● RAVANIA ~ 7 ●

34K 2.3K 24
                                        



■■■ RAVANIA ■■■

" Woy raf lo lagi liatin siapa coba?"- tnya arfan yang melihat jika rafi malah memandang kearah koridor

" Ohhh Dia ngeliatin Hani ternyata "- ucp arfan yang mengikuti arah pandang rafi " Lo kenal? "- tnya rafi yang dibalas anggukan oleh arfan

" Arfan kan playboy, mangkannya tau semua cewek di sekolah, bahkan nama tikus di sekolah aja dia tau "- cibir tama yang mampu membuat arfan menatap tama jengah " Kalo iri bilang aja sih "- cibir arfan

" Enggak sama sekali "- elak tama

" Lo kok bisa kenal dia fan?"- tnya rafi menatap arfan serius " Siapa, Si Hani ayunda? "- tnya arfan sambil menunjuk kearah gadis manis yang tengah duduk di bangku koridor dengan salah satu temannya " Hmm "- gumam rafi

" Dia Anak kelas 12 mipa 1, kalem, pinter juga "- jelas arfan dan itu membuat rafi mengangguk mengerti

" Anjir ya emang cantik banget woy tu cewek "- seru tama, menatap gadis yang tengah dibahas oleh kedua temannya

" Ngga liat noh tu cewek cantik banget woy "- ujar tama menyenggol rangga yang  bahkan hanya diam " Dia kan sukanya yang tadi bukan yang ini "- ungkap arfan

" Haha type lo ternyata yang kalem - kalem ya raf "- pikir tama " Bukannya type rafi emang yang modis - modis sama yang cantik - cantik kek gitu ya "- timpal arfan

" Yakan emang semua dimakan sama rafi "- sindir tama

" Gue bakalan tebak, bentar lagi rafi bakal gebet tu cewek "- tebak arfan. tama mengangguk, bahkan belum beberapa menit rafi sudah berjalan menjauh hingga  membuat ketiga temannya menatap rafi dengan sedikit bingung.

" Woy lo mau kemana"- ujar tama sedikit berteriak karna lelaki itu sudah berjalan menjauh

" Stt, palingan juga nyamperin tu cewek yakan "- ujar arfan, membuat ketiga temannya terperanga saat melihat rafi benar - benar menghampiri gadis itu, sungguh mereka tak paham kenapa rafi bisa segampang itu mendekati seorang gadis. " Wowow anj*r kayaknya dikasih tuh nomornya "- tama heboh sendiri saat melihat jika gadis itu seakan - akan tersipu malu saat memberikan ponsel miliknya pada rafi.

" Eh sumpah gak paham lagi gue, kenapa bisa segampang itu dapetin nomornya "- ucp arfan menggeleng - geleng tak percaya

" Nah kek gitu ngga kalo lo mau deketin cewek, bukan cuma ngeliatin dia dari jauh "- tutur arfan menatap kearah rangga yang hanya dihadiahi tatapan jengah oleh lelaki itu

" Lo mah kalo suka sama cewek cuma dilihatin mulu dari jauh, ntar kalo ilang baru tau rasa lo "- ejek arfan

" Banyak omong lo"- cibir rangga 

" hahahahah "- tawa tama seketika meledak " Eh anjir jalan bersebelahan gitu "- seru tama yang kembali memperhatikan rafi

" Sumpah tu cowok kalo gerak cepet banget "- pikir arfan " masih gapaham aja lo sama dia "- heran rangga.


□□□~□□□

" Van, Pulang bareng yok "- ajak anggi yang tengah berjalan disamping gadis itu.

Ya benar, jam pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima menit lalu jadilah sekarang kawasan sekolah sudah sedikit sepi.

