Rafi segera mengangkat vania masuk ke dalam kamar apartemennya, meletakkan tubuh gadis itu dengan begitu pelan, lalu menyelimutinya agar gadis itu merasa nyaman berada disini.
□□□ Mama Rafi? □□□
Rafi tersenyum simpul saat melihat wajah damai vania, memilih duduk di pinggir ranjang lalu mengamati wajah gadis itu dari dekat dengan senyuman nya.
Hanya vania gadis yang bisa tidur di kasur miliknya ini, kebanyakan semua gadis yang datang kemari tak akan ia perbolehkan masuk kekamarnya kecuali orang terdekat.
Dan vania mampu melewati hal itu, bahkan rafi sendiri pun merasa begitu aneh saat vania mampu menembus hatinya, seakan ia baru merasakan bagaimana rasanya mengagumi seseorang seperti ini.
Rafi berfikir sejenak lalu tersenyum jail dan mulai menyambar ponsel miliknya, mengarahkan kamera ponselnya pada wajah damai vania, memfoto gadis itu beberapa kali lalu terkikik geli melihat hasil jepretannya.
" Lo bakal jadi milik gue van "- rafi mengusap puncak rambut vania lalu menciumnya begitu lama
Tiba - tiba suara bel apartemennya berbunyi hingga membuat rafi menggeram marah, berjalan keluar dari kamar dan membuka pintunya mendapati seorang wanita paruh baya datang dengan tampang arogan yang menyelimuti dirinya.
" Kenapa anda kesini? "- tnya rafi begitu dingin
" Mama cuma mau bilang, kalo mama bakalan menikah sama papa baru untuk kamu, mama harap kamu mau menerima papa baru kamu ini "- jelas Reina, mama rafi.
" Ck, Buang - buang waktu, sampai kapanpun saya tidak akan pernah setuju "- kecam rafi begitu dingin
" Mama sudah capek ya melihat kamu yang terus menerus begini, kamu harusnya tau, saat papa kamu tidak ada dia juga pasti mengijinkan mama menikah kembali "- tutur reina
" Saya akan belajar dengan giat untuk bisa mengambil alih bisnis papa agar tidak jatuh ketangan orang jahat seperti anda "- sinis rafi
" Kamu masih sma rafi, butuh waktu untuk kamu belajar, lagipula papa baru kamu mampu mengurus semua nya "- jelas reina
" Tidak perlu, lebih baik perusahaan itu diurus oleh om dari pada harus diserahkan pada pria gila uang seperti pasangan anda "- cibir rafi
" Jaga ucapan kamu rafi!!! "- bentak reina, membuat rafi tersenyum sinis
" Kenapa? Itu memang kebenarannya bukan, anda hanya menginginkan kebahagiaan tapi tak pernah memikirkan bagaimana keadaan saya, anda sibuk bermain gila dibelakang papa sampai papa tiada pun anda masih tetap melakukan hal yang sama "- kata rafi begitu dingin
" Anda sibuk berfoya - foya dengan para pria hidung belang diluar sana tanpa memikirkan saya bukan, apalagi papa, entah bagaimana perasaan papa saat tau wanita nya semacam ini "- rafi tersenyum miris " Kenapa wanita itu sama saja, semuanya hanya menginginkan uang, hanya ingin ketenaran, hanya mencintai fisik, tapi wanita yang benar - benar memiliki hati seakan - akan sudah hampir punah didunia ini bukan, benar - benar menyedihkan "-
KAMU SEDANG MEMBACA
R A V A N I A [ SEGERA TERBIT ]
Ficção Adolescente[ BEBERAPA PART TELAH DIHAPUS ] Lelah ? Jika ia bisa berhenti , maka ia ingin sekali segera berhenti dari kehidupan yang begitu melelahkan ini . Adakah bahu yang siap memberikan dirinya ketenangan ? ia sudah terlalu sabar menghadapi ini semua . Ni...