Vania memilih acuh, yang terpenting sekarang ia merasa begitu senang, berjalan menuju ke salah satu stan makanan dan berniat memesan sesuatu yang dirasa enak.
" Van "- panggil seseorang, vania menoleh dan menatap lelaki yang menyapanya dengan tatapan kaget.
□□□ Mantan Kakak Kelas □□□
" Degrid " - vania menatap lelaki dihadapannya dengan tatapan kaget, ya benar lelaki itu adalah degrid
" Hai, Ngapain?"- tnyanya
Vania terdiam melihat penampilan degrid yang begitu casual, menggunakan kaos berwarna hitam, jaket Boomber merah marun dipadukan celana jeans berwarna hitam, rambutnya ditata dengan rapi, vania terdiam dengan wajah datarnya, lelaki itu begitu tampan, senyumnya itu membuat vania terhipnotis tapi untunglah ia mampu mengubah ekspresi wajahnya dengan benar agar tak terlalu kelihatan bego saat melihat nya.
" Lo yang ngapain "-
" Aku alumni sekolah sini "- jelas degrid " Aku baru tau kalo kamu adik kelas aku "-
" Eh "- vania kebingungan saat tiba - tiba degrid menariknya dan mengajak duduk dibangku paling pojok
Mengedarkan pandangannya dan mengangguk mengerti, banyak sekali para kakak kelas alumni sekolah ini yang datang dan mungkin akan melakukan cap tiga jari atau mengambil ijazah.
Itu juga alasan kenapa bel masuk belum di bunyikan, jadi vania bisa dengan tenang menghabiskan makanannya dikantin ini.
" Kamu sendirian? "- tnya degrid yang dibalas anggukan oleh vania
Sibuk dengan es crim miliknya, seakan - akan ia tak peduli pada lelaki dihadapannya dan malah lebih memperdulikan Ice Cream rasa strawberry nya yang lebih menggugah selera.
" Tau gitu aku pengen lahir satu tahun lebih tua dari kamu aja ya biar ketemu terus disini "- ujar degrid, vania mendongak lalu tersenyum kecut
" Mau aku beliin lagi ice creamnya van? Kayaknya kamu masih belum puas ya "- tawar degrid, vania menggembungkan pipinya, entah kenapa saat berada dekat dengan degrid sisi manjanya mulai keluar seperti saat ini.
" Mau? "- ulang degrid sangat gemas dengan tingkah gadis berbando hitam dihadapannya ini " dah kenyang "- jawab vania
" Lo sendirian? "- tnya vania
" Enggak, tadi sama temen "- jelas degrid
" Woy lo kemana aja sih "- seru seseorang yang tiba - tiba duduk disamping degrid, membuat vania yang duduk didepan degrid pun melirik lelaki itu dengan tatapan ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
R A V A N I A [ SEGERA TERBIT ]
Ficção Adolescente[ BEBERAPA PART TELAH DIHAPUS ] Lelah ? Jika ia bisa berhenti , maka ia ingin sekali segera berhenti dari kehidupan yang begitu melelahkan ini . Adakah bahu yang siap memberikan dirinya ketenangan ? ia sudah terlalu sabar menghadapi ini semua . Ni...