" Eh pulang bareng ?"- tnya vania

" Yoi, gue bakal ajak lo ke mall, lagian lo kayaknya gak pernah ke mall ya "- tebak anggi, menatap vania dengan tatapan menyelidik " Eh , Aku gabisa "- tolak vania cepat

" Lo Kerja sih "- ujar anggi yang sudah paham akan keadaan gadis itu

" Yaudah deh, pas hari libur kerja lo juga libur kan?, Ck apa lo gak capek kerja mulu "- pikir anggi

" enggak, Tapi kerja aku kan masuk nya jam 4 jadi masih bisa kok kalo perginya pagi atau siang "- jelas vania

" Oh oke deh, gue jemput dirumah?"-

" Oh, Kita janjian aja "-

" Dimana ?"-

" Terserah kamu deh "-

" Enaknya dimana ya "- ucp anggi seraya berfikir, vania terdiam menunggu kelanjutan ucapan anggi

" Di cafe tempat lo kerja aja deh "- ucp anggi

Vania mengangguk " Um bolehh "-

" Yaudah, eh gue duluan ya nyokap gue udah jemput, lo buruan pulang, atau mo nebeng?"- tawar anggi yang dihadiahi gelengan kepala oleh Vania

" Yaudah Bye "- pamit anggi segera berlari kecil menuju kearah mobil yang sudah berhenti didepannya

Vania menghela nafas panjang, sungguh enak sekali hidup anggi, dia bisa menikmati masa sma nya dengan baik tanpa perlu bekerja sepertinya, menyenangkan sekali jika bisa bersantai seperti itu.

Punggung vania rasanya benar - benar kaku, ia merasa begitu lelah, sekarang harus mencari dimana angkutan umum.

" Huftt "- menghela nafas panjang lalu mulai melambaikan tangannya kearah angkutan umum yang melaju kearahnya, saat angkutan itu berhenti vania segera masuk ke dalam nya dan duduk dengan tenang seraya diam memikirkan sesuatu.

" Kiri pak "- seru vania saat angkutan tersebut berhenti tepat didepan gang rumahnya,  vania segera turun dari kendaraan itu tak lupa membayar.

Setelahnya vania harus berjalan masuk ke dalam gang - gang kecil yang mengarah kerumahnya.

" Heh "- ucp seseorang yang sukses membuat vania reflek menoleh dan mendapati lelaki tampan dengan stelan kaos dipadukan celana trining, bahkan lelaki itu tengah tersenyum kearahnya. 

" Kamu manggil aku?"- tnya vania merasa sedikit bingung

" Haha, Ini jaman modern tapi kenapa lo ngomongnya pake logat begitu "- lelaki itu tertawa sampai membuat vania bingung

" Gue kayak pernah liat lo, tapi gatau dimana "- pikir lelaki itu menatap vania dari atas sampai bawah membuat vania semakin heran dengan sikap lelaki itu yang begitu aneh

" Maaf , tapi aku gak pernah liat kamu "- pikir vania lalu meneliti kembali wajah lelaki itu yang begitu asing namun sangat tampan " Waktu lo bicara dengan logat aku kamu gitu gue kayak lagi pacaran sama lo ya "- lelaki itu tertawa, vania menggeleng kuat " Itu enggak bener "-

" Eh aku mau pulang dulu"- pamit vania yang menyadari jika ia terlalu lama mengobrol dengan lelaki itu hingga membuat vania bisa terlambat pulang

" Eh tapi nama lo siapa? "- tnya lelaki itu, namun semuanya percuma karna vania sudah berlari menjauh. 

■■■~■■■

Vania membuka pintu rumah nya dan mendapati jika ada beberapa teman dari adiknya yang berada disini untuk membuat rumahnya berantakan .

" Eh Clara siapa itu yang dateng "- celetuk salah satu teman clara 

" Oh, Udah gak penting gausa diurusi "- ucp clara acuh, vania memilih diam dan menuju kearah dapur menyiapkan makanan sebelum nanti ibunya akan mengamuk .





□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□


Nextttt???

#Dibaca aja seneng apalagi divote :) .

R A V A N I A  [ SEGERA TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang