Bab 78. hitam kw

1.2K 213 9
                                    

Aku memandang Biru? Apa dia Biru? Dan botol itu, meragukan. Aku menggeleng dan memilih untuk pergi meninggalkan Biru, bodo amat.

Sembari memandang langit biru, memikirkan diriku akan mati, Yay mati, canda Mati. Orang hitam itu menghalangi sinar ke wajah ku, kembali menawarkan aku minum. Aku menolak, karena isinya air putih, mending jus kek, cocok untuk kesegaran hari ini. orang hitam itu kembali mengekori-ku, menyebalkan, mulut dia pas cari maki juga tajam seperti silent. Aku tidak bisa melihat wajahnya tapi aku masih bisa mendengar dengan baik.

Karena tidak bisa bersantai di halaman aku memutuskan ke ruang buku ayah, ini termasuk tempat yang tidak aku sukai, isi buku yang membosankan. Aku mencari cari siapa tahu ada buku bergambar untuk anak tk.

Oh! Aku menemukannya. Letaknya juga di bawah, mudah untuk ku ambil.

"Apa yang kau lakukan?" ujar orang hitam 'Biru'

"Mengambil buku" jawab ku.

"Kau membaca?" ejek nya.

...

Ini orang kek nya aku kenal, mau cari masalah?

"Terserah aku dong, suka suka aku mau buka apa, ini rumah ku" jawab ku, kesal.

Mulut orang ini kek Ray, apa Mentari nggak bisa ubah 1 pecahan bintang yang mulutnya lebih manis gitu? Kok ini mirip Ray banget mulutnya. Pengen di kubur rasanya, canda kubur.

Aku tetap mengambil buku dongeng, wow, tidak ada tulisan sama sekali atau pun gambar. Wait, aku kembali membalik buku itu untuk melihat cover nya, 'kerudung merah' judulnya. Tapi kok kosong.

"pff, bodoh"

"iya aku bodoh daripada lo gila, canda gila" bisik ku, mengejek orang hitam.

Mood ku hancur disini, ah tidak, lebih tepatnya hancur sejak dia masuk ke sini.

"kau mengejek ku?" tanya orang hitam.

"iya, emang kenapa?" jawab ku berani.

Orang hitam itu berjalan mendekati ku, mencoba mengintimidasi, tentu aku mundur. Tanpa sengaja mendorong rak buku di belakang, dengan mudahnya rak buku itu jatuh ke arah ku. orang hitam itu hanya diam di tempat. Wah sialan.

Karena bunyi rak buku besar, ayah dan ibu langsung berlari, pandangan ku sangat kabur.

**

Author POV

4 orang yang terdiri dari 2 pria dewasa, dan 2 anak kembar. mereka berjalan mengelilingi desa. Desa mati, walau pun begitu tempat nya masih bersih, seperti selalu di bersihkan.

"Kau sedang berpikir sesuatu, Gill?" tanya pria itu.

"Iya begitulah" jawab Gill kemudian mengigit lidahnya, "Kekuatan mu menyebalkan juga".

"Hanya membuat seseorang berucap kejujuran, sayang nya kekuatan ini tidak berpengaruh bagi Mentari" jawab pria itu, membuka pintu sebuah rumah yang beralas kayu, "Ini rumah Meteor, aku harap kalian tidak keberatan"

Austin dan Alexsa berjalan masuk, "Waahhh, tempatnya sangat bersih" ujar Alexsa.

"bukan punya Paman pecahan Meteor?" tanya Austin.

"Panggil aku, Batu, tentu ini bukan milik ku." jawab pria itu 'Batu'

"eee...Kenapa?" tanya Alexsa.

Batu tersenyum, "aku hanya serpihan sisa dari Meteor, bukan Meteor. Aku di buat untuk hari ini, kekuatan aku juga berbeda dari Meteor bukan?"

Austin dan Alexsa mengangguk.

"Kita hanya menunggu saja, itulah yang di ucapkan langit" ujar Batu, mempersilahkan mereka untuk duduk.

Gue ? Antagonis?! ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang