● RAVANIA ~ 45 ●

26.1K 2K 179
                                        

Aku saranin kalian dengerin lagu Utopia yang judulnya lelah sebelum baca cerita ini jadi kalian sambil baca dan sambil dengerin lagu, kalo gamau gapapa sih aku cuma nyaranin aja, hehe :), gak usah juga gapapa kok.

Bisa kalian pencet Vidio diatas itu ada lagunya kok :).



*****

Walaupun ibunya bersikap kasar kepadanya, ia juga masih ibunya bukan, tidak mungkin jika vania anak haram, jelas - jelas vania ini adalah anak ibu dan ayahnya, mungkin ayahnya itu hanya berbohong agar bisa menjauhi nya.


□□□ Miris!!! □□□

Vania melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah dan mendapati jika ibunya tengah menatap ia dengan tatapan dingin seperti biasanya.


" Ma, Vania mau ngomong "- vania mendekat kearah vara


" Sebenernya vania ini anak mama sama ayah kan? "- tnya vania dengan tangisan yang masih tak berhenti

" Ngomong apa sih hah! "- bentak vara yang tersulut emosi hingga membuat vania terperanjat kaget karna respon vara yang begitu tak terduga.

" Vania ini anak mama kan? "- ulang vania


" Gausa ngelantur, udah tau kenyataannya jadi diam kamu, gak usah banyak tanya "- tegas vara dengan suara dingin

" Ma, Sebenernya apa salah vania sih, kenapa papa gak ngakui vania sebagai anaknya juga "-


Plakkkkkkkk .


Satu tamparan tepat mengenai pipi kanan vania, hingga membuat vania tersungkur dilantai dengan memegangi pipi kanannya.

" Kamu nemuin fredy hah? "- tnya vara

" Sudah mama bilang jangan temui dia, jangan bicara kan soal yang tak masuk akal! "- semprot vara


" Kamu itu jangan semakin memperkeruh keadaan!"- bentak vara, menjambak rambut vania dengan begitu kuat hingga lagi - lagi dia hanya meringis kesakitan, bekas jambakan sania bahkan masih begitu terasa tapi ibunya malah semakin membuat kepalanya terasa begitu sakit, seakan - akan vara ingin melepaskan rambut vania dari kepalanya.


" Akhhhh - Berhenti ma, ini sakitt!"- ringis vania dengan air mata yang terus saja keluar dengan sangat deras

" Kamu bikin hidup saya jadi berantakan anak Sialan!! "- vara kembali menjambak rambut vania dengan begitu kuat hingga membuatnya semakin berteriak kesakitan kala vara semakin mengeratkan jambakannya


" Va-vani-a ga-gak tau apa apa ma"- ucp vania terbata - bata kala vara masih tetap menarik rambutnya, vania berusaha melepaskan jambakan vara dari rambutnya, namun tentu saja itu sangat lah sulit


Vara mendorong vania dengan kuat hingga membuat kepala nya terhantuk ke dinding dengan sangat kuat. Vania memegangi keningnya dan mendapati darah yang keluar dari sana.

R A V A N I A  [ SEGERA TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang