Di akademi sihir kali ini, aku menjalankan rencana ku yaitu, membaur dengan sekitar. Kalau bisa tidak diketahui oleh tokoh Novel.
Aku juga sudah meminta Hector dan Ray untuk tidak dekat dekat dengan diriku selama di akademi. Karena mereka sangat mencolok dan mereka juga tokoh Novel.
Ayah juga memberiku kalung untuk membuat sihir ku tertahan 60% jadi aku hanya bisa menggunakan 40% sihir ku. Aku sudah bisa memahami alasan diberinya kalung itu, sihir aku cukup besar untuk seorang manusia. Jadi untuk mencegah hal yang tidak di inginkan selama di akademi, jadi sihir aku ditahan 60%.
Mulanya susah untuk mengeluarkan sihir nya, aku belum cukup terbiasa, jadi Kak Gill melatih diriku. Selama sihir ku tertahan. Untungnya sihir ini cukup untuk melindungi diriku.
Nah, berdasarkan jadwal yang diberi oleh akademi, hal pertama adalah kata sambutan oleh kepala sekolah. Semua murid baru berkumpul. Seperti kata sambutan pada umumnya, itu sangat panjang. Aku sangat bosan akan celoteh kepala sekolah.
Setelah kata sambutan selesai kami diberi tahu untuk masuk ke kelas masing masing. Beberapa dari mereka yang sudah membuat kelompok. Kurasa karena mereka aktif di pergaulan kelas atas, hal itu bisa di lihat dari dari cara bicara mereka dan tingkah laku nya.
Aku mencoba mencari seseorang yang bisa ku dekati tapi, semuanya asik dengan diri mereka sendiri.
Kalau begini aku hanya bisa berharap di komunitas. Komunitas pembaca buku, jadi aku bisa molor. Itu rencana yang bagus.
Guru pun masuk ke kelas, "Selamat siang, untuk hari ini kalian akan di bimbing oleh mentor kalian selama 1 tahun pertama. Saya akan membagi kalian dalam beberapa kelompok"
Setelah setiap orang memiliki kelompok, para mentor pun masuk. Beberapa gadis di kelompok ku berteriak kesenangan atas mentor yang di tugaskan ke kelompok kami.
Dia memang tampan, tidak kalah dari Hector, Ray atau Kak Gill. Rambut nya yang berwarna merah gelap, dengan matanya yang berwarna biru langit yang terkesan menenangkan.
Nama nya Nicholas, mentor kelompok ku. Dia murah senyum, suka membantu, tata krama nya juga sempurna. Beberapa gadis di kelompok ku hampir mimisan karena senyumannya.
Kami pun di ajaknya berkeliling akademi, dia menjelaskan tentang sejarah akademi, guru guru yang ada disini dan sejenisnya.
Salah satu gadis juga ada yang mencari kesempatan untuk berdekatan dengan Kak Nicholas.
Setelah bell berbunyi, Kak Nicholas membawa kami ke cafetari, untuk makan siang.
Aku memesan makanan yang aku lihat enak, sedangkan yang lain menyamakan pesanan nya dengan Kak Nicholas. Kurasa Kak Nicholas terlihat kewalahan atas hal itu. Tapi aku bisa apa? Daripada mencari masalah, mending berdiam diri saja.
Kami semua duduk di satu meja, meja nya memang panjang.
"Kak Nicholas, apa anda mau makanan saya?" ujar Nona Daisy.
"Punya saya sudah lebih dari cukup Nona" Kak Nicholas menolak dengan lembut.
"Bagaimana dengan makanan saya?" tawar Nona Lily
Kak Nicholas menggelengkan kepala.
Mereka sangat menempel dengan Kak Nicholas. Aku pun memakan makanan ku sambil melihat tingkah laku mereka terhadap Kak Nicholas, serasa nonton sinetron.
Saat aku mencuri curi pandangan. Mata ku dan mata Kak Nicholas bertemu sejenak, entah mengapa rasanya familiar, mungkin itu perasaan ku saja.
Brak!
Nona Daisy mengebrak meja, hal itu membuat semua orang menatap meja kami.
"Ma-maaf, saya tidak sengaja" ujarnya, menutup mulutnya dengan kipas lipat.
Kurasa dia sengaja. Masa bodo aja.
Setelah hal itu, mereka semua makin menempel dengan Kak Nicholas, aku berjalan di belakang sambil menikmati lingkungan sekitar. Ku harap ada sesuatu yang menarik.
