□□□ Kehidupan baru □□□
Beberapa bulan kemudian ...
Gadis cantik itu berjalan melewati koridor - koridor sekolah dengan tatapan yang begitu tajam bak elang.
Gadis manis berkulit putih, alisnya begitu tebal, mata yang sangat tajam, hidung mancung, bibir yang begitu indah pahatan dewa dewi yunani itu mampu membuat semua pandangan tertuju kepadanya, jangan lupakan tinggi gadis itu yang begitu sepadan bak model - model majalah fashion jaman sekarang, rambut gadis itu yang sebatas bahu, berwarna hitam dibagian atas lalu diombre dengan warna abu - abu yang begitu kentara, sedikit curly dibagian bawahnya. Rambut pendek gadis itu mampu membuatnya terlihat seperti gadis yang begitu dewasa.
Berjalan dengan wajah angkuhnya yang ia tegakkan, pandangan lurus, gadis itu bahkan nampak tak memperdulikan apa penilaian orang lain terhadapnya." Vaniaa "- pekik seseorang yang tiba - tiba datang dan menggandeng tangan gadis berambut sebahu itu hingga sang gadis menoleh menatap kearah pelaku dengan tatapan dingin
" Dingin amat sih "- celetuk lia " Udah buruan kekelas, udah telat nih " - seru vania
[ BEBERAPA PART TELAH DIHAPUS]
KAMU SEDANG MEMBACA
R A V A N I A [ SEGERA TERBIT ]
Ficção Adolescente[ BEBERAPA PART TELAH DIHAPUS ] Lelah ? Jika ia bisa berhenti , maka ia ingin sekali segera berhenti dari kehidupan yang begitu melelahkan ini . Adakah bahu yang siap memberikan dirinya ketenangan ? ia sudah terlalu sabar menghadapi ini semua . Ni...