Bella maju duluan, "Tuan muda dan Nona Muda, ini sudah gelap, apa kalian ingin saya temani kembali ke kamar?
Austin dan Alexsa menggeleng, "Mau Kakak" menunjuk ke diriku.
Kak Gill menghela nafas, "Lebih baik kalian ke kamar" ujarnya langsung menyeret diriku dengan kasar.
"Jangan Kak Diana nanti sakit!" teriak Austin.
Kak Gill berhenti sejenak. Austin berlari mendekati diriku. Dia memelukku, tak ingin melepaskan diriku. Tatapan mata Kak Gill sudah tidak bisa di tahan lagi. tapi Austin tetap memeluk diriku, "Mau main dengan Kak Diana" ujarnya dengan mata yang penuh harap.
"Dia bukan Diana" ujar Kak Gill dingin.
Hati ku terasa tertusuk, sakit.
"Nggak mau, mau Kak Diana" rengek Austin.
Kak Gill mengeram, "Kembali ke kamar kalian"
Austin menggeleng, "Nanti Kak Diana hilang lagi gimana?" Alexsa menggangguk.
Cengkraman tangan Kak Gill semakin erat, rasanya tulang ku bisa patah, "Sudah ku bilang dia bukan Diana, apa kalian tidak dengar? "
"ENGGAKKK, MAU TIDUR DENGAN KAK DIANA!!" Teriak Austin bersikeras. Alexsa menangis, "Mau dengan Kak Diana" isaknya.
Bella terlihat kebingungan meminta Kak Gill memberi dia perintah.
Tak lama kemudian Ibu datang bersama Zero, "Ada apa ini?"
"Mau Kak Diana" ujar Austin yang memeluk ku dengan erat. Alexsa berjalan mendekati diriku dan memeluk ku juga, sambil mengangguk, menyetujui perkataan Austin.
Ibu tidak bisa berkata apa apa, air mata hampir membasahi pipi nya, dengan cepat dia menghapusnya, "Gill, jika kau tidak keberatan bebaskan gadis itu dulu"
Kak Gill tidak menyukai perkataan ibu, dan menatap tajam diriku, "Jika kau kabur, maka tidak akan ada orang yang bisa mengenali bahwa dirimu adalah mayat, kau paham?"
Aku menggangguk dengan cepat. Kak Gill melepaskan genggaman nya meminta Bella melepaskan Borgol nya. Austin dan Alexsa tersenyum dan membawa ku pergi ke kamar mereka.
Austin meloncati kasurnya, "Kak Diana, main?"
Alexsa berjalan mengambil buku dongeng, "Kak Diana, yang ini" ujarnya.
Aku menghela nafas, kalau gini gimana aku bisa kabur?
"Kak Diana?" Alexsa menarik dress ku sambil memohon untuk dibacakannya buku dongeng itu.
Aku pun mengambil buku itu, berbaring di tangah tengah kasur itu membacakan dongeng untuk Alexsa dan Austin. Mereka berdua memeluk tangan ku dengan erat, seperti nya mereka merindukan diriku. Padahal baru beberapa bulan. Lalu bagaimana mereka mengetahui bahwa ini aku?
Ku elus kepala Alexsa, dia tersenyum dalam mimpi nya. sedangkan Austin masih membuka matanya, berharap bermain seperti biasa, yaitu kejar kejaran di kamar ini. dengan senang hati aku ladeni Austin dengan permaian ke sukaannya.
"Waaa, monster datangg" ujar ku menakut nakuti Austin, dengan tawanya dia berlari menjauhi diriku. Aku mulai mengejarnya, tawa Austin mengema di kamar ini. saat aku bisa menangkap Austin aku menggelitiki nya.
"HAHAHAHAA, KAK DIANA GELII" ujarnya dengan tawa.
"Siapa yang minta tadi Ha?" ujarku tak berhenti menggelitiki Austin.
Tak berapa lama Austin terlelap, aku mengendongnya kembali ke kasurnya dengan Alexsa. Di pengangnya dia dress ku dengan erat. Kulepas topeng ku dan mencium kening Austin dan Alexsa, lalu ku pasang kembali topeng ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gue ? Antagonis?! ✅
Fantasysaat gue terbangun gue berada di tubuh seseorang, dan orang itu adalah Tiara Von Helder!!! seorang pemeran Antagonis plus cabe cabean dalam Novel yang berjudul "Jatuh Cintalah Padaku! " dan parahnya ending dari Novel tersebut dia di hukum PANCUNG...