■■■ Strawberry ■■■
" Ngapain kesini coba "- vania menatap kearah taman tersebut lalu balik menatap kearah rafi dengan tatapan bingung
" Ya Refres in otak lah "- jawab rafi
Keduanya berjalan - jalan ditaman ini, menikmati udara disore hari yang begitu menyejukkan.
" Lo inget gak beberapa hari yang lalu waktu gue ajak lo kesini "- rafi melirik kearah vania yang hanya diam sesekali menoleh kekanan kiri
" Um, Ingett "-
" Emang kalau ditaman ini danau nya gak kelihatan cantik karna masih terlalu sore, tapi kalo udah malem danau ini bener - bener kelihatan bagus "- tutur rafi
" Hmm "- gumam vania melirik ke kanan kiri, mata coklat nya menangkap sebuah gerobak penjual Ice Cream yang nampak begitu menggugah selera
" Ayo "- vania menarik rafi mendekat kearah penjual Ice cream, hingga membuat rafi mau tak mau memilih mengikuti kemana langkah gadis itu
" Lo bayar in, itung - itung karna lo udah nyita waktu gue yang amat berharga "- ujar vania enteng dan itu membuat rafi hanya tersenyum geli, memilih untuk segera membayar nya, vania sudah membawa Ice Cream rasa strawberry serta vanila.
" Lo gak beli? "- tnya vania " Enggak "-
" Ck, Beli aja apa susahnya sih, gue gakmau makan es crim sendirian "- paksa vania menatap rafi dengan tatapan marah, mau tak mau rafi memilih untuk membeli juga, entah kenapa ia jadi menurut, aneh bukan, benar - benar sangat aneh.
" Tinggal gitu aja susah banget sih "- semprot vania segera berjalan mendahului diikuti rafi dibelakangnya yang berusaha mensejajarkan langkahnya dengan vania.
Vania duduk dengan diam bersama lelaki tinggi disampingnya, kini fokus nya hanya pada kedua Ice Cream ditangannya, ia sama sekali tak memperdulikan sekitar, sebenarnya vania tau jika rafi tengah memperhatikannya lagi, lagi dan lagi, ia risih, tapi mau bagaimana pun ia tak bisa menepis semua jika pesonanya mampu membuat para lelaki terpukau.
" Udah kali liat in wajah gue, ntar lo suka beneran lagi "- vania menatap rafi sinis
" Ngarep banget ya, lagian lo kali yang suka sama gue "- sombong rafi
" Cih, Enggak bakal gue suka sama cowok kek lo lagi " - ejek vania
" Udah ayo pulang, waktu gue udah kebuang sia - sia nih "- vania beranjak berdiri membuat rafi berdecak, kenapa dirinya malah terbuai dengan pesona gadis ini, seharusnya sikap rafi tak seperti ini sekarang, benar - benar gadis nakal, awas saja, rafi akan balas semuanya.
" Enak banget sih buru - buru pulang aja "- gemas rafi
" Lagian lo ngajaknya yang elit dikit napa sih, masa ke taman yang modelannya kek gini "- vania berdecak sebal
KAMU SEDANG MEMBACA
R A V A N I A [ SEGERA TERBIT ]
Novela Juvenil[ BEBERAPA PART TELAH DIHAPUS ] Lelah ? Jika ia bisa berhenti , maka ia ingin sekali segera berhenti dari kehidupan yang begitu melelahkan ini . Adakah bahu yang siap memberikan dirinya ketenangan ? ia sudah terlalu sabar menghadapi ini semua . Ni...