hai semuanya,
hari ini mood kalian gimana?
kaliah masih sekolah apa kerja?
goldar kalian apa?
ok mari kita mulai ya
panah itu tertancap di bahuku, cukup dalam. Kak Beril tersenyum kemenangan. Emerald dan Apollo terkejut. ini nggak bisa dibiarin, gue harus melakukan sesuatu!
aku menutup mataku dan mulai mencoba bernafas dengan tenang, membayangkan diriku memiliki sayap yang bisa membawaku lebih tinggi.
saat aku kembali membuka mataku, aku langsung melesat ke angkasa. aku dapat mendengar teriakan Kak Beril yang marah.
"NONA!"
"NONA!"
aku melihat Emerald sedang mencoba mengejarku, dia sedang membawa Apollo.
aku berhenti supaya Emerald bisa berada di sampingku.
"Kakakkkk, hiks hiks" Apollo menangis.
"kita tidak bisa tinggal disitu, kita harus cari tempat lain" ucapku sambil mencoba menenangkan Apollo.
bisa gila aku kalau tinggal disitu, psikopatnya enggak 1 tapi 2, udah cocok buat geng pembunuhan.
Emerald mengangguk, jadi kami bertiga pun tetap melanjutkan penerbangan. sayang pemandangan indah malam ini tidak bisa aku nikmati karena psikopat itu yang merusak segalanya. aku terus terusan melihat ke bawah untuk memastikan kalau kami sudah cukup jauh dari panti asuhan itu. malam yang menyesakan ini, rasa sakit yang tadinya hanya menancap kini mulai membuatku sakit.
"No-Diana, bagaimana kita istirahat sebentar, setidaknya melakukan sesuatu terhadap luka mu itu?" ujar Emerald.
aku mengeleng, "kita baru boleh istirahat saat sudah jauh dari tempat itu"
jika ketemu lagi dan di bawa balik kesana, sama aja aku mau mati lagi! apalagi sekarang status kami berdua adalah anak panti kabur.
bulan semakin menaik, rasa dingin mulai menusuk lukaku. aku harus tetap bertahan, aku tidak bisa berhenti. Emerald melihat diriku dengan tatapan khawatir.
desa demi desa kami lewati, aku tidak tahu apakah arah yang aku pilih itu benar atau tidak. aku melihat ke arah Emerald dan Apollo. mereka berdua tampak lelah, apa aku terlalu egois? tapi ini demi kebaikan kami semua, aku harus menemukan tempat itu.
*uhuk uhuk*
aku batuk, Emerald terlihat makin khawatir, "Diana, lebih baik kita istirahat, setelah cukup, kita baru akan melanjutkannya lagi, sihirmu sudah terkuras jika-
aku tidak bisa mendengar kelanjutan ucapan Emerald, tapi anehnya, aku tidak merasakan rasa jatuh.
***
dengan perlahan aku membuka mataku, hal pertama yang aku lihat adalah Apollo, dia sedang menusuk nusuk kayu.
"ehmm, Apollo"
Apollo langsung menghadap diriku, dia terlihat bahagia "Diana!!"
Apollo memelukku, aku merasakan rasa sakit di bahuku.
"Maaf" ujar Apollo yang merasa bersalah, aku tersenyum dan mengelus kepalanya.
"Emerald dimana?" tanyaku.
"Jika kau bertanya tentang familiar mu itu, dia sedang pergi mencari makanan"
saat aku melihat arah suara itu berasal , aku sangat terkejut dia "Kak Gill?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Gue ? Antagonis?! ✅
Fantasysaat gue terbangun gue berada di tubuh seseorang, dan orang itu adalah Tiara Von Helder!!! seorang pemeran Antagonis plus cabe cabean dalam Novel yang berjudul "Jatuh Cintalah Padaku! " dan parahnya ending dari Novel tersebut dia di hukum PANCUNG...