□□□ Kembali Bersekolah □□□
Vania berjalan melewati koridor sekolahnya dengan pandangan lurus, wajah nya seakan akan menyiratkan kegelisahan, ia bukan vanya yang bisa menyembunyikan ekspresinya dengan begitu pandai, dia hanyalah vania yang tak bisa menyembunyikan raut wajahnya dengan begitu gampang.
Tadi vanya mengantarkan dirinya tepat didepan halte, dengan mobil merah gadis itu yang mampu membuat penghuni sekolah mengarahkan pandangannya pada mobil yang tadi mengantarnya kemari.
Melirik ke kanan kiri melihat dengan jelas jika para siswa - siswi tak berani menatap nya, aneh bukan, melihat dari apa yang diceritakan oleh anggi kemarin vania baru ingat jika sodara kembarnya itu sangat lah beringgas dan berani, vania bisa menebak jika saudaranya itu pasti menatap kearah semua siswa - siswi garang, pantas saja sekarang mereka tak berani menatap vania.
Vania mencepol rambut hitam sedikit kecoklatannya tinggi - tinggi hingga memperlihat kan leher jenjangnya.
Dukkkkkkk .
Ada salah satu adik kelas yang tak sengaja menatapnya pun mulai ketakutan.
" Maaf maaf maaf kak vania aku gak sengajaa "- cicit adik kelas tersebut menunduk tak berani menatap vania
" Gak papa kok, gak masalah "- tutur vania, membuat gadis itu mendongak menatap vania dengan tatapan tak percaya
" Kakak gak marah? Biasanya kalo ada yang nabrak kakak, orang itu bakal di marahi habis - habis an "- ungkap adik kelas perempuan tersebut
" Udah enggak papa, permisi "- pamit vania memilih segera bergegas pergi menuju ke kelasnya yang sudah terdapat anggi dan lia disana tengah menunggunya
" Ehh vaniaa, Hah, Rambut lo, kapan ngecat rambut lagi coba? "- tnya lia
" Kemarin "- anggi menimpali
" Van, Lo udah baik - baik aja kan?? "- tnya anggi
" Gue udah baik - baik aja kok "- jawab vania tersenyum, oh ayolah kali ini ia benar - benar harus mengganti logat bicaranya
" Van, lo, Kenapa lagi "- lia menatap vania bingung
" Dia gak nyaman sama sifatnya yang kemarin, mangkannya dia balik ke semula "- jawab anggi
" Emang bisa kek gitu"- cengoh lia
" Udahh - udah, lo tu makin bikin vania kebingungan tau ga sih "- geram anggi
" Yaelah, gue gak tau apa - apa lagian, sebenernya ada apa sih ini "- pikir lia
" Sttt udah anggep aja gak ada apa apa "- anggi menepuk pundak lia
" Aduh ini sebenernya ada apaan sih "- rengek lia " Gak ada apa - apa "- jawab anggi
KAMU SEDANG MEMBACA
R A V A N I A [ SEGERA TERBIT ]
Ficção Adolescente[ BEBERAPA PART TELAH DIHAPUS ] Lelah ? Jika ia bisa berhenti , maka ia ingin sekali segera berhenti dari kehidupan yang begitu melelahkan ini . Adakah bahu yang siap memberikan dirinya ketenangan ? ia sudah terlalu sabar menghadapi ini semua . Ni...