Orang orang itu menyerang Kak Gill. Dengan teknik yang pernah aku ajarkan Kak Gill membekukan gerakan mereka dan menebas kepala nya.
Beberapa orang di belakang, langsung melarikan diri. Kak Gill tersenyum, mereka terlambat. Kak Gill lebih dulu mengeluarkan sihirnya dan membunuh mereka dalam diam.
Belum puas dengan pemenggalan kepala, Kak Gill memotong mereka per bagian, sesekali tersenyum.
Ray yang melihat adegan itu muntah, Hector dan diriku gemetaran. Saat kak Gill memasuki kamar ini, wajah nya tidak menunjukan apa pun. Aku langsung [teleport] ke rumah kaca.
Ray langsung pergi menjauh untuk mengeluarkan isi perutnya. Hector mencoba untuk berdiri tapi kaki nya sudah lemas.
Aku mencoba menenangkan hati dan pikiran ku. Ku coba untuk berpikir akan hal yang baik, sayangnya itu tetap tidak bisa membuatku berhenti memikirkan pembunuhan tadi.
Kami bertiga duduk saling mengelilingi menunggu matahari terbit. Rasanya sangat lama. Kami tenggelam dalam pikiran kami masing masing.
Di sisi lain kami beruntung tidak ketahuan oleh orang bayangan
Dan di sisi lainnya, melihat adegan itu di depan mata dan pelakunya terlihat puas seakan akan itu adalah hasil mahakarya? Aku hanya bisa menggelengkan kepala, berusaha untuk berhenti memikirkannya.
Udara yang dingin perlahan mulai menghangat, semua nya perlahan merasakan kehangatan sinarnya.
Pintu rumah kaca terbuka, ku lihat Zero yang membukanya. Pakaian Zero terlihat kotor dan compang camping.
Zero meminta ku untuk memberi izin kepada beberapa orang untuk mengangkat kami ke luar. Aku mengangguk.
Yang masuk pertama kali adalah pengawal para pangeran. Mereka membawa Hector dan Ray ke luar di ikuti dengan pelayan istana.
Sedangkan diriku, Kak Gill yang menggendongku. Tangan ku cukup gemetaran dan aku tidak bisa memandang wajah Kak Gill secara langsung.
Pakaian yang dia gunakan saat ini berbeda dengan semalam.
Sesekali dia mengajak ku berbicara, bertanya apa aku baik baik saja , tentu aku jawab aku baik baik saja.
Kaki ku semakin lemas, rasa takut ku makin memuncak.
Saat sudah sampai di kamar ku. Yang mulanya seperti kapal pecah sekarang sudah rapi kembali. Kukira kamar ku akan memiliki aroma anyir, tapi yang menusuk hidung ku sekarang adalah aroma lavender.
Kak Gill dengan perlahan membaringkan ku. Dia mengelus kepala ku beberapa kali.
"Kau pasti dingin, minumlah dulu" Kak Gill memberiku segelas susu hangat.
Aku mencoba mengambil nya, tangan ku gemetaran.
"Kau pasti kedinginan, aku akan membantu mu" Kak Gill menyuapi ku.
Aku tidak bisa menolak, bibirku tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.
Saat Kak Gill mencoba melihat wajahku, dengan cepat aku memalingkan wajah.
Kak Gill berbaring di sebelahku. Sungguh di dalam hati ku berharap Apollo disini. Setidaknya tidak dengan Kak Gill untuk saat ini.
Tok tok tok
"Diana?" suara ini, suara "A-apo-lo?" ujarku tidak percaya.
Dia tersenyum, itu sungguh Apollo. Aku tidak dapat menahan air mata.
Kak Gill langsung turun dari kasur. Berjalan mendekati Apollo. Entah apa yang di bisik nya. Sebelum pergi Kak Gill menepuk pundak Apollo.
Apollo datang menghampiri ku, "Diana kau tidak apa apa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/186342844-288-k782236.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gue ? Antagonis?! ✅
Fantasíasaat gue terbangun gue berada di tubuh seseorang, dan orang itu adalah Tiara Von Helder!!! seorang pemeran Antagonis plus cabe cabean dalam Novel yang berjudul "Jatuh Cintalah Padaku! " dan parahnya ending dari Novel tersebut dia di hukum PANCUNG...