● RAVANIA ~ 21 ●

26.9K 1.9K 115
                                    


□□□ Perintah! □□□


Jam istirahat telah tiba, para siswa - siswi mulai berbondong - bondong keluar dari kelas untuk menuju ke kantin ataupun pergi kelapangan, apalagi hanya sekedar membahas berita - berita yang panas jaman sekarang.

" Van gue rapat osis dulu ya, lo beneran gapapa gue tinggal ?"- tnya anggi  " Gapapa kok "- vania beranjak keluar dari kelas bersama dengan anggi


" Lo mau ke perpus? "- tnya anggi heran karna gadis itu ikut keluar dari kelas dengannya

" Aku mau kekantin beli minum "- ucp nya tersenyum samar

" Tumben mau kekantin sendiri "- heran anggi

" Iyah gapapa lagi pengen aja, ntar aku juga mau cerita sama kamu setelah kamu dari rapat osis "- ujarnya begitu antusias, mau tak mau anggi pun ikut tersenyum samar


" Okedeh  "- putusnya


" Lah bukannya kamu harus belok ke kiri ya, kok malah ikut aku belok kekanan? "- pikir vania saat anggi  malah ikut bersamanya

" Gue juga mo beli minum dulu "- jawabnya enteng 


" Eh aneh ga sih van, tiba - tiba semua nya udah gak ngebully lo lagi sejak kejadian rafi yang ngakui lo sebagai pacarnya "- kata anggi

" Iya sih, mungkin aja mereka emang lagi males ngebully aku "- kata vania asal, anggi hanya manggut - manggut lalu berfikir keras akan apa yang sebenarnya terjadi


Setelah sampai di kantin, kedua gadis itu segera membeli apa yang memang dibutuhkan, saat sudah mendapatkan apa yang dibutuhkan keduanya pun segera meninggalkan kantin.


" Udah van gue duluan ya, lo mau kemana?"-

" Kelapangan "- jawab vania tersenyum sumringan 

Anggi mengernyit " Ngapain?"- vania tersipu malu

" Kak rafi nyuruh aku buat kesana liat dia latian basket "- katanya malu - malu

" Gue gak yakin deh van "- selidiknya

" Enggak papa kamu tenang aja, yaudah aku duluan, ntar aku ceritain tentang keromantisan kak rafi sama kamu "- seru vania tersenyum senang lalu memilih masuk ke dalam lapangan basket, bisa di lihat jika lapangan tersebut penuh dengan banyak orang, membuat nyali vania sedikit menciut. 

Vania memilih untuk memberanikan diri, mencari sebuah tempat duduk lalu memfokuskan dirinya pada lapangan basket yang menunjukkan jika ada anggota tim basket kelas 12 yang sibuk berlatih untuk lombanya.


Entah kenapa saat melihat lelaki tinggi itu sedang mendrible bola oranye tersebut seketika membuat vania semakin terpukau dengan permainan basket lelaki itu yang terlihat begitu lihai dalam mengecoh lawan dan mencetak banyak poin.

R A V A N I A  [ SEGERA TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang