□□□ Tiba - Tiba Dekat □□□
Vania memilih menurut saja saat rafi membawanya kesuatu tempat, saat ini ia mengenakan dress berwarna putih, dengan bando hitam, lalu rambutnya ia biarkan tergerai, nampak begitu cantik, sebenarnya vania tak membawa pakaian ganti, melainkan rafi lah yang dengan begitu cekatan membelikan nya pakaian, entah kenapa vania hanya menurut pada rafi, mungkin saat ini ia tengah baik mangkannya hanya diam dan menuruti semua kemauan lelaki itu.
Sedangkan rafi hanya mengenakan kaos berwarna putih dipadukan celana jeans berwarna hitam, bahkan lelaki itu terlihat begitu tampan, entah mereka ini sebenarnya mau kemana.
" Sebenarnya ini mau kemana sih "- pikir vania
" Sabar ya "- pinta rafi mengusap puncak kepala vania, kenapa tiba - tiba keduanya nampak begitu akur saat ini, seakan - akan mereka adalah pasangan kekasih.
Memilih memfokus kan diri untuk mengemudi, sesekali melirik vania yang sibuk dengan ponselnya. Keduanya berhenti tepat disebuah rumah tempat para anak - anak kecil yang sudah tak memiliki orang tua ' panti asuhan '.
Keduanya memilih segera turun dari mobil dan terdiam didepan rumah pondok tersebut.
" Ngapain kita berhenti disini sih? "- tanya vania bingung
" Ayo "- ajak rafi, menggandeng tangan vania masuk ke dalam panti asuhan tersebut dengan perasaan senang, rafi mengucapkan permisi lalu masuk ke dalam sana dan disambut oleh wanita paruh baya yang begitu ramah.
" Eh nak rafi, kamu udah dicariin sama anak - anak loh "- ucp Asri yang tak lain adalah wanita penjaga panti tersebut
" Maaf bu, rafi sedikit sibuk mangkannya gak sempet kesini, dan ini rafi dateng kesini sama seseorang "- kata rafi menyalimi asri setelah itu meminggirkan tubuhnya, menunjukkan vania yang sedari tadi berdiri dibelakang tubuh nya
Vania tersenyum kaku lalu menyalimi asri dengan perasaan sedikit bingung.
" Ini vania bu "- rafi memperkenalkan vania, asri tersenyum begitu ramah pada vania hingga membuat hatinya sedikit menghangat, vania baru menemukan sifat lain rafi yang nampak begitu bertolak belakang
" Eh iya, aduh ayo kalian masuk ke dalam, ibu udah siapin beberapa makanan "- tutur asri mempersilahkan rafi dan vania masuk
Saat rafi masuk sudah ada para anak kecil yang menyambut dengan memeluknya begitu erat hingga membuat rafi reflek berjongkok berusaha mensejajarkan tubuhnya dengan anak kecil tersebut.
" Ibu mau masuk ke dalam buat siapin makan ya "- tutur asri begitu sopan, rafi dan vania tersenyum lalu mengangguk
" Kak afi kok gapernah kesini "- ucp salah satu bocah lelaki berumur 6 tahun nan itu tengah tersenyum kearah rafi
" Iyah kak rafi kok jarang kesini "- ucp bocah lelaki lainnya yang berumur 7 tahun
Rafi tersenyum lalu mengusap puncak kepala kedua anak itu gemas.
" Kakak harus belajar biar bisa jadi orang sukses, mangkannya kaka jarang kesini, maaf ya "- sesal rafi
KAMU SEDANG MEMBACA
R A V A N I A [ SEGERA TERBIT ]
Roman pour Adolescents[ BEBERAPA PART TELAH DIHAPUS ] Lelah ? Jika ia bisa berhenti , maka ia ingin sekali segera berhenti dari kehidupan yang begitu melelahkan ini . Adakah bahu yang siap memberikan dirinya ketenangan ? ia sudah terlalu sabar menghadapi ini semua . Ni...