● RAVANIA ~ 35 ●

26.5K 1.6K 57
                                    


" Kak aku mohon "- pinta vania berusaha beranjak berdiri namun rafi malah semakin mengeratkan pelukannya

Brakkkkkkkk .

Pintu kelas terbuka dengan begitu kuat hingga membuat keduanya menoleh kesumber suara dengan tatapan kaget serta posisi yang masih tetap sama.

□□□ Tamparan! □□□

" Kurang ajar lo, dasar cewek gatau diri!!"- pekik seseorang yang langsung datang dan menarik vania dengan paksa, membuatnya segera beranjak berdiri.

Plakkkkkkkkk.

Satu tamparan sukses mengenai pipi kanan vania, ia memegangi pipinya lalu menunduk takut, rasanya begitu nyeri, ia sangat takut sampai - sampai ingin menangis.

Orang - orang yang melihat hal itu pun hanya diam, membelalakkan matanya kala melihat selvi menampar vania dengan begitu kuat.

" lo bener - bener gatau malu ya, udah dibilangin jangan kecentilan sama rafi masih aja kecentilan "- sentak selvi mencengkram lengan vania sampai membuatnya memejamkan mata, menggigit bibir bawahnya berusaha menahan sakit karna cengkraman selvi dilengannya.

" Lo beneran murah banget sih, lo itu masih kecil tapi udah mau jadi JALANG "- semprotnya berteriak diakhir kalimat hingga membuat vania kembali memejamkan mata, kenapa rasanya begitu menyakitkan saat orang lain mengatainya dengan sebutan yang begitu memalukan seperti itu.

Mendongak, melirik rafi sekilas, lelaki itu sama sekali tak berkutik dan hanya diam dengan wajah angkuhnya, ia tau jelas jika rafi pasti akan memutar semua kebenarannya sekarang, jadi untuk apa lagi berharap lelaki itu akan membantunya, sepertinya semua harapan vania hancur ditengah jalan, lelaki itu sama sekali tak melirik ataupun melihat kearah nya.


" Kenapa lo jadi cewek penggoda banget sih, apa ibu lo gak pernah ngajari lo etika hah!"- pekik selvi mencengkram dagu vania lalu menepisnya kasar

" Bahkan lo itu sama sekali gak punya harga diri tau gak, lo gak cantik jadi gausa sok cantik, lo juga cuma cewek miskin gatau diri "- kecam selvi begitu ketus


Vania hanya diam seraya memegangi pipi kanannya yang terasa berdenyut nyeri akibat tamparan selvi yang begitu keras, ia rasa takdirnya memang seperti ini sekarang, kenapa selalu didekatkan dengan orang - orang jahat semacam ini. Vania bukan orang jahat, sama sekali tak pernah memiliki niat untuk menjahati orang disekitarnya, tapi kenapa ia yang malah dijahati.


" Gue heran sama lo, kenapa coba lo masih godain rafi yang bahkan jijik ngeliat wajah lo, rafi juga udah bilang kan kalo dia muak sama lo yang gak modis ini "- selvi menarik rafi lalu mengamit lengan lelaki itu dengan begitu mesra

" Asal lo tau ya, rafi itu ganteng, dan lebih cocoknya sama gue, bukan sama lo cewek murah yang gak berharga sama sekali "- semprot selvi mendorong bahu vania kencang, hampir membuat gadis itu terhuyung kebelakang tapi untung lah ada seseorang yang menahan tubuhnya hingga tak sampai ambruk ke lantai.

Melihat kearah orang yang membantunya dengan tatapan kaget.

" Deo "- gumamnya begitu pelan, terdengar seperti bisikan, gadis itu kembali berdiri tegak.

R A V A N I A  [ SEGERA TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang