Aku bersiap siap pergi ke Akademi. Memastikan barang tidak ada yang tertinggal. Setelah itu siap berangkat.
Aku berjalan di lorong, beberapa bangsawan sudah membentuk kelompok, bergosip di pagi hari. Anak anak angkat seperti diriku masih berjalan sendiri sendiri tapi tak di pungkiri ada anak angkat yang sudah bergabung dengan kelompok bangsawan.
Aku memang harus ikut pesta teh atau apalah itu. Masa bodo dengan ucapan Ray tentang tata krama teh aku masih belum bagus. Mulut Ray harus aku sumpal. Kalau perlu mulut Hector juga harus aku cocol tanah. Yang buat topic nya mengarah ke situ biasanya Hector dan Ray menambahnya dengan komentar pedasnya. Mereka memang saudara sedarah.
Tapi dapat undangan pesta kek gitu gimana?
Aku berjalan dengan lesu ke kelas. Menghela nafas setiap dua langkah.
"Apa kau baik baik saja?"
Aku melihat ke sumber suara, rupanya Kak Nicholas.
Aku mengangguk. Tidak ingin menambah masalah.
Kak Nicholas tidak bertanya lebih, dia hanya mendampingi ku dalam berjalan ke kelas.
Setelah sampai di kelas, aku mengucapkan terima kasih. Dia menanggapi ku dengan anggukan dan senyuman.
"Jika ada masalah, ceritalah ke diriku" ujarnya.
Aku menggeleng, "Itu tidak perlu"
"Kurasa kau perlu, jangan berpikiran berlebihan" ujar nya sebelum pergi.
Aku duduk di meja ku. Menghadap papan tulis di depan. Sebenarnya disini beda tipis juga dengan sekolah ku disana. Bedanya paling pelajarannya. Lalu disini pakai derajat.
Aku hanya bisa berdiam diri, tidak ada bolos lagi. Jika ketahuan Ibu, dia akan marah lalu aku hanya bisa makan ikan dalam 1 minggu.
Padahal aku sudah menemukan tempat yang di novel itu, tempat yang sempurna buat bolos. Ku yakin guru atau professor disini tidak tahu tempat itu.
"Selamat pagi Diana!" seru Eri dengan senyum nya yang bersinar.
"Pagi, Eri" jawabku dengan senyum.
"Apa kau tahu jadwal hari ini?"
Aku menggeleng.
"Hmmm, siapa yang tahu ya?"
"Kalian tidak tahu jadwal hari ini?" ujar Ruby yang baru datang.
Aku dan Eri mengangguk bersamaan. Ruby menghela nafas, "Melihat kapasitas sihir, itu adalah jadwal hari ini"
Aku dan Eri menatap satu sama lain dan mengangguk, baru tahu jadwal hari ini adalah melihat kapasitas si-
"KAPASITAS SIHIRRRR???"teriak ku, langsung berdiri.
Ruby dan Eri terkejut.
"Kau tidak apa apa, Diana?" tanya Eri.
"Aku hanya terkejut, maaf"
"Lebih baik kita menunggu giliran kelas kita" ujar Ruby duduk di sebelah Eri.
Aku juga ikutan duduk diam. Yakin nih? Melihat kapasitas sihir?
Aku cukup takut akan hal ini. Sihir ku akan agak di atas rata rata.
Ku lirik ke Eri, kalau pemeran utama enak, santai aja. Lah aku?
"Ada apa Diana?" Tanya Eri yang menyadari diriku menatap ke arahnya.
"Apa kau pernah melihat kapasitas sihir mu?" tanya ku.
Eri menggeleng.
Sudah kuduga. Enaknya yang punya sihir [holy light]. Di anggap saintess. Lalu di lindungi oleh kerajaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gue ? Antagonis?! ✅
Fantasíasaat gue terbangun gue berada di tubuh seseorang, dan orang itu adalah Tiara Von Helder!!! seorang pemeran Antagonis plus cabe cabean dalam Novel yang berjudul "Jatuh Cintalah Padaku! " dan parahnya ending dari Novel tersebut dia di hukum PANCUNG...