□□□ Tak cocok ? □□□
Kedua orang berbeda jenis itu berjalan menyusuri mall sebesar ini dengan langkah pasti, entah kenapa kedua nya terlihat tidak serasi, begitu kata beberapa orang yang tak sengaja menatap kearah keduanya.
" Yang cowonya keren gitu, masa yang cewe biasa aja sih "-
" Ish gacocok banget "-
" Ey yang cowok lebih cocok sama gue deh "-
" Ish kok si cowonya mau sama cewek nya yang biasa aja gitu ya "-
" Sebenernya yang cewe cantik sih, cuma kurang modis aja "-
Vania sudah biasa mendengar cemohan yang kebanyakan merendahkan dirinya. Lalu apa masalahnya, kali ini ia harus tetap berusaha tak mengindahkan perkataan orang - orang yang tak sengaja tertangkap indra pendengarannya.
" Gausa didengerin "- tutur rafi, vania mengangguk mengerti " Kita mau kemana dulu ?"- tnya rafi
" Aku kan cuma temenin kakak belanja, jadi terserah aja mau kemana dulu "- jelasnya
" Yaudah ke toko baju sana aja "- ajak rafi
" Mau Digandeng?" - tawar rafi menatap vania dalam, sampai membuat kedua pipi gadis itu memanas " Eh "- ia terkejut saat rafi menggandeng tangannya dan tentu membuat vania jadi salah tingkah.
Rafi menggandeng tangan vania menuju kesalah satu toko baju yang berada dimall ini, tentu saja itu tak luput dari tatapan para orang disekitar. Ia sibuk memilah - milah baju sedangkan vania hanya terdiam sesekali menoleh kekanan kiri memperhatikan sekitar.
" Kalo mau ambil aja "- ungkap rafi
Vania hanya menggeleng " Kenapa?"- tnya rafi
" Aku gak mau kok "- tolak vania. Rafi menatap kearah vania dengan tatapan bingung, biasanya kebanyakan para gadis yang menjadi pacarnya pasti akan meminta barang terbaru yang memiliki harga tidak main - main.
" Yakin? Ini baju nya bagus - bagus loh "- ungkap rafi
Vania hanya tersenyum lalu menggeleng kuat " Aneh, beneran gamau nih?"- ulang rafi
" Gak perlu kak, makasih "- tolak vania
" Kalo gitu bantuin aku pilih baju "- pinta rafi, entah kenapa tiba - tiba ia menggunakan logat aku kamu sekarang jika sedang bersama gadis ini
" Iya "- vania mengangguk mulai membantu rafi yang tengah memilih pakaian lelaki
" Eh sini - sini "- panggil rafi, menggandeng vania menuju kearah slide tempat baju - baju cewek terpajang.
" Kok kesini, ini kan tempat nya baju cewek "- cengoh vania
" Bantu gue pilihin baju cewek yang paling bagus buat seseorang "- ujar rafi
" Nanti tunjukin ke gue ya "- ungkapnya, ini rafi tentu ia terlalu ogah jika mengenakan logat aku kamu, belum selesai dihitung hari namun lelaki itu sudah kembali dengan logat lo gue nya yang sudah sangat melekat pada dirinya.
Diam - diam vania melirik kearah rafi yang juga tengah sibuk memilah - milah baju khusus lelaki.
Ada perasaan yang aneh dalam dirinya, ia merasa sudah sedikit bahagia karna akhirnya lelaki yang ia idam - idamkan telah menjadi pacarnya, tentu saja itu menjadi kebahagiaan tersendiri baginya.
Vania memilih kembali fokus pada aktifitasnya dengan memilah - milah kembali pakaian untuk cewek yang menurutnya bagus. Ia melirik kearah sebuah dress selutut berwarna abu - abu dengan beberapa hiasan bunga dibagian atasnya, nampak begitu elegan walaupun kelihatan sederhana, tapi itu berhasil menarik perhatian vania.
KAMU SEDANG MEMBACA
R A V A N I A [ SEGERA TERBIT ]
Teen Fiction[ BEBERAPA PART TELAH DIHAPUS ] Lelah ? Jika ia bisa berhenti , maka ia ingin sekali segera berhenti dari kehidupan yang begitu melelahkan ini . Adakah bahu yang siap memberikan dirinya ketenangan ? ia sudah terlalu sabar menghadapi ini semua . Ni...