Guard (Bobsoo)✓

Part 1

Seorang gadis menatap keramaian melalui kacamatanya dengan tatapan bosan. Terlalu terbiasa dengan semua ritual pagi hari ini. 'Ritual' yang dimaksud bukan yang seperti ajaran sesat yang ramai dibicarakan akhir-akhir ini, bukan. 'Ritual' yang dimaksud adalah sekumpulan gadis-gadis yang menjerit seperti orang gila hanya karena melihat 'idola' mereka.

'Idola' yang di maksud bukanlah seperti Tom Cruise atau Ed Sheeran, melainkan hanya empat laki-laki kelas sebelas yang dinilai memiliki daya tarik masing-masing. Kim Hanbin, ketua OSIS yang terpilih dengan jumlah suara 65% mengalahkan dua kandidat lainnya. Memiliki aura tegas tak terbantahkan –bukan berarti dia otoriter, malah dia baik banget- dan juga membuat banyak perubahan di sekolah sehingga lebih santai dari sebelumnya sukses menjadikannya sebagai ketua OSIS terbaik sepanjang sejarah Seoul High School meskipun masa jabatannya masih tersisa cukup lama.

Di sebelah kanannya, ada laki-laki yang terlihat ramah dilihat dari wajahnya yang paling bersahabat dibandingkan ketiga temannya. Song Yunhyeong. Salah satu keunikannya adalah kemampuan untuk mendapatkan informasi baik yang paling umum hingga top secret. Dijuluki raja gosip. Selain itu, kemampuan memasaknya yang tidak diragukan lagi membuat banyak perempuan mengincarnya. Ayahnya adalah seorang aktivis sosial membuatnya juga memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi. Kepribadiannya juga easy going membuatnya memiliki banyak teman.

Lalu, di sebelah kanannya Yunhyeong ada Yook Sungjae. Salah satu anggota paling berbakat dari klub vokal karena kemampuannya yang tidak diragukan lagi. Tambahan dia juga mengikuti ekskul drama dan katanya menolak posisi ketua ekskul drama karena tidak menginginkan hal yang merepotkan. Yep, motonya adalah hindari segala hal yang merepotkan membuat beberapa orang heran kenapa dia mau mengambil dua kegiatan sekaligus.

Terakhir, ada Kim Jiwon atau lebih sering dipanggil Bobby. Dibandingkan tiga orang sebelumnya, dia yang paling tidak bersahabat. Bukan dari sifatnya, tapi dari fisiknya. Wajahnya yang selalu datar tak berekspresi dan mata sipit yang selalu menatap tajam. Menampilkan kesan sombong dan tak tersentuh oleh siapapun. Jarang berbicara namun entah mengapa siswa-siswa perempuan malah menyukainya bahkan sampai mendirikan fans club untuknya. Peraih ranking satu seangkatan dan jago bela diri.

Semua murid berjenis kelamin perempuan, mulai dari junior bau kencur yang baru masuk di tahun ajaran baru hingga senior yang lagi dipusingkan dengan persiapan ujian rela berbaris demi melihat mereka berempat setiap harinya. Mereka semua rela berdesak-desakan demi melihat idola mereka karena hal itu cukup untuk memberi mereka semangat menjalani hari yang berat dengan belajar.

Sementara itu, kita kembali ke tokoh yang pertama kali muncul. Seorang gadis yang berekspresi berbeda dengan sesamanya. Bukannya menatap mereka penuh damba, dia malah menatap mereka bosan. Tidak habis pikir dengan tingkah mereka yang seperti kerasukan.

"Sepertinya anak-anak kelas sepuluh yang baru masuk langsung jadi fans mereka," ujar seseorang yang membuat gadis berkacamata itu berbalik menatapnya dengan tajam. Sementara yang ditatap hanya menatap pemandangan rusuh di depannya dengan ekspresi santai.

Di sebelahnya, gadis yang lebih mungil mengangguk. "Begitulah. Masa-masa pengenalan sekolah sudah berlangsung minggu lalu dan sukses membuat mereka semua lebih mengenal F4 kawe itu dibandingkan seluk beluk sekolah ini," timpalnya dengan nada riang.

"Jangan bersikap seolah-olah kau baru melihat mereka, Rose. Kau juga Hayi. Kau kan anggota OSIS jadi harusnya sudah terbiasa dengan mereka. Lagian mereka semua itu bodoh karena bertingkah seperti itu," tukas gadis berkacamata tajam.

"Ayolah, Jis. Jangan bilang kau masih jengkel setengah mati hanya karena kalah lima poin dari Bobby yang membuatmu nyaris menjadi peringkat pertama seangkatan," balas Hayi –si gadis mungil.

Jis, atau Kim Jisoo. Si gadis tak kasat mata atau begitulah yang terlihat setahun belakangan ini. Bagaimana tidak, tampilannya yang cukup sederhana seperti siswa pada umumnya. Dengan seragam yang sedikit besar namun tak terlihat kedodoran, gaya berpakaian yang seperti anak-anak rajin –kemeja rapi, rok sesuai aturan,rambut terikat-, tak lupa dengan kacamata bundar yang menghias wajahnya.