● RAVANIA ~ 62 ●

20.9K 1.3K 19
                                    



□□□ Pikiran dan Hati □□□


Vania berulang kali menggerakkan ayunannya sesekali meminum susu kotak rasa strowberry miliknya.

Ia merasa begitu senang hari ini, banyak anak kecil yang bermain disekitarnya itu membuat ia memiliki banyak teman walaupun itu hanya anak kecil.

Jangan lupakan rafi yang duduk disamping ayunan lainnya sesekali memperhatikan vania yang sibuk dengan susu kotak ditangannya.

Tadi bu asri menawarkan beberapa susu kotak dan vania dengan begitu antusias mengatakan jika ia mau.

Rafi baru menyadari jika gadis disampingnya ini begitu menggemaskan, sifatnya masih kekanak - kanak an, namun dengan begitu hebat nya gadis itu mampu menutupi sifat aslinya dengan tampang ketus dan arogan miliknya.


" Gue dorong ya van "- tawar rafi beranjak akan mendorong ayunan vania namun dengan segera gadis itu menolak " gak usah deh "-


" Mending lo diem aja di situ "- tutur vania santai sesekali melihat kearah para anak kecil yang sibuk bermain - main, rafi diam tanpa sadar ia mengeluarkan ponselnya lalu memotret gadis itu, tersenyum geli saat melihat hasil foto yang ia ambil.


" Jadi lo sering dateng kesini "- kata vania tanpa menatap rafi

" Iyahh, lo tau ga, gue kadang mikir harus bersyukur atau gimana karna gue masih punya orang tua, sedangkan mereka, diusianya yang sekecil itu harus berjuang sendirian "- jelas rafi yang membuat vania menatap kearahnya, sedikit terkejut karna lelaki disampingnya begitu bijak.

" Bokap lo kemana, kenapa lo cuma tinggal sama nyokap aja "- pikir vania


" Bokap gue udah meninggal karna kecelakaan pesawat, waktu itu gue gak sengaja mergokin nyokap jalan sama pria lain, baru aja gue mau aduin itu ke bokap, entah kenapa gue malah dapet kabar buruk kayak gitu "- jelas rafi, vania tersenyum miris


" Dan saat ini perusahaan bokap dipegang sama om, bakalan gue terusin kalau udah selesai sama semua pendidikan, gue gak akan pernah biarin selingkuhan nyokap gue yang ambil alih perusahaan itu, mangkannya gue berusaha buat sebisa mungkin untuk sekolah, tapi gue paling benci sama rumus - rumus kayak gitu, dan gue minta lo tetep ajari gue tentang hal itu, karna kalo soal rumus kek gitu gak cukup kalo cuma sekali dijelasinnya "- jelas rafi menatap vania yang juga menatap kearahnya

" Huftt, Lo tenang aja "- jawab vania enteng


" Sebelumnya gue gak pernah ada niat an buat cerita ini semuanya ke orang lain, entah kenapa saat lo tau hal itu gue jadi ngerasa pengen cerita ke lo "- tutur rafi, vania hanya diam, ia merasa begitu aneh pada dirinya sendiri, seakan - akan mulai peduli dengan rafi, padahal sebelumnya ia tak pernah memperdulikan orang lain yang tak di kenal.

" Dan entah kenapa gue ngerasa kalau lo juga nyembunyiin sesuatu dari gue dan semua orang yakan "- rafi menatap vania dengan tatapan meneliti " Enggak ada "- elaknya

R A V A N I A  [ SEGERA TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang