□□□ Pertama kali □□□
Kedua gadis itu berjalan mengitari sebuah mall terkenal dengan senang hati tentunya.
" Untung aja lo tadi dibolehin sama mama lo "- celetuk anggi
vania mengangguk samar " Mama lo baik gitu "- ucp anggi, mamanya memang terlihat begitu baik jika sedang bersama orang lain, namun jika hanya bersamanya, maka jangankan bersikap manis, perhatian padanya pun mamanya tak pernah.
" Van lo beneran gak pernah ke mall?"- tnya anggi
Vania tersenyum kecut " Enggak pernah "-
" Yaudah berarti ini ke first lo pergi ke mall bareng gue "- seru anggi
" Ternyata mall itu ber ac ya "- pikir vania yang merasakan jika sekujur tubuhnya terasa dingin
" Yaiyalah, lo mau belanja sesuatu ?"- tnya anggi yang dihadiahi gelengan kepala oleh vania
" Aku temenin kamu aja "- jelas vania
Anggi menghela nafas kasar " Oke gini deh, gue bakal bayarin lo, oke "- ujar anggi dan lagi lagi vania hanya menggeleng kuat
" Gak usah deh, aku gak papa kok gak ikut belanja, aku nemenin kamu aja "- timpal vania
" Ck, Udah pokoknya gue bakal bayarin lo "- jelas anggi
Vania hanya diam dan menurut saja, toh anggi terlalu keras kepala jadi percuma saja kalau dia menolak.
" Ayo ke toko baju dulu aja deh "- ajak anggi segera menarik tangan vania menuju kearah toko baju tersebut dengan segera
Anggi sibuk memilah - milah baju, sedangkan vania hanya diam sesekali memperhatikan apa yang dilakukan oleh anggi " Eh lo pilih juga dong van "- tutur anggi
" Gak usah deh, makasih "-
" Ish, gapapa tau "- paksa anggi " Pokoknya lo harus pilih sekarang van "-
" Enggak usah "- tolak vania cepat
" Udah ish atau gue pilihin sekarang? "- ujar anggi
Vania kembali menggeleng " Yaudah mangkannya pilih sendiri, sebanyak mungkin, gue yang bakal bayarin lo "- jelas anggi, vania mau tak mau memilih mengangguk saja.
□□□~□□□
" VANIAAA!"- bentakan itu terdengar menggema keseluruh ruangan, vania reflek berlari kecil menghampiri ibunya " Iya ma kenapa "- ucp vania berusaha setenang mungkin" Makanan apa ini, kamu mau ngeracunin saya sama clara hah!"- bentak Vara menatap vania dengan tatapan tajam
Vania menggeleng kuat " Ini kenapa adik kamu sampek mules - mules kayak gitu! "- bentak vara menatap vania tajam
" Aduhhhh, kakak pasti sengaja mau ngeracunin aku kan "- teriak clara merasa sangat kesal pada vania
" Aku gak ada niat an buat ngeracunin mama sama clara "- ungkap vania menunduk
" Hei, mana ada maling mau ngaku jaman sekarang "- cibir clara seraya memegangi perutnya
" Anak kurang ajar!!"- pekik vara menarik dagu vania dan
Plakkkkkkkk.
Satu tamparan sukses mendarat tepat di pipi kanan vania hingga membuat vania hampir saja terhuyung. Ia hanya diam, menundukkan kepala nya, merasa begitu ketakutan akan bentakan ibunya, ia selalu memikirkan tentang orang - orang yang selalu berbicara dengan nada tinggi dan membentak dirinya, apalagi kata - kata kasar yang dilontarkan itu mampu membuat vania merasa sakit hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
R A V A N I A [ SEGERA TERBIT ]
Novela Juvenil[ BEBERAPA PART TELAH DIHAPUS ] Lelah ? Jika ia bisa berhenti , maka ia ingin sekali segera berhenti dari kehidupan yang begitu melelahkan ini . Adakah bahu yang siap memberikan dirinya ketenangan ? ia sudah terlalu sabar menghadapi ini semua . Ni...