□□□ Sedikit Ragu □□□
Vanya terduduk diluar balkon kamarnya, termenung melihat bulan dan beberapa bintang yang nampak begitu menghiasi langit malam ini.
Meregangkan otot - otot nya, mulai memejamkan mata merasakan hawa dingin malam mulai menyeruak berusaha membuat tubuhnya menjadi dingin.
Terdiam dengan mata yang masih terpejam, entah perasaan apa yang hinggap dihatinya hingga menjadikan dirinya selemah ini.
" Lupakan saja diriku .... "- vanya menyanyikan satu bait dari lagu tersebut dengan nada pelan dan begitu menyayat " Bila itu bisa membuatmu Kembali bersinar dan berpijar Seperti dulu kala .... "- menyanyikan lagu tersebut dengan begitu pelan diikuti petikan lagu yang mengiringinya sedikit demi sedikit, suaranya nampak begitu lirih, membuat beberapa orang yang mendengarnya mungkin akan terpesona dengan suara nya.
" Caci maki saja diriku
Bila itu bisa membuatmu ..... "-
" Kembali bersinar dan berpijar
Seperti dulu kala ... "- vanya terus saja menyanyi sesekali memejamkan matanya dengan gitar dipangkuan yang menemani nya malam ini
" Dan...bukan maksudku...bukan inginku Melukaimu sadarkan kau di sini ku pun terluka .... "- tersenyum begitu miris lalu kembali menyanyi, seakan - akan ia tengah menunjukkan sakit hati nya melalui lagu ini
" Melupakanmu...menepikanmu
Maafkan aku.... "- pada bait terakhir vanya memejamkan mata semakin dalam, kenapa hatinya begitu sakit sekarang, sebenarnya apa yang terjadi padanya hingga membuat dirinya jadi seperti ini, Lemah
" Vanya "- panggil seseorang, vanya reflek menoleh dan mendapati vania tengah menatapnya " Maaf, habisnya gue dari tadi manggilin Lo eh gak denger - denger "- ujar vania
" Sanss kali "- celetuk vanya
" Lo bisa main gitar? "- tnya vania berbinar saat melihat gitar di pangkuan vanya
" Bisa, Lo mau belajar? "- tawar vanya sampil menepuk tempat disampingnya, vania mau tak mau segera berjalan dan duduk tepat disamping vanya
" Mau, tapi gue gak terlalu cepet bisa nya "- jujur vania
" Kalo lo mau usaha pasti bisa "- jawab vanya enteng
Keduanya nampak begitu serius belajar gitar, tadi setelah selesai menonton drama vanya bilang jika ia akan kembali ke kamarnya, tapi vania mendengar kan suara nyanyian vanya serta petikan gitarnya itu membuat vania merasa sedikit aneh saat mendengar syair yang dinyanyikan oleh vanya seakan - akan begitu menghayati.
Beberapa waktu kemudian keduanya sudah menyelesaikan keseruannya, tiba - tiba saja mereka menyanyi bersama - sama sampai harus merekam nya untuk kenang - kenangan.
" Bentar gue mo ambil minum dulu "- vanya beranjak meletakkan gitar nya
" Eh tapi gue mo liat vidionya yang tadi lagi dong "- pinta vania, vanya hanya mengangguk lalu menyodorkan ponselnya pada vania.
KAMU SEDANG MEMBACA
R A V A N I A [ SEGERA TERBIT ]
Teen Fiction[ BEBERAPA PART TELAH DIHAPUS ] Lelah ? Jika ia bisa berhenti , maka ia ingin sekali segera berhenti dari kehidupan yang begitu melelahkan ini . Adakah bahu yang siap memberikan dirinya ketenangan ? ia sudah terlalu sabar menghadapi ini semua . Ni...