Hati - Hati Banyak kata tidak baku disini!!! .
□□□ Sampah! □□□
Vania berulang kali menguap sesekali menutup matanya, berharap untuk bisa tetap terjaga.
Sedari tadi berusaha untuk menahan kantuk yang mulai menyerang dirinya, ini semua karna kemarin malam ia terlalu sibuk sampai melupakan waktu tidurnya yang tak cukup hingga ia berkali - kali menguap karna itu.
" Van, Lo dari tadi gue perhatiin nguap mulu sih "- kata anggi yang sedari tadi memang memperhatikan gerak gerik nya
" Eh, Iya maaf "- vania merasa bersalah karna membuat anggi terganggu
" Lah kenapa lu minta maaf sih "- pikir anggi
" Karna ganggu kamu, jadinya gak fokus belajar nya "- anggi hanya tertawa garing, bagaimana pun sekarang tak ada guru yang mengajar, tentunya saat tak ada guru mana mungkin ia belajar, justru mendengarkan musik adalah hal yang lebih menarik dari pada bergelut dengan buku - buku tebal yang sangat memuakkan itu.
" Gue gak belajar kali, lagian kalo lo ngantuk mending tidur aja deh van, ntar kalo ada guru dateng bakal gue bangunin "-
" Enggak papa kok "-
" Liat noh mata lo kek panda gitu masih aja ngeyel "- jelas anggi
" Aku mau minta tolong sama kamu boleh?"- tnya vania " Minta tolong apaan?"- tnya anggi
" Besok sabtu pasti aku bakal disuruh bantuin kak rafi belajar, tapi aku masih belum berani ketemu sama dia, terus sekarang aku harus gimana? "- tnyanya, anggi mengangguk mengerti, sepersekian detik kemudian dia menatap vania dengan senyuman yang penuh arti
" Gue tau caranya "-
" Gimana?"-
" Kita ceritain aja semuanya sama tu guru, gue yakin dia bakalan langsung bebasin lo dari tanggungan itu "- jawab anggi enteng
" tapi aku gabisa jelasin semuanya, nanti kalo pak guru gapercaya gimana? "- tnyanya ragu
" Percayain semuanya sama gue, gue yang bakal bilang semuanya, dan gue pastiin lo bakal bebas dari cowok sialan itu "- anggi tersenyum jahat.
□□□~□□□
Anggi dan vania keluar dari ruang guru dengan perasaan lega, karna berhasil menjalankan misi mereka dengan sebaik - baik mungkin.
" Gimana, pinter kan gue "- vania tersenyum karna anggi mampu membantunya
" Makasih ya, kamu emang selalu ada buat aku "-
" Yaelah kita udah sahabatan dari lama van, jadi lo tenang aja, selagi gue bisa bantu gue juga bakalan bantuin lo kok "- vania tersenyum tulus
" Makasih sekali lagi, kamu udah banyak bantu aku tapi aku sama sekali gak pernah bantuin kamu "- vania menunduk
Anggi hanya terdiam " Lo ngomong apa sih, lo juga selama ini udah banyak bantu, tapi lo gak pernah sadar kalo udah bantu gue "-
KAMU SEDANG MEMBACA
R A V A N I A [ SEGERA TERBIT ]
Fiksi Remaja[ BEBERAPA PART TELAH DIHAPUS ] Lelah ? Jika ia bisa berhenti , maka ia ingin sekali segera berhenti dari kehidupan yang begitu melelahkan ini . Adakah bahu yang siap memberikan dirinya ketenangan ? ia sudah terlalu sabar menghadapi ini semua . Ni...