Sekarang aku berharap, aku tidak berharap hal itu.
Aku melihat Eri dan Hector berduaan, sepertinya cerita Novel sudah berjalan. Tapi tunggu, jika aku berhasil menyelamatkan Hector yang asli sedangkan di Novel Hector itu meninggal di ganti oleh Ray. Apa yang akan terjadi?
Rasa penasaran memenuhi pikiran ku. Aku pun melihat ke kelompok ku yang masih menempel seperti lem kertas, dengan perlahan berjalan mendekati Eri dan Hector.
Seingat ku, mereka berduaan itu karena Eri tidak sengaja menabrak vas bunga yang berkualitas tinggi di akademi, jadi Eri menerima hukumannya, yaitu menyapu halaman.
Hector merupakan mentor dari kelompok Eri dengan terpaksa karena rasa tanggung jawab nya, membantu Eri membersihkan halaman.
Aku cukup ragu akan kemampuan Hector dalam menyapu. Kalau Ray masih mending, tapi Hector? Lebih baik aku melihat kalau Hector perlu bantuan aku akan membantu.
"Nona Diana, kau sedang mengintip?"
Aku yang terkejut akan suara itu langsung melihat ke belakang ku, rupanya itu mentor ku.
"Mengintip itu tidak bagus, lebih baik kita kembali ke kelompok" ujar nya.
"Ba-baik" ujarku.
Aku pun berjalan kembali, aku merasakan Kak Nicholas berhenti berjalan, jadi aku melihat ke belakang. Kak Nicholas sedang menatap Hector dan Eri.
"Kak?" ujar ku.
Kak Nicholas yang kembali kesadarannya pun mulai melangkah.
Saat kami kembali, aku dapat melihat wajah nona nona sudah siap menerkam diriku.
"Kau dimana?" tanya Daisy.
"A-aku tersesat, maaf" ujarku menunduk hormat.
Dengan congkak nya mereka memutar kepala mereka. Seperti malas mendengar alasan ku. Gini amat hidup.
Selesai mengelilingi akademi, kami duduk di sebuah ruangan. Kak Nicholas menjelaskan tentang apa tujuan dari mengelilingi akademi.
"Besok, saya harap kalian membawa alas tulis, karena kalian akan memilih komunitas yang akan kalian masuki" ujar Kak Nicholas.
Daisy mengangkat tangan.
"Silahkan"
"Kak Nicholas, masuk komunitas apa?"
"saya di OSIS" ujar Kak Nicholas dengan senyumannya.
Semuanya ber oh ria.
"Cara masuk ke OSIS gimana?" tanya Nona Lily.
"Jika nilai kalian bagus dalam tahun ini maka kalian akan di masukan ke OSIS" ujar Kak Nicholas.
Aku dapat melihat bara apu di mata mereka.
Jika aku pikir pikir, OSIS itu sangat melelahkan, aku terlalu malas untuk berjalan ke kiri lalu kanan, lalu meminta tanda tangan, kurasa pasti ada program di OSIS.Apalagi OSIS akademi sihir. Tugasnya pasti berat semua.
Setelah sesi tanya jawab yang cukup panjang tapi aneh, mereka banyak bertanya soal Kak Nicholas. Mereka bergerak cukup terang terangan rupanya.
Kami pun di jemput oleh kereta kuda masing masing. Matahari juga sudah hampir tengelam. Aku pulang paling terakhir alasannya sederhana, menunggu Kak Gill. Dia menjadi guru di sini. Di akademi ini.
"Menunggu lama?"
Aku menggeleng, "tidak"
Kak Gill semakin lama semakin jarang bicara saat bersama ku. Yang ku tahu hanya cara Kak Gill menatap ku, sangat dalam. Aku takut akan hal itu.
Bersambung...
Maaf update nya kemalaman, Tara baru aja sampai dari perjalanan di luar kota. Jadi updatenya hanya bisa kek gini aja dulu.
Tertanda Tara Myria 🌷
![](https://img.wattpad.com/cover/186342844-288-k782236.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gue ? Antagonis?! ✅
Fantasiasaat gue terbangun gue berada di tubuh seseorang, dan orang itu adalah Tiara Von Helder!!! seorang pemeran Antagonis plus cabe cabean dalam Novel yang berjudul "Jatuh Cintalah Padaku! " dan parahnya ending dari Novel tersebut dia di hukum PANCUNG...