nakyung makan di kamar Jun ?" Tanya Siyeon sambil berjalan menuju kamar
"Biasa, ibu hamil muda. Suka mual-mual kalau liat makanan. Jadinya gue minta makan nya dikamar aja" jawab Renjun
"Hah ? Nakyung juga lagi hamil ?" Kaget Siyeon
"Iya, baru 6 Minggu. Kalian sih bulan madu nya kelamaan, sampai istri gue hamil kalian baru pulang" kata Renjun
"Namanya juga bulan madu sambil kerja Jun" jawab Jeno
Saat sampai di kamar dapat mereka lihat Nakyung yg sedang duduk bersandar di kepala ranjang. Matanya tampak sayu dan badannya lemas, sepertinya dia barusan muntah. Mereka bertiga pun segera menghampiri Nakyung.
"Kamu muntah lagi yang ?" Tanya Renjun yg balas diangguki Nakyung
"Nakyung..." panggil Siyeon yg membuat Nakyung langsung antusias
"Kapan pulang nya Yeon ?" Tanya Nakyung
"Baru kemaren siang" jawab Siyeon
"Bulan madu kemana aja ? Lama banget perasaan" kata Nakyung
"Ke Paris dua minggu lalu ikut Jeno kerja di Italia sampai hampir 4 bulan" ucap Siyeon
"Ohh, udah jadi ya restoran nya yg disana ?" Tanya Nakyung
"Udah Na, baru buka sebulan lalu" jawab Siyeon
"gimana ? Udah isi belum ?" Tanya Nakyung lagi
"Belum Na, doain aja ya... Semoga cepet nyusul kamu sama Heejin" jawab Siyeon
"Iya gue doain, pasti seru deh nanti kalau kita punya anak nya barengan. Jadi nggak sabar" kata Nakyung dengan mata berbinar.
Sedangkan kedua lelaki yg ada di kamar itu hanya tersenyum mendengar obrolan para istri mereka.
"Bener juga ya Jen, pasti seru nanti kalau nongkrong sambil gendong anak" celetuk Renjun
"Iya, nggak sabar nunggu hari itu tiba" kata Jeno mengiyakan
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Love ?
Fanfiction~Semakin aku membantah perasaanku padamu, maka semakin kuat pula rasa itu tertanam dalam hatiku. ~Kamu adalah mimpi yang terwujud dan doa yang terkabul...