Bab 8

7.3K 841 8
                                    

Haiii semuaaaa
Ada yang kangen nggak?
Hehe, suka banget kalau ada yang respon.
Pesennya singkat kok woleees..

Mari kita mulai ya

Setelah di beri minuman aneh oleh kak Gill, aku tertidur. Tapi bangun lagi ke tempat semula. Tentunya aku langsung ke tempat mereka.

Aku melihat gadis itu dan emerald sedang bertarung dengan bunga raksasa yang sudah mekar itu. Wah, kek monster di tivi tivi.

Belum sempat aku melihat keadaan sekitar, akar? Jalar kali ya, mulai melilit tubuh ku dan mengangkat diriku ke mulut bunga.

"TIARAAAA!!!" teriak gadis itu.

Emerald merubah dirinya menjadi naga dan mengigit jalar.

"Tuan kau tidak apa apa?" tanya emerald

"Aku tidak apa apa,"

Emerald mengantarkan aku di bagian yang cukup gelap. Gadis itu juga mundur menuju tempat ku.

"Bagaimana kau bisa ke sini lagi?"

"Ahhh, itu-

"Kenapa?" tanya gadis itu tidak sabar.

Tolong lah ya, lo kira gue mau, ogah. Masa gue mau balik ke tempat pertempuran yang ada kemungkinan mati? Orang bodo doang yang kek gitu.

"kenapa diam? JAWAB!"

"aku demam, lalu di bunuh ama anak saiko yang entah mana asalnya" jelas ku yang mengebu ngebu.

"KAMU MATI?!"

aku berpikir

"mungkin?"

"Nona Tiara belum meninggal" ujar Emerald.

Setelah mendengar ucapan Emerald, gadis itu langsung memincingkan mata nya kepada ku.

"Aku nggak tahu apa apa" ujarku sambil membuat lambang suer,

"Trus-

Tiba tiba salah satu jalar hampir mengenai gadis itu, tapi anehnya jalar itu tidak bisa menembus zona kegelapan ini.

"Tiara! Fokus ke pertanyaan ku!" titah gadis itu.

Aku menghela nafas, emang gue tahu apaaan, sudah cukup ucapan sopan santun yang ada sebelumnya, kini kata kata toxic bisa keluar dari mulut gue sekarang!

"aku bertanya, bagaimana kamu bisa ke sini?"

Aku menarik nafas yang panjang, "setelah bangun, aku demam, lalu saat sepi , ada orang gila yang entah dari mana asalnya menyayat nadi aku, jadi aku sekarat, lalu seseorang memberi aku minuman entah apa jadi begitulah sekian" jelas aku panjang lebar.

Gadis itu tampak berpikir, begitu juga Emerald.

"Gue pikir ini salah kalian berdua" bisikku.

"Ya.. Ini memang salah kami jadi dirimu demam" ujar gadis itu dan Emerald bersamaan.

Aku hanya bisa menatap datar mereka berdua.

"Setidaknya kalian benarkan barang itu" ujarku menunjuk bunga raksasa.

Gadis itu tertawa "I-itu... Memang urusan ku ha ha ha "

"Jangan tertawa!" ujarku kesal

"ya, ini cukup susah, aku baru numpang 3 bulan disini" ujar gadis itu tanpa merasa bersalah.

Gue ? Antagonis?! ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang