● RAVANIA ~ 64 ●

19.8K 1.3K 82
                                    

□□□ Waktu Yang salah □□□


Sepagi ini semua siswa - siswi berkumpul di tengah - tengah dan berbaris dengan begitu rapi.

" Huh ngapain sih sepagi ini udah disuruh bangun aja, gatau apa kalo gue masih ngantuk "- cerocos anggi sesekali menguap karna merasa kan kantuk yang begitu berat

" Tau tuh, tiba - tiba aja suara sirine bikin kalang kabut "- cibir lia

" Lah vania mana "- kata anggi yang baru menyadari jika gadis berambut ombre abu itu tak ada ditempatnya

" Bukannya tadi udah sama kita ya "- pikir lia

" Kenapa? "- suara serak seseorang yang berada dibarisan paling belakang itu membuat anggi dan lia reflek melihat kearah belakang  mendapati vania yang menatap mereka dengan wajah khas bangun tidur namun nampak begitu natural dan cantik

" Gue kira lo masih tidur "- jawab anggi

" Baik lah anak - anak, saya mengumpulkan kalian disini untuk mengatakan jika sebentar lagi akan diadakan senam pagi, jadi untuk semuanya dimohon segera membersihkan diri lalu kembali berkumpul disini untuk melaksanakan senam "- Jelas sang pembina.

" Mengerti?"- ucp sang pembina begitu tegas

" SIAP MENGERTI !"- jawab para siswa - siswi serentak

" Baik kalian boleh kembali ke tenda dan mulai bersiap - siap "- jelas sang pembina mulai membubarkan semuanya hingga membuat mereka segera bergegas masuk ke dalam tenda masing - masing untuk bersiap

Setelah selesai bersiap, mereka semua  kembali berkumpul dan mulai melakukan senam.

Setelah nya memulai beberapa kegiatan seperti mempelajari tentang tali temali ataupun semacam nya.


Mereka semua nampak begitu semangat dengan kegiatan ini, tanpa sadar waktu berlalu begitu cepat.


Malam hari pun tiba, membuat semua nya mulai berkumpul duduk melingkar dan terdapat sebuah api unggun ditengah - tengah mereka yang menghangatkan tubuh. Semua nampak begitu menikmati kehangatan yang diberikan oleh api  tersebut.


" Baiklah anak - anak, saya tidak menyangka jika malam ini adalah malam terakhir kita semua berada disini karna besok kita akan kembali ke rumah masing - masing "- jelas sang pembina

" Saya harap malam ini akan menjadi malam yang berkesan bagi kalian semua "- Ujar pembina

" Jika kalian semua berkenan maka dimohon untuk bisa menyumbangkan keahlian kalian dalam bidang apapun untuk maju dan mempertontonkan nya pada semua orang "- pinta pembina

" Mari dimulai "- ucp sang pembina  mempersiapkan anak ekstra band yang sudah bersiap

Entah sudah berapa lagu yang dimainkan oleh anak band, bahkan  sudah banyak siswa ataupun siswi yang juga menyumbangkan suara mereka masing - masing ataupun keahliannya.

Tiba saat nya vania maju kedepan, ramadhan sudah memberi isyarat pada vania agar segera maju, tentu saja itu membuat vania berjalan menghampiri ramadhan lalu mengambil mic yang dibawa oleh nya tersebut.

R A V A N I A  [ SEGERA TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang