Saat aku membuka mata ku, aku sendirian. Apa semalam mimpi? Bukannya Kak Gill disini menemani ku? Mimpi aku aneh banget. Tapi aku merasa lebih lega. Sekarang sudah tidak apa apa, mari semangat!
Mencuci baju lalu sarapan seperti biasanya. Aku tidak boleh lupa topeng ku. 2 hari lagi, aku akan kembali ke dunia ku. Tempat tanpa batas dan phoenix. Aku menghembuskan nafas, menatap langit biru. Nanti aku akan di rumah, aku harus cepat cepat cari kerja paruh waktu.
Kira kira aku sudah berapa lama ya hilang disana? Bentar lagi Wahyu mau masuk SMA, apa kerja paruh waktu aku cukup? Nggak apa apa deh, coba dulu. Lalu, kalau aku lulus nggak usah kuliah aja, biar Wahyu aja yang kuliah. Lagi pula aku bodo jadi nggak mungkin dapat beasiswa.
Lalu, apa lagi ya?? menghabiskan hari seperti orang normal aja. Jadi nggak ribet.
"Trisha" panggil Ayah, berjalan ke tempat ku.di usap rambut ku dengan lembut. Aku menyukai nya. seandainya keluarga aku lengkap saat awal awal. Aku rasa ibu pasti bahagia.
"Apa ayah merindukan Ibu?" tanya ku.
"tentu, ayah merindukannya."
"aa...ibu bisa kembali ke sini kan? Mengapa ayah tidak membuka nya?"
"Demi kebaikannya"
"Ayah dan Ibu saling menyakiti satu sama lain" gumam ku, tapi apa beda nya nanti, aku pun akan berpisah dengan Kak Gill. aku hanya bisa berharap yang terbaik untuk semuanya.
Ku peluk ayah, untuk ku ingat disana nanti. apa hari ini aku peluk Kak gill juga? Kami akan berpisah. Kurasa aku harus membuat kado perpisahan. Setidaknya ada kenangan yang tercipta.
"Ayah, apa ada sesuatu benda yang bisa bertahan lama?" tanya ku.
"untuk apa?" tanya ayah.
"Aku ingin membuat kenang kenangan" jawab ku.
"Es abadi dan [phoenix feather] bisa bertahan dalam waktu lama, jika itu dalam benda kecil kurasa tidak butuh waktu lama untuk membuat nya."
"es abadi dan bulu phoenix ya? aku ingin membuat cincin. Apa ayah bisa membantu?"
Ayah tersenyum, "Tentu, dengan senang hati ayah membantu mu"
Aku dan ayah berjalan ke gunung es abadi. Memotong es nya sangat susah. Tapi itu akan sepadan dengan ketahanan cincin nanti. setelah memotong es di sana, aku dan ayah akan memahat es itu, membentuk cincin. Kami berdua membuatnya sambil bercanda tawa. Sesekali aku menggoda ayah ku yang akan gemuk karena makanan manis di makannya semua. Susah mendapatkan dessert dari ayah ku ini. lalu aku mengatakan kalau aku sudah kembali ke dunia ku aku bakal beli permen karena ayah melarang ku memakannya disini. Ayah tertawa mendengar hal itu. ayah juga suka melempar serpihan es abadi kearah ku. Dingin. Membuat ini memang memakan sihir sangat banyak. Padahal aku hanya membuat cincin. Karena aku tidak pandai membuat ukiran jadi aku menulis nama saja. ku tulis 'ayah' dan ku berikan ke ayah. Ayah memeluk ku. Di berikannya cincin yang bertuliskan namaku, tentu dengan ukiran lainnya. yang aku buat polos banget dan yang ayah buat, keren.
Dan satu cincin lagi untuk Kak Gill, tapi aku menulis nama nya saja, 'Gillbert'. Saat aku selesai membuat cincinnya, tak terasa waktu sudah malam. Jadi ayah menawarkan untuk dirinya yang masak. Karena memperhitungkan diriku mengeluarkan banyak energy sihir dan daya fokus yang baru muncul. Tumben aku bisa fokus.
"Trisha"
"Iya?"
"Kau bisa memasukan sesuatu kedalam cincin itu"
"Memasukkan sesuatu?"
Ayah mengangguk, "itu bisa berbagai jenis, bisa batu sihir, bunga dan sejenisnya"
![](https://img.wattpad.com/cover/186342844-288-k782236.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gue ? Antagonis?! ✅
Fantasisaat gue terbangun gue berada di tubuh seseorang, dan orang itu adalah Tiara Von Helder!!! seorang pemeran Antagonis plus cabe cabean dalam Novel yang berjudul "Jatuh Cintalah Padaku! " dan parahnya ending dari Novel tersebut dia di hukum PANCUNG...