● RAVANIA ~ 71 ●

19.9K 1.1K 35
                                    


□□□ Satu atap □□□


Vania tersenyum samar, disisi lain ia merasa sangat senang karna bisa dipertemukan dengan ayah dan saudara kembarnya lalu ada sheril yang mampu menjadi ibu yang begitu hangat padanya. Tapi disisi lain ia merasa sedih karna meninggalkan ibu kandung nya.

" Vania kamu mau belanja nak? Mama anterin kamu beli baju baru ya "- tutur sheril

Vania menggeleng " Gak usah tan, eh mama "- tolak vania kuat, sedari tadi sheril sudah menyuruh vania agar memanggil dirinya dengan sebutan mama, dan berulang kali juga vania harus salah kata


" Udah deh, gue sama mama bakal anterin lo "- putus vanya


Saat ini dua gadis dan satu wanita tengah berkumpul diruang tengah, karna ini adalah hari minggu jadilah waktu untuk mereka semua berlibur, sedangkan sudar tengah ada meeting mendadak jadilah ia tak bisa berkumpul bersama.


Vania sudah tinggal di sini sekarang, bersama keluarganya yang begitu menyayanginya.

" Tapi aku masih punya baju kok, kemarin kan mama beliin aku baju "- jelas vania " Tetep aja itu masih kurang "- tukas vanya


" Iya bener apa yang dibilang sama adik kamu sayang "- tutur sheril

" Tapi -"ucp an vania terpotong " Udah ah gausa pake tapi - tapian yok lets go berangkat "- seru vanya begitu antusias

" Nah sekalian kita ngehabisin waktu bareng "- ungkap sheril, vania hanya tersenyum samar lalu mengangguk saja, lagipula tidak ada salahnya jika ia menghabiskan waktu dengan mama serta saudara kembarnya ini.


□□□~□□□

Ketiga nya berjalan dengan begitu tenang, melewati mall tersebut, bahkan mereka hanya memakai baju casual hingga banyak yang menatap kearah nya, sheril pun tak kalah dengan kedua putri nya itu, sheril merasa sangat bahagia karna ia mendapatkan dua putri sekaligus, ia rasa kebahagiaannya sudah lengkap sekarang.

" Kalian mau kemana dulu? "- tawar sheril " Ke toko baju aja lah ma ayok"- ajak vanya begitu antusias


" Iya - iya, Setelah ketoko baju kalian mau kemana? "- tnya sheril

" Toko sepatu, toko tas "- jelas vanya, membuat vania dan sheril tertawa " Kenapa sih, kok malah ketawa "- vanya merengut sebal


" Aduhh "- tiba - tiba ada yang menyenggol bahu vanya hingga gadis itu mengadu kesakitan lalu menatap sang pelaku dengan tatapan marah

" Sialan lo Deo! "- pekik vanya menatap sang pelaku yang ternyata adalah deo " Hahah, Abisnya lo gaajak - ajak gue kalo ngemall "- dengus deo


" Eh hai tante, hai vania "- sapa deo pada keduanya secara bergantian " Deo tau masalah ini? "- pikir vania menatap deo dengan tatapan bingung

R A V A N I A  [ SEGERA TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang