□□□ Terlalu kalem □□□
Anggi berjalan dengan membawa nampan berisi tiga gelas susu coklat hangat lalu meletakkannya didepan meja kedua gadis itu yang tengah duduk.
" Sebenernya kenapa sih kakak kelas itu gangguin vania? "- heran lia menatap vania yang hanya diam seraya menunduk
" Tau dah, kuker kali tu cowok "- dengus anggi
" Atau jangan - jangan kakak kelas itu suka lagi sama vania "- tebak lia
" Cowok kek dia itu gabakal suka sama cewek baik - baik kek vania, lagian tu cowok juga pernah jadiin vania taruhan "- cibir anggi, lia menatap anggi lalu berganti menatap vania
" Kenapa bisa ?"- tnya lia kaget
" Lo sebenernya kemana aja sih, beritanya padahal juga udah banyak yang tau "- ujar anggi
" Hehe, lagian gue tu anak baru tau "- ungkap lia nyengir
" Ya emang lu anak baru, tapi udah satu bulanan lebih kan, gak baru - baru banget, kenapa bisa - bisanya lo gak tau semua hal di sekolah "- pikir anggi
" Awal - awal an gue jadi murid baru tu diem aja dikelas, pas ditunjukin beberapa ekstrakulikuler gue langsung pengen ikut pmr, mangkannya gue bisa tau vania "- jelas lia
" Jadi kamu diem dikelas terus? "- tnya vania
" Sama aja kek vania, apa emang anak pmr tu males keluar - keluar kelas ya "- anggi menatap vania dan lia dengan tatapan menyelidik
" Ya enggak juga sih, lagian ya dikelas tu temennya kek gitu - gitu aja jadi ya jarang bisa bergaul deh "- kata lia
" Lo nya aja yang gabisa membaur "- ejek anggi
" Bisa lah, cuma gue pilih - pilih kalik, mangkannya gue temenannya sama kalian aja ya "- tutur lia seraya menyambar segelas coklat hangat itu lalu meminumnya "Akhhh, Huh panas woy! "- pekik lia kepanasan
" Hahahha, mangkannya tiup dulu, lo buru - buru banget sih "- kekeh anggi
" Mangkannya kamu ati - ati lia "- tutur vania
" Hish, lo gak iklas ya bikinin coklat "- lia menatap anggi
" Sialan!, Lo nya yang salah kenapa jadi nyalahin gue sih "- semprot anggi merasa tak terima
" Hih "-
" Van besok pagi lo mau ngajari tu cowok lagi gitu? "- tnya anggi
" Iya "- vania kembali murung
" Lo tenang aja van, kalo sampek ada fans tu cowok yang macem - macem biar gue sama anggi yang hadepi "- tegas lia, membuat anggi menatap lia dengan tatapan kaget
" Ngapa jadi bawa - bawa gue juga sih dodol"- umpat anggi yang sukses membuat lia hanya nyegir.
□□□~□□□
Vania hanya diam memandangi beberapa buku dihadapannya yang nampak begitu menggunung.
" Lo tau kan, kali ini gue pengen ulangan matematika nilainya bagus, ya bukan nya apa - apa sih, gue males aja kalo sampek mobil sama atm gue diambil, jadi lo harus tetep ajarin gue "- perintah rafi masih tetap mempertahankan wajah arogannya, padahal lelaki itu tengah meminta tolong pada vania tapi kenapa disini terlihat seakan - akan vania lah yang meminta tolong pada rafi, sungguh aneh bukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
R A V A N I A [ SEGERA TERBIT ]
Genç Kurgu[ BEBERAPA PART TELAH DIHAPUS ] Lelah ? Jika ia bisa berhenti , maka ia ingin sekali segera berhenti dari kehidupan yang begitu melelahkan ini . Adakah bahu yang siap memberikan dirinya ketenangan ? ia sudah terlalu sabar menghadapi ini semua . Ni...