Ruangan yang sangat asing, ini dimana?
"Trisha, lebih baik kau ikut diriku ke bawah dulu" ujar Batu.
Aku mengangguk. Gill masih tertidur, ada yang tidak beres. Austin dan Alexsa memilih untuk tetap di kamar. haaa....mengapa hidup itu ribet?
Barang barang di rumah ini masih sangat bagus, tidak berdebu ataupun berwarna kusam. Aroma kayu yang khas membuat ku merasa bahwa rumah ini sudah sangat tua. Batu menyiapkan beberapa makan dan minuman dengan tersenyum. Aku menghela nafas, nafsu makan ku sungguh tidak ada, walau perut ku berbunyi dengan riang. Perlahan aku menyendoki semua makan yang di siapkan. Batu menunggu ku.
"Jadi, bagaimana? Ilusinya?" tanya Batu.
Aku menurunkan sendok, "Ilusi yang mana?"
"Oh, maaf sepertinya kau sudah melalui banyak ilusi."
"Terserah, aku merasa tidak memiliki pilihan" jawab ku acuh tak acuh.
"Mati itu bukan pilihan" ujar Batu, menuangkan air ke gelasku.
Menyebalkan. mood ku seakan akan hancur, bahkan aku tidak bisa menemukan hal lucu untuk ku jadikan lelucon. Ku ambil gelas itu dan meminumnya.
"jadi maksudmu, pilihan ku cuman 1?"
Batu tertawa, "Iya dan tidak"
"Maksud mu?"
"Ilusi terakhir, kau mendengar semua suara bukan dengan Gill di dalam nya?" Batu mengaduk teh nya.
"itu..ilusi?" aku sungguh tidak percaya!
"Hahaha, Langit sungguh tahu bagaimana cara nya membawa mu balik bukan?" ujar Batu, seakan akan itu hal yang lucu, "Kurasa kau harus belajar membedakan ilusi dan kenyataan"
Di tipu oleh yang yang sudah mati, menyebalkan. ingin ku berkata kasar.
"Mentari akan mencari diri mu, ini tidak akan mudah" ujar Batu.
"lalu?" ujar ku.
Batu mengeluarkan sebuah belati hitam, meletakannya di depan ku.
"Bunuh Mentari dengan ini" tutur Batu.
Ku singkirkan piring dan sejenisnya, ku ambil belati itu, besi nya berwarna hitam, ganggang nya hanyalah kayu dengan ukiran sederhana. Aura di dalamnya, sangat berbeda. Ku ikat belati itu di pinggang ku.
"dengan Belati ini, Mentari akan mati dan sihir sihir di dalam nya akan menghilang, hanya belati ini yang bisa" ujar Batu dengan tatapan yang sedih.
Percakapan kami berhenti disitu. Entah berapa kali aku menghela nafas. Mentari. Tidak kah hidupnya baik baik saja? keluarga yang sayang dengan dirinya, dia punya banyak teman. Mengapa dia harus melakukan semua ini? alasan yang sangat tidak jelas.
Ku tutup mata ku, memikirkan aku akan membunuh seseorang. kau hanya perlu 1 kali pembunuhan dan kau menjadi pembunuh. Tapi hanya dengan hal ini, aku dan semuanya bisa bebas, aku akan kembali lagi ke keluarga ku dan menghadapi hal yang sama lagi. tidak ada gunanya melawan orang orang di sekolah. Kecuali sebuah keajaiban datang. Atau setelah hal ini aku tidak melanjutkan sekolah ku saja? aku yakin bahwa aku tidak akan naik kelas. lebih baik berfokus untuk bekerja. Lalu Gill akan menjadi tanggung jawab ku juga, lalu Austin dan Alexsa, juga menjadi tanggung jawab ku juga. Aku merasa aku memiliki banyak tanggung jawab lagi, adopsi adalah jalan keluar untuk hal seperti ini. semoga mereka tidak keras kepala seperti Wahyu.
Sepasang tangan dengan lembut mengelilingin pinggang ku, deru nafas seseorang terdengar di telinga ku. tubuh nya yang bidang bersandar ke tubuh ku yang kecil ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gue ? Antagonis?! ✅
Fantasysaat gue terbangun gue berada di tubuh seseorang, dan orang itu adalah Tiara Von Helder!!! seorang pemeran Antagonis plus cabe cabean dalam Novel yang berjudul "Jatuh Cintalah Padaku! " dan parahnya ending dari Novel tersebut dia di hukum PANCUNG...